Hidupku sekarang -setidaknya sampai aku menulis kalimat ini- adalah hidup yang sempurna 😃👍
Bagaimana tidak, setiap hari kiosku didatangi 3 orang 'batak kredit' yang mengharuskan ku menyetor 30ribu/orang (berarti 90ribu/hari). Ditambah hutang mingguan, dimana aku harus membayar 150ribu setiap hari senin.🙃 Ya, well, belum cukup sampai disitu ada satu lagi kewajiban di hari Kamis, dimana aku harus menyetor 137500 di sebuah pinjaman (kita sebut saja pinjaman monohok).
"Hmmmmmmm" Sebelum melanjutkan, ada baiknya ku hela nafasku.
Karena masih ada lagi satu tunggakan wajib di setiap akhir bulan yaitu 'membayar listrik prabayar_ku (kurang lebih 150ribu).
Huwooo..... 🙃😞🙃😞
Mendengar nya saja mungkin bisa membuat mu bergidik ngeri. Bayangkan saja bagaimana denganku yang harus menjalani hidup yang sempurna ini. 👍
Lalu.. Dihidupku sekarang, aku telah menjelma menjadi manusia kolot, meskipun berhati tenang. Ya! Begini penjelasan nya.
Karena aku yang sekarang sudah berkeluarga, memiliki suami dan satu anak. Aku harus mengurus anak ku sendirian. Mulai dari melek mata, sampai mau mejamkan mata. Ya, tak usah ku sebutkan apa saja, yang pasti aku harus melakukan semua kewajiban seorang ibu. Menyiapkan makanan, membuat susu, memandikan, membersihkan tai, mengajak main, dannn semuaanyaa.
Lalu, suami ku yang sebijik ini juga tak kalah merepotkan hidup ku. Mulai dari menyiapkan makanan nya setiap hari. Mencuci dan merapikan pakaiannya, sampai saat ingin memejamkan mata, aku harus melayani nya di Ranjang.
Gimana? Melelahkan sekali kan mendengar keluh kesah ini. Lalu bagaimana dengan ku yang harus menjalani nya.
Tapi ya tapi, tak berhenti di situ. Aku yang sudah tak berdaya ini, setiap hari juga harus membersihkan rumah yang luar biasa kondisinya ini. Rumah peninggalan almarhum nenek yang luas nya selebar lapangan futsal. Mulai dari menyapu, mengepel, membersihkan debu, mencuci piring, dan membakar sampah.
Yaa.. Aku tau, ini semua adalah sudah kewajiban seorang istri dan ibu. Tapi terlepas kenapa kusebut diriku sekarang ini kolot, tapi berhati ikhlas, apakah sebabnya. Kita sambung saja lanjutannya besok..
Next,,, ,,, ,,,