Malas sekali badanku ini, padahal sehat wal afiat, Ya Rabb..
Masih !
Masih tiada hari tanpamu.
Cowok keras kepala yang telah membuatku sadar. Betapa tidak seharusnya aku hidup dengan cara yang layak dan diterima sebagai bentuk yang berharga.
“Anjink”
Masih aja sok tabah dan ikhlas.
Sekarang aku sadar, disini, siapa yang masih belum punya pengalaman dan pengetahuan. Dan siapa yang sudah lebih bisa menjabarkan maksud dan tujuan.
Dia masih sangat kekanakan. Dia nyaris gak pernah baca buku. Jarang nonton film, dan juga kurang pengajaran dari tenaga ahli. Wkwk
Aku terus terusan mengingat hal yang buruk tentang dia.
Agar rasa sakit karna perpisahan ini tidak terlampau menusuk.
Aku sudah pernah melewati yang seperti ini. Patah hati ditinggal kekasih.
Tapi ini bukan apa-apa sih. Nggak separah kemarin yang bisa nangis seminggu lamanya.
Aku enggak peduli dia mau berfkir yang gimana-mana. Tu orang taunya Cuma Duit, Uang dan Harta.
Hatinya udah gak ada lagi keikhlasan.
Kayaknya semakin hari akan semakin mudah untuk melupakan.
-
Malam hari, aku fikir enggak akan ketawa dan senang hati.
Tapi Marwan tiba-tiba Wa Video Call.
Dia terlihat biasa ajasih dari Video Call, Natural dan apa adanya.
Tapi bagiku, dalam kepingan ingatanku, ada sosok anak laki-laki tersenyum manis dengan potongan rambut yang apik, diantara lebat dan lurusnya rambut itu.
Saat masih pakai seragam abu-abu pastinya.
Dia bilang “Kangen juga samamu cer”. Jadi beneran pengen ketemu. Insyaallah nanti.
Kemarin, marwan masih terasa mirip dengan bg sembiring. Intonasi suara dan pemikiran. Tapi sekarang, dia sudah terlihat sebagai marwan yang asli. Tidak terlihat mirip siapun lagi.
Pada marwan, Aku mengumumkan kabar putusnya diriku dari si sembiring sejak seminggu sebelum kami benar-benar putus.
Dan malam ini, aku benar-benar bicara padanya saat memang sudah putus.
Hah. Ternyata putus itu bisa direncanakan ya, Maam.
muka lessu |