Featured Post

Sakit

January 02, 2019

First Day in 2019


Aku berdandan cukup cantik malam ini, meskipun tidak mandi sore hari. haha
 Berharap seorang pria akan memujiku, jika malam ini aku cantik.
*sampe segitunya.

Di detik terakhir pergantian tahun 2018 ke 2019.  Aku ingin seseorang memberiku kejutan.
Dan benar saja.

Tiba-tiba kuhubungi Ari lewat Watsap. Kami bicara hampir 2 jam melalui Video Call.

Hal yang membuatku terguncang tiba-tiba waktu aku mendapati kejujurannya, ternyata dia memiliki masa lalu yang nyaris mirip -mengagetkannya- dengan masa laluku.

Satu demi satu pengakuan yang entah kenapa malah membuatku -serasa sangat dekat dengannya-.

Bukan tanpa rencana, aku dan dia kembali didekatkan.
Tuhan mungkin sedang mengujiku. Tuhan sedang mendengar Doa dan Harapanku untuk bisa menemukan seseorang yang tepat.
Even, yang Paling Tepat.

Ada banyak hal yang tidak bisa diubah dalam diri seseorang. Salah satunya Karakter, Doktrin dan Pemahaman bawaan yang dianutnya sejak lama.

Seperti karakternya laki-laki muda yang memanggilku Cinta.
Aku yakin dia akan tetap keras kepala dan susah dibilangin kalau seandainya kami sudah bersama.
Dia akan terus mengingat semua kesalahanku, Penghianatan, dan kata-kata menyakitkan yang pernah kulakukan dan katakan padanya.
Dia akan tetap menganggap dirinya paling benar dan hebat, tanpa mau menyaring saran dari orang lain. Even, saran dari keluarganya sendiri.

Lalu, semakin lama aku bisa menjamin bahwa aku dan dia, hanya akan Bertengkar, berbeda pendapat dan mengutarakan segalanya melalui jalan pintas yang disebut Nafsu.

Tidak kubayangkan bagaimana jadinya hidupku jika kulanjutkan bersama seorang laki-laki pelit dan berkulit hitam. Mungkin aku bisa mengalami penuaan dini.

--
Kusempatkan menatap wajah chabimu beberapa kali dari Video Call Watsap itu.
Sesekali tersenyum sangat manis, tapi tak jarang  malah terlihat seperti bapak-bapak anak 2.
Aku suka senyum manismu itu, dengan 2 gigi graham bolong yang pernah tercabut 1 (seperti gigiku). Dan juga, suka alis tebal itu, rambut lurus dan sehat, kulit putih dan hidung sedikit tinggi.

Bisa kubanyangkan betapa laki-laki ini akan membuatku tersenyum di pagi hari ketika aku terbangun disampingnya, menatap wajahnya yang masih tertidur pulas.
Tampan dan putih.

Aku memimpikan mu 3kali sebelum akhirnya kusimpulkan jika pertemuan kita ini adalah alam bawah sadar dari sang rindu yang menuntun kita untuk kembali bersua.

Sang rindu mungkin tau, jika sosokmu adalah laki-laki yang menarik yang sedang membuka peluang untuk bisa menerima kehadiran 'Cinta' yang baru.
Tanpa sadar dia muncul di mimpi dengan wujud tampan dan bisa kubanggakan.

Aku menatapmu seperti nyata dihadapanku.
Mimpi itu membuatku bertanya kembali.

Siapa kah aku?
Siapakah kamu ?

Dan di malam akhir tahun ini aku menemukan jawaban. Jika aku dan kamu adalah Misterius takdir. Yang nyatanya sama.