Featured Post

Mager

January 10, 2025

Mager

 Pagi ini udaranya dingin.
Kutengok dijendela sedang Gerimis tipis-tipis.

Perut lapar karna tadi malam sengaja tidak makan nasi.
Akhirnya akupun keuar rumah beli tempe dan menggorengnya. Lalu beli kubis dan merebusnya. Ditambah sambal merah yang kubuat dadakan.
Sungguh sajian nikmat di atas piring.

Tidak lupa membeli cappucino Good Day dan menyeduhnya, rasa lembut mocca panas melengkapi suasana yang senyap.
Senyap karna anak belum bangun tidur.

Kunikmati Me-time ku ini dengan penuh rasa Alhamdulillah..



January 09, 2025

Penghilang Kreatifitas paling ampuh

 aku gak tau sih bagaimana dengan orang-orang, tapi kalau aku udah buka youtube, pasti yang tadinya semangat mau berkreatifitas, bisa hilang semangat dan malah jadi mager, seolah kalau udah nonton video,hal-hal inovasi yang mau dilakukan jadi tertunda nanti-nanti dulu.

memang interenet ini menyediakan 2 opsi bagi orang-orang.
yang kreatif bisa jadi pasif.
yang pasif bisa makin produktif.
tinggal pilih yang mana.

Kalau aku kadang milih buat cari yang praktis aja.

Buka Youtube, Nontonin Video Random. Maka produktifitaspun tertunda.Hehee



 

January 04, 2025

Jasman Rifa’i

Aku lewat tempat itu malam tadi, ada 2orang cowok sedang berboncengan didepan kendaraanku. Rambut seikit ikal, badan sedikit berisi, kulit putih dan leher putih.

Jika saja kita tak sengaja bertemu lagi disini, mungkin saja itu dirimu.
Jasman Rifai Tumanggor. Teman sekolahku di Aliyah Alwashliyah.

Dia satu-satunya yang pernah mencabut bulu tanganku.
Aku menyukai sosoknya yang begajulan campur malu-malu itu. Untuk sesaat aku pernah dekat via Handphone dan mendapat perhatiannya yang hangat.
Tapi itu telah jadi bagian dari memori lama.

Sesuatu terjadi dengan lingkungan barunya di sana, dan sesuatu juga terjadi dengan lingkungan keseharianku di sini.

Akhirnya waktu memisahkan kami.



January 03, 2025

Gangguan Jin, atau Masalah Psikis

Aku kehilangan motivasi, semangat dan daya juang.

Well, seolah hari-hariku hanya habis untuk menghitung hari, tanpa ada satu tindakan yang berarti.
Dalam sebuah ceramah ustad yang kudengar, kalau badan selalu lemas, malas untuk ibadah, mata sering ngantuk, dan rambut rontok, bisa jadi ada seonggok jin sedang bersemayam didalam badan orang tersebut. Aku lupa nama jin nya apa, tapi untuk mengusir jin tersebut seseorang harus diruqyah.
*dan dikarenakan tanda-tanda itu ada dalam diri saya, adakah yang mau bantu meruqyah agar jin itu pergi !?

Tapi lebih dari itu, aku mengartikan secara logika, jika sebenarnya hal yang membuatku selalu malas melakukan apapun, tidak lain dan tidak bukan karena lingkungan hidupku yang toxic.

Gimana tidak, satu contoh kecil, suamiku selalu mengucapkan *kata mutiara* setiap pagi aku baru membuka mata dan ingin memulai hari.  Kata-kata hinaan yang lambat laun kuanggap kata mutiara agar aku bisa sedikit berdamai, seperti istri malas, istri boros, istri jelek,blabla bla.

Sedangkan aku adalah seseorang yang kalau bangun pagi tidak mendapat asupan motivasi maka akan seharian badmood dan emosi tidak stabil. Biasanya aku akan diam seribu bahasa di pagi hari apapun yang terjadi.

Hahh tolongg..
Saat suami sudah pergi kerjapun, mama masih saja memanggil namaku dengan riweh dan memintaku melakukan ini itu yang membuat hidup tak tenang.

-

Bisa dibilng ketika aku memandang gemerlapnya dunia ini seolah tak ada lagi tren yang ingin kutiru. “mereka itu, apapun itu bukan tujuan dari hidup ini” pikirku.

Tak punya tujuan dan resolusi berarti yang ingin digapai.

Impianku telah hilang bersama dengan penghianatan ibu dan ketegaan suamiku.

Hari ini, satu-satunya yang memberiku kekuatan untuk terus menjalani hari hanyalah putriku yang cantik. Yang masa depannya masih sangat panjang.

Untuknya, aku bahkan rela mengorbankan nyawa.

December 17, 2024

Worst today 001

 Seberapapun Miskin seorang wanita, dia bisa menjadi Ratu.

Sebaliknya, seberapapun kaya seorang wanita, dia bisa menjadi pemantu.

"Tergantung bagaimana lelakinya memperlakukannya"






Just Missing you, Papa

 Kehilangan paling besar, aku fikir saat Handphone 2,5juta pertamaku hilang, ternyata bukan.
Atau ketika pacar pertamaku membuangku, ternyata juga bukan itu.

Perasaan kehilangan paling besar, paling membekas di hati adalah ketika papa kandungku meninggal dunia.
Papa yang tanpa kusadari selalu mencintai dan melindungiku sepanjang hidupnya. Bahkan sampai di detik-detik akhir kepergiannya, papa masih menjaga perasaanku dengan tidak menampakkan 'sakaratul mautnya' di hadapanku.

Papa yang pendiam tapi selalu bekerja keras untuk keluarga. Hatinya sangat lembut, hingga ketegasan dan sifat kasar nyaris jarang sekali ditunjukkannya.
Yang kuingat selama ini, sedari kecil hingga dewasa, papa hanya menanamkan nilai kebaikan dalam hidup. Tidak boleh menjadi orang yang licik, pendendam, apalagi penipu.

Hanya saja,
Papa lupa memperkenalakanku pada dunia. Papa merahasiakan fakta jika dunia luar adalah sesuatu yang kejam dan liar, yang bisa menghancurkan jiwa seseorang sedemikian rupa.
Aku yang selalu merasa aman hidup di dalam dunia bersama papa. Pada akhirnya terluka bertubi-tubi ketika papa meninggal dunia. Karena aku baru saja menemui fakta jika dunia yang sebenarnya tidak seramah Papa.

Bahkan laki-laki yang kini menopang hidupku, rasa sayang dan cintanya mungkin tak jauh lebih besar dari sayang dan cintamu.
Karena, biarpun aku merasa aman bersamanya, sesekali bentakan dan hinaan yang keluar dari lisannya, masih membuatku meneteskan air mata.


Papa. T_T

Aku tau,kita semua akan meninggalkan Dunia ini.
Dan jika ditakdirkan papa lebih dulu pergi. Tak ada lain yang bisa kulakukan selain ikhlas.
--

Aku memimpikan saat-saat kita akan bertemu kembali,Papaku sayang.
"Cinta Pertamaku"