Featured Post

Dua

May 08, 2010

Sedikit Cerita tentang Aku dan D'Masiv


Kamu pakai Jaket putih dengan ukuran sedikit pendek dibanding tinggi badanmu.
Jaket itu tergantung, tepat diatas tali pinggang yang ada dibaliknya, jaket itu menutupi hampir semua tubuhmu, kecuali bagian lengan dan depan dada datarmu.

Kamu bernyanyi sekitar  delapan lagu nonstop dengan semangatmu yang bergelora. Di panggung itu.
Malam itu.

Aku tidak ingat lagi warna baju kaus yang kau pakai di balik jaket putih itu.
Tapi aku sangat ingat sebuah tulisan cukup besar yang tersablon di baliknya, tulisan berwarna merah muda yang terbaca THANKS GOD.

Merah muda, Sesuai dengan warna hatiku malam itu. Dan Terimakasih Tuhan telah menakdirkan aku untuk berada di sini.

Kamu terlihat lebih memukai di dunia nyata. Jauh lebih memukai daripada kamu yang biasa kutonton di setiap video clip lagumu.

Kamu bernyanyi dengan semangat, lagu itu berjudul Diam Tanpa Kata, Cinta ini Membunuhku, Merindukanmu, Semakin, Diantara Kalian dan lagu hits Band D'masiv yang lain.

Aku ingat tanggal itu, 8 Mei 2010.
Hari dimana tanggal lahirku dan bulan lahir d'masiv disatukan.

Aku tau, tidak ada yang terjadi kebetulan dan tanpa disengaja. Meskipun itu bukan karna rencana manusia.

Semua yang terjadi, semua yang nyata hari ini, adalah rencana Tuhan. Skenario Alam Semesta dalam menciptakan Keajaiban-demi keajaiban yang disebut Takdir.

Kamu yang sedang berada di panggung konser itu, yang sedang bernyanyi dengan suara lembutmu. Adalah kamu yang pernah kugilai semasa sekolahku.

Aku begitu bahagia bisa melihat konser band D'Masiv secara langsung.
Aku pura-pura tak sadarkan diri agar bisa masuk ke dalam ruang konser lebih dekat.

Dan saat kau turun dari panggung. Kukejar dirimu dan Kupeluk saat itu juga. Air mataku mengalir, aku bersyukur bisa berada sedekat itu denganmu.
Bajumu wangi, tubuhmu sedikit kurus dan benar-benar tinggi.
Wangi yang kucium saat itu, aku benar-benar berharap tidak akan melupakannya seumur hidupku.

Tanpa kau sadari, tanpa kau tau, kau adalah teman dikala aku sendiri, kau adalah penghibur disaat aku sedih dan kau adalah penyemangat hidupku saat aku putus asa.
Meski hanya mengenalmu dari karya dan media. Tapi aku sudah cukup mengagumi itu.

Aku menunggu ketika akhirnya kau masuk ke dalam ruangan yang dijaga ketat oleh beberapa kru dan polisi.
Mereka menarik tanganku paksa agar melepaskan pelukanku.

Begitu kalian keluar, aku mengejar gitarismu lagi. Dia sungguh putih dan bersih seperti yang ada dalam bayanganku.
Dia kaget dan berusaha melepaskanku.

Hingga aku terjatuh dan kembali menangis.

==
Aku ingat malam itu, malam yang gelap dan bising. Dimana impianku untuk bertemu Band Pujaanku akhirnya terpenuhi.

Aku terbangun di pagi hari dan mendapati semua yang terjadi seperti mimpi.
Tapi wangi yang tertinggal di bajuku, menandakan jika aku benar-benar telah bertemu mereka di malam yang gelap itu.

Aku tidak lupa, dan susah untuk lupa.
Kelak, di masa yang akan datang. Aku akan tetap ingat, Jika laki-laki pertama yang pernah kupeluk dalam hidupku adalah Rian Ekky Pradipta.
Seorang Musisi yang menciptakan karya yang bermakna sangat dalam di hati.
Seorang Vokalis, yang malam itu memakai Jaket Putih bertuliskan THANKS GOD.

Ya, aku juga ingin mengucapkan THanks God For This MemOries :D