Featured Post

Mungkin , ibu pernah (cinta sampai akhir hayat)

July 02, 2025

Mungkin , ibu pernah (cinta sampai akhir hayat)

-
Kalau dari cerita yang kudengar dari ibuku, katanya papa sangat mencintai dan menjaganya ketika ibu sedang sakit atau sedih. Papa akan menjadi garda terdepan yang melindungi dan menghibur ibu.

Tapi dari yang aku saksikan, tidak semua itu benar.
Ibu malah terlihat sebagai wanita jahat yang selalu membantah dan menghianati papa hingga akhir hayatnya.
Tapi ibu tidak pernah menyadari itu.

--
Kalau dengar cerita dari suamiku, katanya ibunya sangat menyayangi dan mengutamakan dirinya dibanding siapapun di dunia ini.
Tapi dari kesimpulan yang kudapat selama aku mengenal suamiku.

Mungkin di tengah keterbatasannya, ibu suamiku hanya bisa mendidik anaknya sebatas pelayanan tanpa rasa bersalah pada orang lain.
Hingga akhir hayatnya, ibunya suamiku meninggal membawa beban di kepala mengenai kebobrokan moral dari anak-anaknya sendiri.
Tapi suamiku tidak menyadari itu.

---
Malam ini terasa lebih dingin dari biasanya, tubuhku hampir menggigil dan suara kecil dari anakku yang meminta makan, akhirnya membuatku terjaga.

Satu persatu perkataan dari ibu dan suamiku mulai terngiang di kepalaku.
Kata-kata yang sebenarnya memang benar, tapi tidak seharusnya mereka katakan padaku sebagai pelampiasan.

Ibu yang bilang suamiku miskin, yang dengan mudahnya mendapatkan anak orang, lalu menyakiti dan menyuruhnya ini itu, itu semua benar. Tapi di balik itu aku juga punya penjelasan, yang ibu tak mungkin ingin dengar.

Suamiku yang bilang, jika ibuku itu perempuan sakit jiwa. Yang jalan hidupnya salah, yang tidak pernah memikirkan perasaan anaknya, yang serakah pada harta seolah hidup selamanya. Yang percuma ibadahnya rajin, tapi suka berdusta, itu semua benar. Tapi dibalik itu aku juga punya penjelasan, yang suamiku tak mungkin ingin dengar.

----
Aku terluka, bukan di fisik, tapi di dalam perasaan.
Aku menangis dan terisak dalam hati.
Tapi aku menahannya. Tercekat dalam keadaan. Tanpa tau harus kemana berlari.

Putri kecilku membutuhkanku. Hanya aku yang dia punya dan bisa diandalkan dalam dunianya yang kecil.
Bahkan dalam kepolosan dan ketidaktahuannya, hanya putriku yang bertanya "mama kenapa ?" Saat air mataku mengalir keluar.

T_T
Mungkin, calon anak di dalam perutku ini tak suka juga jika ibunya bersedih.

Karena itu tak bisa ku sembunyikan dari dirinya yang kini sedang berjuang untuk hidup dan dilahirkan.

Entah apakah aku akan bernasip sama seperti papa atau ibunya suamiku -yang mati membawa rasa cinta pada sosok yang salah-
Itupun masih menjadi tanda tanya besar dalam hidupku.

Aku hanya perlu bertahan sedikit lagi. Sedikit lebih lama.
Terus dan hidup.