Gue punya Cowok yang...
Asli itu Pinter banget Ngomong.
Kata-katanya selalu bisa
buat orang-orang disekitarnya merasa Kagum.
Ibarat Acara Seminar,
Mungkin Pacar gue akan jadi Host dalam acara itu. Dalam kata lain,
Dia tidak bisa jadi
pembicara. Karna Kurangnya Ilmu Pengetahuan dan terbatasnya pendidikan.
Tapi dia bisa jadi Host.
Yang membuat suasana acara tampak lebih hidup.
Gue kalau denger dia
ngomong, itu Terpana.. Gila.
Mungkin waktu pelajaran
Bahasa indonesia, Dengkulnya kepentok sampe Otaknya Geser Dikit.
(Lho kok gitu?) 'ya kan
otaknye di dengkul. Wekwekker...
Gue kalau bicara satu huruf
aja, Misalnya gue ngomong 'A'.
Maka cowok gue nanggepinnya
bisa 5 Kata. 'A ITU ADALAH HURUF AWAL'.
prett...
Karna pinter ngomong kayak
burung beo, otomatis cowok gue juga pandai ngegombal, Pandai mengarang, Pandai
membual,
Dan yang paling berbahaya,
Dia pandai Memutarbalikkan Fakta.
Jadi kalau dia salah,
Semudah memainkan kata-kata, Dia bisa menyalahkan Balik Orang lain.
Anjrit ye, Sampe Segitunye.
Tapi gimana dong pemirsa.
Kalau cowok gue banyak omong gitu.
Disumpel pake Kain Kapan
Diem kali ya..
Tapi ya mana gue tega,
Nyumpelnya. Gimana juga gue dah sayang banget sama doi.
Dan karna awalnya gue juga
suka sama dia karna omongannya itu lo. Kena' Dalem pas di Hati.
NANCEP. Arrggghhh
___
Tapi berbeda dengan Dia,
Sebaliknya Gue adalah tipe cewek yang enggak Pinter Ngomong.
Gue lebih suka diem, Dan
mendengar. Karna hanya dengan mendengar kita bisa belajar. *Ceila
Jadi Kalau Siapapun lagi Ngomong,
gue bakal nanggepinnya dengan Diem.
Gue coba untuk Memikirkan
setiap kata dari orang, Dan itu membuat gue menjadi seorang Pemikir.
Asekk..
Pemikir! Bukan berarti gue
pinter.
Tapi gue juga enggak
bego-bego amat. Gue berada di tengahlah antara kebodohan dan kepintaran.
Hanya bedanya orang pintar
dipandang orang, Orang bodoh ditipu orang. Jadi orang kayak gue, Dicuekin aja.
Kayaknya Hati gue labih
bawel, daripada mulut gue. Hati gue gak pernah berhenti bercerita.
Jadi kalau ada apa-apa,
kalau lagi mikirin sesuatu. pasti hati gue yang bicara.
ini aja pas nulis,
kata-katanya keluar dari hati.
Dan kalau ngomong sih gue
lihat situasi Kondisinya.
Kalau lagi pas, gue bakalan
jadi asik dan ngomongin ini itu. Jadi ngimbangin bacotnya cowok gue.
tapi kalau lagi males ya
gitu, ngomongnya sepatah bata-bata aja.
Kalau gue dengan PDnya
menilai diri gue sendiri.
Gue ngerasa lebih enjoy dan
nyaman buat ngungkapin sesuatu itu lewat Tulisan, bukan lewat
Suara. Karna takut ajasih
apa yang gue bilang gak didengar orang. dan takut juga omongan gue nyinggung
perasaan orang.
Jadi Kalau dipikir-pikir, Gue ini Seorang pemikir. Dan Pacar Gue seorang pembicara. Kayaknya Cocok deh.
Tapi akankah Hubungan Kami bertahan Lama ?
Tapi akankah Hubungan Kami bertahan Lama ?
"Ya Semoga Saja..