(Rian Ekky Pradipta From Republik Pradipta Lovers)
Lamarii |
Aku sudah mutusin untuk jadi masivers sejati saat masih
kelas 2 smp, kira-kira tahun 2009-an. Meskipun banyak bisikan dari mana-mana
yang bilang, ngapain sih suka sama band gak bermutu kayak d’masiv.
Tapi nyatanya sampai hari ini, aku masih menyukai Band mellow ini.
Meskipun tidak memberi dampak langsung, seperti.. apasih
gunanya memproklamasikan diri sebagai masivers sejati, sedangkan keluar rumah
dan bersosialisasi sama orang-orang aja jarang.
Tapi bagiku yang belum lama hidup di dunia ini, menjadi seorang masivers cukup
memberikan arti ‘berharga’ dalam perjalananku.
Seolah takdir-seperti lahirnya aku ke dunia ini- menjadi masivers adalah pilihan yang mengalir seperti air.
Banyak perubahan-perubahan yang terjadi –sejak smp- saat aku
mulai mengenal d’masiv. Selain merasa sayang sama para personilnya, tanpa ada
tendensi untuk memiliki. Lagu-dan musik- dan lirik- dan makna- yang mereka
berikan adalah satu alasan yang membuatku bisa memandang kehidupan dengan lebih
jauh dan luas.
Mereka membawakan lagu dengan perasaan, jadi nyampe juga ke dalam perasaanku.
Terkhusus buat kak Rian, Vokalis sekaligus pencipta dari kebanyakan lagu d’masiv.
Karena beliau adalah laki-laki pertama yang pernah kupeluk dalam hidupku –setelahnya baru kak rama- hal itu semakin memperkuat keyakinanku pada Allah. Bahwa sekuat apa kita berusaha, maka sebesar itulah Allah akan mengabulkan keinginan kita.
Aku sangat menghargai pertemuan ku dengan kak rian, yang hanya beberapa detik itu. Dan itu akan menjadi salah satu kenangan terbaik yang akan tersimpan di hatiku sampai waktu yang tak ditentukan.