Palingan ibadah sholat yang agak rajin, dikit -dari biasanya-.
yang paling membekas sih ingatan buat ketemu anak Mamed yang gak kesampean, dan detik-detik nonton konser d'masiv di dekat istana maimun yang juga gak kejadian. Gara2 malam jam 10 aku dikirimin SMS kata-kata mutiara sama kakak dan mama.
Hahh..
Padahal aku berharap banyak, tapi Allah mungkin punya skenario lain.
Padahal aku berharap banyak, tapi Allah mungkin punya skenario lain.
--
Tepatnya hari jum'at 10 September 2010. Hari lebaran Idul fitri dan aku tidak mood sejak pagi hari mau sholat hari raya.
Dan ternyata, setelah bermaafan dengan orang tua, dan keluarga, kakekku tercinta -dengan segala sakitnya selama ini- Pergi untuk selamanya.
Dan ternyata, setelah bermaafan dengan orang tua, dan keluarga, kakekku tercinta -dengan segala sakitnya selama ini- Pergi untuk selamanya.
Suasana yang penuh suka langsung berganti menjadi duka. Di satu sisi ada kebahagiaan karena kakek akhirnya pergi setelah sekian lama menahan sakit yang di derita, dan kepergiannya sesaat sesudah semua anak cucunya bermaafan.
Tapi kami kehilangan, sosok yang rajin dan kuat itu. kini tak lagi terdengar suara dan terliat lagi senyumnya.
Alfatihah buat Mbah Kakung "Tukiran Arianto bin Atmo".
Aku ikhlaskan mbah kakung, semoga amal ibadahnya diterima oleh sang Pencipta..
Semua tangisan tumpah, tapi mama tak meneteskan air mata sedikitpun karena keikhlasannya.
Semua tangisan tumpah, tapi mama tak meneteskan air mata sedikitpun karena keikhlasannya.
Hari ini, kan kukenang sepanjang Hidupku..