Featured Post

Sakit

August 15, 2015

Pangeran Bergitar

'ah dia lagi' dengan muka jeles kulihat pemuda yang sedang ngamen di depan kaca mobilku itu.
wajahnya penuh jerawat dan Kusam. Entahlah, Setiap pulang Private Piano, Pemuda itu sering terlihat, ngamen dengan santai di samping mobilku. Terkadang hatiku bergumam, sepertinya pemuda itu seumuran denganku. 'Apakah dia masih sekolah ?
Ah, tapi apa Peduliku.

Sesekali kubuka sedikit kaca itu dan memberinya uang Dua Ribuan. Tapi jika sedang tidak ada pecahan.
Kuabaikan pemuda Kusam itu.

*
Hay, Namaku Yasmin. Keturunan kedua dari Keluarga Kaya Pemilik Bisnis Properti 'Hiri Group'. 
Kami hanya 2 Bersaudara. karna Mama dan Papa ikut Program KB.

Sejujurnya, Aku tak tau rasanya Hidup susah, Karna terlahir dari keluarga kaya.
Kegiatanku sehari-hari hanya Sekolah, Belajar, Les Privat dan Shoping.
Kata Mama, tugasku hanya belajar dan belajar. ya, Aku tak ingin Sombong, Tapi aku selalu mendapat Juara kelas.
Dan telah mengkoleksi ratusan Piala Prestasi di salah satu etalase Rumah.
Tujuan Hidupku hanya ingin Sukses dalam bidang apapun yang Kusukai.
dan aku suka Menyanyi, aku suka melukis, aku suka main Piano, dan aku suka bercerita.

Kata Ayah, Kemungkinan terbesar Anak yang akan mewarisi Kekayaan ayah adalah Diriku.
Karna anak Pertama ayah, Kak Tomi. Punya jalannya sendiri sejak memutuskan Hijrah ke Negri di Jepang.
Semua bermula ketika kak Tomi mendapat kesempatan untuk kuliah di Jepang.

Hingga akhirnya ia menemukan Tujuan hidupnya disana. Kak Tomi bilang, ia Tidak berminat meneruskan Bisnis Properti ayah.
Kak Tomi juga telah menikah dan hidup bahagia dengan keluarga kecilnya di Jepang. Istrinya Bernama Kiara Nomi, dan anaknya bernama Sita Ragata berumur 3tahun.
Aku sendiri baru 2 kali main ke Rumah kak Tomi di japan. Ketika Libur sekolah. Suasana Jepang yang Kebetulan Musim dingin, Membuatku tidak betah, Selalu rindu dengan iklim panas Indonsia.

Tapi Sungguh, Aku sangat mencintai Keluargaku Ini. Mereka semua memberikan segala yang terbaik di Hidupku. 
Mereka memberiku Support dan Motivasi yang tiada henti.
Walau aku tak punya banyak Teman, walau aku sering ditinggal dirumah sendiri bersama para pembantu.
Tapi aku menikmati hidupku, aku tak merasa memiliki kekurangan apapun saat ini.

Baiklah, sekian saja perkenalan Diriku ini.
*

"Kringg"
Halo, Yasmin. Ini Kara'
ya kara, ada apa?
Kamu lagi sibuk gak, Kita Jalan yuk shoping?
enggak kok, lagi kosong. Oke, ke Tempat yang biasa ya.

Bermula dari telfon sahabatku Kara yang mengajakku Nongkrong di StarTruck, Seperti biasa.

Kara itu sangat Cantik, dia memiliki kulit yang cantik dan mulus, Hari ini aku melihat ada yang berbeda dengannya. Tampak lebih Cantik.
'Hay yasmin. Kenalkan ini sahabatku Yoko, dia juga keturunan  keluarga kaya yang hanya tau Foya-foya. Haha.
   Dengan ramah dan matanya yang indah, Kujabat tangan Yoko. Belakangan aku merasa ada yang Kurang di fikiranku, tapi aku tidak tau apa itu.

Dan hari ini, Kulihat Kara dan Yoko begitu Akrab dan saling memiliki. Ya, mereka pasti memiliki hubungan yang spesial. Tatapan kara dan Yoko memiliki kedekatan yang Intens, Aku yakin mereka bukan sekedar Sahabat.
Hanya saja Kara bilang begitu agar tak menyinggung perasaanku yang belum juga punya pacar.

Dulu, kara milikku. Tapi sekarang saat aku tau, Kara milik Yoko.
Sesaat aku merasa kesendirianku ini yang membuatku merasa ada yang kurang belakangan ini.
Aku sudah beranjak remaja, dan aku bahkan belum pernah dekat dengan cowok manapun di hidupku.
Kapankah aku akhiri semua ini ?

..

"Ma, Yasmin boleh Pacarab Gak?" Rasanya ingin sekali kutanyakan pertanyaan itu pada mama.
Tapi sungguh aku malu. Di Mata mama, aku tetaplah Putri Kecilnya,aku sama sekali tidak dianggap dewasa. Pasti mama takkan memberiku Support untuk pacaran. Yang ada aku hanya akan diberi nasehat Basi tentang Masa Depan.
..

Sore itu, aku baru saja pulang Les Bahasa Korea.
Saat Cuaca mendung dan tak satupun Kendaraan umum yang Lewat.
Aku menunggu di Depan Pendopo Kantor. Sampai satu persatu temanku pulang, dan hari menjelang malam.
Ingin kutelfon mama, tapi Batre Android yang kubawa telah Kosong.

"Mbak, mau kemana ? Bisa Diantar ?"
Suara itu tiba-tiba muncul disampingku. Seorang Pemuda di atas kereta Suzuki merah dan memakai Mantel Abu-abu. Kulihat wajahnya yang tampak tak asing, Saat kemudian Pemuda itu membuka Helm-nya.

"Kamu ?" dengan ekspresi bingung, kukenali wajah itu. Dia Pengamen yang kerap kali muncul di Samping Mobilku.

"Ya, Aku Tukang Ojek. Kenalin. Dino"

"Oh, Yasmin"

Kusambut Tangan yang terasa dingin itu. Ternyata Namanya Dino, Nama yang cukup polos untuk ukuran wajah penuh pengalaman Sepertinya.

Saat ingin naik ke belakang keretanya, Hujan turun semakin deras. Dan Kami malah memilih untuk duduk di Depan Pendopo itu berdua.
Entahlah, Seumur hidup aku tak pernah merasa sedekat ini dengan seorang pemuda. Seakan keluar dari buku Romance yang pernah kubaca, Dino muncul sebagai sosok penyelamat yang tiba-tiba menjadi teman ceritaku.

Mungkin hujan malam ini, bersedia menjadi saksi pertemuan pertama kami. Sejak awal kami bertatapan dan berkenalan. Itu sungguh pengalaman baru untukku. Dino seorang yang Tulus, aku bisa merasakan itu dibalik kata-katanya yang Lembut.
'Maaf jika aku salah menilaimu kemarin, Entah kenapa tiba-tiba aku ingin menjadi dekat dan belajar banyak darimu. Aku yakin seseorang sepertimu akan mengajariku hal-hal yang tak pernah kudapatkan disekolah manapun'

Dino bilang, Dia sudah sejak lama ingin berkenalan denganku.
Tapi dia minder, karna hidupnya yang Susah. Pekerjaannya siang sebagai Pengamen, dan malam menggantikan saudaranya untuk narik Ojek. Dino menghapal nomor Plat Mobilku. Dia berharap setiap pulang sekolah akan menemukan mobilku sedang berhenti, agar dapat menghampirinya dan bernyanyi untukku.
Dino bilang, Wajahku sangat Cantik.:D

Saat Hujan Semakin mereda, Akhirnya aku diantarkan pulang oleh sahabat baruku ini.
Aku sungguh-sungguh  memberi tahu alamatku yang sebenarnya, Dino sampai ternganga melihat rumahku yang megah. Tapi aku memintanya untuk jangan minder. Biar bagaimanapun, Di mata Tuhan setiap Makhluknya memiliki drajat yang sama, Bukan dinilai Tuhan dari banyaknya Materi yang dimiliki Hambanya. Tapi dari Iman dan Kebaikan hati Hambanya.
Bisa saja Hati Dino lebih Mulia di Mata Tuhan daripada Hati Yasmin.

..
Hai Ma, Akupun masuk kerumah dalam keadaan baju setengah lembab.
mama melihatku dan bertanya kenapa tidak menelfon? dan pulang dengan siapa?

Lalu Kujawab.
"Tadi Yasmin pulang, dengan seorang Pangeran Ma"
YA.PANGERAN BERGITAR..