Seandainya, suatu hari aku bertemu denganmu lagi. Mungkin aku tidak mampu mengatakan sepatah kata apapun, yang aku lakukan hanya menatapmu dan meneteskan air mata.
Di hadapanmu, mungkin itu akan terlihat aneh, tapi bagiku hanya itu reaksi nyata yang bisa kuperlihatkan.
Karena di satu sisi, yang tak kau lihat –yang tak kau tau- hatiku sedang menjerit memberontak, tersiksa setiap kali kulihat raut wajah itu.
------
Namamu itu, adalah sesuatu yang tak ingin kuingat lagi untuk selamanya.
Mengapa, setelah aku berhasil melepaskanmu dalam perasaan tersika. Dengan mudahnya kau muncul lagi dan membuat seluruh nadiku bergetar.
Apa kau lupa dengan semua pengorbanan di masa lalu.
Oh hidup,
mengapa terasa terlalu kejam untukku.
Hanya kasih sayang dari tuhan yang bisa kurengkuh, dan itupun samar terasa. Karena Aku menyadari kekuasaan besarnya, menyaksikan keberadaannya di setiap waktu. Dan juga Tuhan ada di setiap aliran detak jantung dan darahku.
Dan karena aku hanyalah manusia biasa. Aku mohon menghilanglah dari hidupku untuk selamanya. Agar aku bisa melanjutkan asa, dalam menatap masa depan, yang akupun tak tau akan kemana arahnya.
