Seberapapun lelahnya otak dan pikiranku.
Seberapapun muak dan lelahnya jiwaku.
Hanya kedua manusia inilah alasanku untuk tetap tegar, tenang, dan tabah.
Seberapapun lelahnya otak dan pikiranku.
Seberapapun muak dan lelahnya jiwaku.
Hanya kedua manusia inilah alasanku untuk tetap tegar, tenang, dan tabah.
Akhir-akhir ini aku merindukan papa. Bahkan aku berharap papa menjemputku, mengajakku ikut bersamanya -tanpa aku sadar, bahwa aku tak punya bekal apapun untuk pulang- , kembali pada Sang Pemilik.
Aku ingin bertemu dan memeluk satu-satunya laki-laki yang mencintaiku di dunia ini dengan tulus itu.
Laki-laki yang mencintaiku tanpa mengharapkan apapun dariku. Laki-laki yang selalu memenuhiku tanpa membuatku terbebani untuk membalasnya.
Aku cukup beruntung papa, aku mendapatkan cinta dari laki-laki lain yang menerimaku apa adanya.
Tapi laki-laki itu bukan dirimu yang penyabar dan berhati lembut.
Wataknya keras, tutur katanya kasar dan penuh makian. Sekali dilontarkan aku bisa patah berhari hari.
.. Terkadang aku ingin menangis berlama-lama. Menyadari betapa rapuhnya diriku. Akupun benci itu.
Tapi putri kecilku yang cantik tak punya siapapun dan tak bisa berbuat apapun tanpa aku.
Jadi dengan segera aku harus sadar, memalingkan pikiran sejenak dan kembali pada pelukan kecil penuh semangat dari putri kecil itu.
Aku tak pandai merayu seseorang yang sedang merajuk. Aku hanya berbuat seadanya. Jika memang kesalahanku sebesar itu. Aku hanya minta maaf pada Tuhan.
... Apapun itu, aku harus segera sadar. Karna calon anak dalam perutku pasti juga akan tersiksa jika tau ibunya bersedih lama-lama.
Pinggangku yang rasanya mau patah, perutku yang mulas, rasa tak nyaman yang membuat mual, hingga sakit kepala yang berulang. Tak ada yang bisa menggantikan semua perasaan itu selain diriku sendiri.
Dan sepertinya tak ada yang bisa kuharapkan selain Tuhan sebagai penolongku.
Please Forgive Me God 🙏
Syarat untuk menjadi kaya, salah satunya adalah 'berhenti berbuat dosa', karena hanya dengan berhenti dan takut akan berbuat dosa, seseorang akan menjadi lebih kaya.
-entah itu kaya harta, atau kaya hati-
Tapi hari ini -dan di hari-hari sebelumnya- syarat itu adalah sesuatu yang belum terpenuhi.
Entah itu oleh suamiku, atau oleh diri sendiri.
![]() |
setidaknya dimulai dari hal terkecil, yaitu merubah tuturkata. |
Kurleb 3 bulan usia kandunganku, and one thing Sakit pinggang adalah hal yang tak terhindari. Setiap kali mau rebahan –khususnya posisi terlentang-, maka bagian pinggangku rasanya sakit seperti mau patah.
“Akhh pinggangku..”
Bukan hanya satu sisi, tapi bergantian, jika hari ini yang sakit pinggang sebelah kanan, besok gantian yang sakit sebelah kiri. Hal ini benar-benar tidak nyaman, sampai setiap tidur malam aku bisa terbangun 3 sampai 4x karena rasa sakit di pinggang yang tak jarang juga menjalar ke punggung.
Solusi simpelnya saya tidak bisa tidur terlentang, jadi harus menyamping, miring ke kanan atau bisa juga miring ke kiri, yang mana nyamannya. Meskipun terkadang itu juga tidak efektif.
Sayapun cari informasi dari artikel di internet dan ternyata yang menjadi penyebab sakit pinggang pada ibu hamil adalah pelebaran pinggang itu sendiri, dikarenakan menyediakan ruang bagi rahim ibu untuk wadah janin yang akan berkembang nantinya. Kira-kira begitulah penjelasan mudahnya.
Lalu apa obatnya..?
Well, sayapun bertanya pada ibu-ibu yang lebih pengalaman, yang sudah merasakan kehamilan lebih dulu sebelum saya. Dan juga pada ibu-ibu yang anaknya banyak, saat mereka hamil dan sakit pinggang bagaimana cara mengatasinya?
Jawaban yang saya terima adalah “ya jarke wae” alias tahankan saja. Karna itu tidak ada obatnya. Sakit pinggang itu akan terus ada sampai bayinya lahir.
*what**
Kalaupun minta obat sama dokter atau tenaga medis, mereka juga tidak akan memberikan obat khusus untuk sakit pinggang seperti orang awam. Melainkan hanya memberi vitamin atau suntikan suplemen untuk mengurangi rasa sakit itu sendiri.
Dan jika umumnya orang yang sakit pinggang itu harus dikusuk atau diurut, maka khusus ibu hamil hal itu sama sekali tidak diperbolehkan.
Malahan kalau mau dikusuk bukan pinggang atau punggungnya, melainkan perutnya. Itupun tidak boleh dilakukan orang sembarangan, harus orang khusus yang paham soal –perut ibu hamil- karena ada kemungkinan posisi janin yang turun membuat beban di bagian perut bawah menjadi lebih berat. Sehingga berefek pada otot pinggang, punggung, vagina, sampai paha dan kaki.
Lalu bagaimana dengan yang bilang kurang minum?
Menurut pengalaman saya, yang semenjak hamil mulai banyak minum sih, Tidak terlalu berpengaruh ke
pinggang, malah kalau kebanyakan minum, saya bisa bolak-balik ke kamar mandi
untuk kencing.
Yang berpengaruh kalau sy kurang minum adalah badan terasa lemas
dan kering, jadi mudah oyong. Kalau ke pinggang mau minum banyak atau tidak, piggang tetap sakit.
Dan jika beraktifitas terlalu capek, apakah ngaruh ke
pinggang?
Ya, jawabannya iya. Tapi tidak langsung.
karena saya pernah mengerjakan pekerjaan rumah sampai berlebihan, Tapi malam harinya, bagian tubuh yang lain -yang dipakai untuk beraktifitas- yang merasakan pegal atau sakit.
--
Hmm...
Well, sekian dulu cerita sakit pinggang dari saya, semoga bisa menjadi ilmu tambahan buat ibu-ibu hamil yang lain.
Tapi perlu saya katakan juga, kalau setiap kehamilan itu berbeda dan unik. Kalau pengalaman hamil anak pertama dan kedua -berdasarkan pengalaman saya juga berbeda- , maka kehamilan yang saya dan yang ibu-ibu hamil lainnya rasakan, bisa jadi juga kondisinya berbeda.
Bertemu ibu-ibu yang berkumpul sambil bergosip, bagiku lebih mengerikan daripada bertemu hantu.
=
Di depan rumah kakakku, sepertinya adalah pemandangan biasa melihat sekumpulan ibu-ibu yang berkumpul dan bergosip.
Tapi sebisa mungkin aku tidak bertatapan atau sekedar bertegur sapa dengan
sekumpulan ibu2 tersebut.
Karena secara otomatis saat kita tidak ikut berada di sana, maka kita akan jadi
orang selanjutnya sebagai bahan bergosip.
Meskipun itu sekedar mengisi waktu luang antar ibu-ibu, tapi
sebisa mungkin saya selalu menghindar agar tidak terlibat dalam aktifitas
semacam itu.
Karena bagaimanapun juga membicarakan orang lain –baik-atau-buruknya. Semuanya
adalah bagian dari ghibah.
Semua yang kita katakan tentang orang lain, tidak menutup kemungkinan semuanya akan kembali pada diri kita sendiri.
Dan sampai detik aku menuliskan ini, aku lupa kapan terakhir kali aku bergosip dengan ibu-ibu. Karena satu-satunya temanku bergosip adalah suami yang dijamin tidak akan ember kemana-mana.
Didengar atau tidak, setidaknya ada satu tempat aku bisa meluapkan cerita.
Dan jikapun suami sedang tidak ada dirumah, maka Blog inilah yang menjadi tempatku meluapkan Everything.
Haha
Aku hampir lupa, ternyata laki-laki tua bangka itu bukan siapa-siapa. Hanya seorang laki2 yang dinikahi ibuku untuk dimanfaatkan hartanya.
Aku hanya acuh dan diam. Ditambah janji-janji palsunya padaku, membuatku kian acuh padanya.
Tangannya gemetaran setiap kali melakukan sesuatu. Menandakan bahwa usianya yang uzur mulai mengambil kekuatan di raganya. Jika saja lansia itu adalah bapak kandung yang kucintai sejak aku kecil, aku pasti sangat simpati dan memandangnya dengan seluruh keprihatinan hati, karena sosok itu akhirnya menua juga.
Tapi karna tua bangka itu bukan siapa-siapa, yang aku baru tau keberadaannya di muka bumi ini hanya setengah tahun belakangan. Maka aku tidak bisa menganggap bahwa dirinya adalah –siapa-siapa. Karena memang bagiku dia bukan siapa-siapa.
Di usianya yang senja, sungguh sebuah kesialan tua bangka itu menikahi wanita ‘picik’ seperti ibu. Tapi setelah kubayangkan kenapa mereka bisa menikah, ternyata beliau ini juga sama piciknya.
Di usia setua itu yang ada difikirannya hanya Harta, Tanah,
dan Benda-benda.
Sesuatu yang pastinya tidak mungkin dibawa mati.
Satu-satunya hal yang akan dibawanya mati hanyalah amal ibadah, yang syukurnya masih dijalankan dengan sepenuh kesadarannya saat ini.
Mungkin. Satu2ny hal positif dari hidupnya adalah ibadahnya pada Allah itu.
Semoga Tuhan mengampuniku.
Bangun jam setengah sembilan, dan sangat terganggu dengan suara bising dari tetangga depan rumah. Entahlah, entah kenapa mereka selalu berisik setiap pagi.
Aku masih bingung apakah akan bertamu kerumah tetangga depan itu atau tidak. Di satu sisi istrinya sangat baik, tapi satu sisi lain, ada rasa segan luar biasa karena mereka itu -orang kaya yang punya kuasa-.
Kak via ngajak bertamu tempat buk idar, Lumayan buat ngisi perut.. Mudah2n Rezeki buk idar bertambah karena sudah menjamu tamu dengan baik.
Lalu kami lanjut ke tempat Mbah paman. Kakek dan nenek yang tersisa dari mereka yang telah tiada.
Ada momen dimana aku merasa sangat sedih, apalagi mengingat mereka yang 'dulu menyatukan' saat telah tiada, membuat semuanya buyar tak bersisa.
Pedih tapi memang itu kenyataannya.
Lalu pulang kerumah, aku bertekad untuk membereskan rumah yang mirip kapel pecah ini pelan-pelan.