Featured Post

USG

December 22, 2010

Hamparan Hati

 

Akhir Desember 2010

“mengertilah engkau wanita, harusnya engkau juga bicara, ucapkan cintamu padaku, akupun juga mencintaimu.
aku hanya lelaki, yang lembut suka bila kasihmu,bila memang cintamu untukku, karena kita sama juga begitu”

 

Sebuah pemikiran dangkal, akhirnya memanduku untuk menulis cerpen tanpa alur ini.
Bahkan aku sendiri sebagai penulis tidak bisa mengartikannya dengan hati ataupun kata.

Sebelumnya ini pengenalan sama karakter cerpennya dulu :

-          Sisy, Dia adalah tokoh utama. Pendiam, pemalu, dan juga sensitiv kalau lagi datang bulan. Hehe.
Kalau menyangkut aktor idolanya, yaitu Boyband K-pop Suju, Sisy sangat agresif.
Meskipun memiliki segudang cita-cita, sisy lebih senang menuliskan semua hal dalam hidupnya di dalam sebuah buku catatan kecil ‘diary’ nya.
Meskipun punya beberapa sahabat, sisy lebih mempercayai diary nya saja sebagai teman berbagi curahan hatinya, dia takut perasannya pada kak ernest yang sudah satu tahun dipendam akan terungkap.

-          Arnest,  adalah kakak kelas Sisy. Seorang anak orang kaya, wajah tampan, dan punya segalanya. Arnest aktif dalam kegiatan organisasi di sekolah, dan juga hobi main sepak bola.
Meskipun memiliki sifat cuek, ada rumor beredar jika di luar sekolah arnest adalah playboy. Yang bisa jadi super tega, kalau bersaing dengan cowok lain dalam mengejar cewek incaran.

-          Rasty, adalah teman sekelas arnest. Dia pintar dalam pelajaran dan juga pintar bergaul. Tapi rasty selalu iri pada teman yang bisa melebihi prestasinya di sekolah. Rasty mengenal sisy hanya sebatas adik kelas biasa. Meski begitu sisy sangat ingin bersahabat dengan rasty karena kepopulerannya sebagai cewek pintar.

-          Roby, adalah teman sekelas sisy sejak masih sekolah dasar. Roby sangat perhatian terhadap sisy, karena selama ini sudah menyimpan perasaan yang tak pernah diungkapkannya. Meski begitu roby tidak ingin buru-buru karena harus fokus pada sekolahnya.

-          Buk Sari, adalah seorang guru sekolah yang baru lulus sarjana. Karena usianya masih muda bu’ sari mudah dekat dengan semua muridnya.
Guru kesayangan sekaligus guru idola yang diam-diam menjadi saksi kisah cinta masa sekolah antara sisy, dan murid-muridnya yang lain.
Di luar sekolah, bu’ sari sering dianggap layaknya teman oleh siswa siswinya.