Aku berdandan
cukup cantik malam ini, meskipun tidak mandi sore hari. haha
Berharap seorang pria
akan memujiku, jika malam ini aku cantik.
*sampe
segitunya.
Di detik
terakhir pergantian tahun 2018 ke 2019.
Aku ingin seseorang memberiku kejutan.
Dan benar
saja.
Tiba-tiba
kuhubungi Ari lewat Watsap. Kami bicara hampir 2 jam melalui Video Call.
Hal yang
membuatku terguncang tiba-tiba waktu aku mendapati kejujurannya, ternyata dia
memiliki masa lalu yang nyaris mirip -mengagetkannya- dengan masa laluku.
Satu demi satu
pengakuan yang entah kenapa malah membuatku -serasa sangat dekat dengannya-.
Bukan tanpa
rencana, aku dan dia kembali didekatkan.
Tuhan mungkin
sedang mengujiku. Tuhan sedang mendengar Doa dan Harapanku untuk bisa menemukan
seseorang yang tepat.
Even, yang
Paling Tepat.
Ada banyak hal
yang tidak bisa diubah dalam diri seseorang. Salah satunya Karakter, Doktrin
dan Pemahaman bawaan yang dianutnya sejak lama.
Seperti
karakternya laki-laki muda yang memanggilku Cinta.
Aku yakin dia akan tetap keras kepala dan susah dibilangin kalau seandainya kami sudah bersama.
Aku yakin dia akan tetap keras kepala dan susah dibilangin kalau seandainya kami sudah bersama.
Dia akan terus
mengingat semua kesalahanku, Penghianatan, dan kata-kata menyakitkan yang
pernah kulakukan dan katakan padanya.
Dia akan tetap
menganggap dirinya paling benar dan hebat, tanpa mau menyaring saran dari orang
lain. Even, saran dari keluarganya sendiri.
Lalu, semakin
lama aku bisa menjamin bahwa aku dan dia, hanya akan Bertengkar, berbeda
pendapat dan mengutarakan segalanya melalui jalan pintas yang disebut Nafsu.
Tidak
kubayangkan bagaimana jadinya hidupku jika kulanjutkan bersama seorang
laki-laki pelit dan berkulit hitam. Mungkin aku bisa mengalami penuaan dini.
--
Kusempatkan
menatap wajah chabimu beberapa kali dari Video Call Watsap itu.
Sesekali
tersenyum sangat manis, tapi tak jarang
malah terlihat seperti bapak-bapak anak 2.
Aku suka
senyum manismu itu, dengan 2 gigi graham bolong yang pernah tercabut 1 (seperti
gigiku). Dan juga, suka alis tebal itu, rambut lurus dan sehat, kulit putih dan
hidung sedikit tinggi.
Bisa
kubanyangkan betapa laki-laki ini akan membuatku tersenyum di pagi hari ketika
aku terbangun disampingnya, menatap wajahnya yang masih tertidur pulas.
Tampan dan
putih.
Aku memimpikan
mu 3kali sebelum akhirnya kusimpulkan jika pertemuan kita ini adalah alam bawah
sadar dari sang rindu yang menuntun kita untuk kembali bersua.
Sang rindu
mungkin tau, jika sosokmu adalah laki-laki yang menarik yang sedang membuka
peluang untuk bisa menerima kehadiran 'Cinta' yang baru.
Tanpa sadar
dia muncul di mimpi dengan wujud tampan dan bisa kubanggakan.
Aku menatapmu
seperti nyata dihadapanku.
Mimpi itu
membuatku bertanya kembali.
Siapa kah aku?
Siapakah kamu
?
Dan di malam
akhir tahun ini aku menemukan jawaban. Jika aku dan kamu adalah Misterius
takdir. Yang nyatanya sama.