Terkadang
semakin besar sesuatu yang ingin kita capai, maka akan terasa semakin besar
pula pengorbanan yang harus dilalui.
..Kemarin
perasaan sayang itu Pernah terjadi begitu indah sekaligus menyakitkan. Dan hari
ini aku mulai Lupa. Kenapa, Aku tak pernah menggapainya?
Entah
karna dia terlalu berharga atau karna tak ada upaya lebih yang bisa kupilih?
Oh, mungkin (itu karna) Aku manusia biasa dan cukup sadar diri.
Ya, so true, The Innocent like me can never Last.
Andai waktu bisa diulang, aku pasti akan memperbaiki semua yang salah. Tapi
sepertinya tidak. waktu adalah masa depan yang terus berjalan maju, mungkin dia
tak lagi pedulikanku meskipun air mataku sudah mengering. Sepertinya masih
terlalu klise jika Saat ini aku masih melihat jelas dirimu yang dulu pernah
Milikku.
Bicara
usia. Haha mungkin aku harus menahan malu.
Orang-orang
pasti akan menertawakanku jika tau di usia hampir 20 tahun aku tak pernah
berpacaran seperti kebanyakan remaja lainnya. (ada apa denganku ?)
Ya,kadang
aku sendiri bertanya ‘kenapa aku begini’. Apakah terlalu bodoh jika aku
mencintai sesuatu yang memang pantas untuk kucintai. Tapi kenapa aku tidak bisa
bersamanya. ‘wahai hujan, beri aku jawaban lewat tetesan airmu. Yakinkan aku
jika ini memang takdir Tuhan’.
Di
masa lalu aku sempat menemukan permata itu. Dia lebih berkilau di antara semua
permata yang kulihat. Ketika sedang berjalan aku membayangkan 2 sayap putih nan
indah sedang mengembang di bahunya. Entahlah, seperti nyata tapi itu hanya
imajinasiku --Wake me up Now--.
Aku tertarik dan sudah-sangat-ingin memiliki
permata itu sejak awal. Sungguh, aku akan memperoleh permata itu dengan kerja
kerasku sendiri. WaW. Tapi dia indah, bukan hanya aku yang terkilau dibuatnya.
Mungkinkah aku berhasil -_-??”
Ya
Nyaris !
Jika
bukan karna takdir, aku yakin permata itu masih
akan menjadi milikku. Seseorang yang membawa pandangan lebih kini telah membeli
Permataku. Dia memiliknya dengan mudah karna dia memiliki segalanya. Yah, tak
ada yang bisa kulakukan lagi, aku Harus Ikhlas, ini sudah Finish.