Konser itupun terus berjalan dengan segala keseruannya. Aku lihat kearah manapun tak kutemukan orang yang kukenal.
Hingga konsernya usai dan aku masih ada disana. Si agus dan
Ulan pasti juga sudah pulang.
Aku kembali ke depan panggung, dimana aku jumpa sahmian dan juleha, mungkin
saja mereka masih ada disana.
Tapi yang kutemui Cuma dokter yang tadi nemenin aku waktu pingsan. Kutanya “kak
temen2ku tadi mana?” “loh ya udah pulang” “gimana ya kak, tadi aku mau masuk
gak boleh, sekarang aku ditinggal pulang deh” “iya dek, itu memang udah
peraturan ya gaboleh masuk”
Di tengah semakin bingungnya aku, tiba-tiba aja ada marwan
yang lagi angkat besi panggung. Aku lega, setidaknya ada orang yang kukenal
masih disana. “Marwan juleha sama sahmian mana ?” “yah, aku gatau cer”
jawabnya.
“Marwan pulang jam berapa” “aku gimana ya *sambil garuk2 kepala* aku gak pulang
sampai pagi mau disini aja bantu-bantu.”
WHAt.. trus aku gemana.. *sambil jambak rambut ke atas*
Marwanpun nyuruh aku duduk di situ aja, nemenin dia. Tapi
aku agak males karna ada polisi yang jalan-jalan dan mantau..
Tapi ada satu lagi orang yang kukenal disana. Bang Praiman atau poniman gitu kl
gak salah namanya. Dia Cuma orang yang sering lewat depan asrama tempatku
bersekolah, dan baru berani kuakrapin beberapa menit yang lalu.
Akupun tanya kak praiman mau kemana, dia mau jalan menelusuri kota malam hari –sekalian pulang-, sama ada satu temannya lagi bg Agus Leo. Kamipun jalan bertiga, lampu jalan yang indah dan kesunyian tergambar disana. Dalam hidupku, mungkin suasana langka ini, takkan terulang setahun 2x.
Langkah demi langkah kami Cuma jalan den bercerita, tak ada
ketakutan sedikitpun karna wajah 2 orang asing yang bersamaku ini bukan
wajah-wajah kriminil.
karna sudah tidak ada kendaraan apalagi angkutan umum, yang ada hanya warnet
buka 24 jam, akhirnya kami memutuskan untuk singgah ke warnet.
Warnet yang pertama kami singgah, waktu sudah jam 1 malam,
tempatnya tertutup dan nyaman. Tarifnya 10ribu sampe pagi.
Bg iman dan agus malah manfaatin warnet itu untuk tidur.
Akupun buka facebook dan langsung kulihat siapa yang lagi
Online.
Ternyata si iqbal juga lagi di warnet La Tansa.
Disana, tengah malam itu, aku chattingan facebook sama dia. Ngobrol2 soal
konser tadi dan cerita seru yang kualami beberapa jam yang lalu.
Iqbal adalah orang pertama yang mendengar semua cerita ini. Cerita jika
akhirnya aku sudah bertemu orang yang kuidolakan setengah mati sejak aku masih
SMP kelas satu.
Malam ini aku senang.
Seribu kali lebih senang dari kesenangan biasanya yang kurasakan.
Cerita pun ditutup sampai pagi hari tiba, kami sarapan
lontong bertiga. Aku pulang naik p25 ke rumah ulan, dan diantar pulang sama
ulan naik kereta.
Makasih Tri ulan, berkatmu aku terhindar dari kemarahan papa dan mama gara-gara
gak pulang semalaman.
Akupun jelasin semuanya, dan ternyata Hpku diambil sama agus, bukan hilang. Thx
juga agus..
Ada banyak band yang
perform di malam itu, tapi kebingungan yang kurasakan, malah membuatku gak
fokus menikmati konser di depan mata itu.
berikut list lagu yang band-band itu bawakan. Kira2 ada 5-6 lagu dari setiap
band yang perform.
D’MASIV : Rindu
setengah mati, Aku percaya Kamu, Diam Tanpa kata, Sudahi perih ini, dan Ilfell
(Manusia tak berharga)
NIDJI : Disko Lazy
Time, Bila Ku Jatuh Cinta, Dosakah Aku, Biarlah, Hapus aku
The Cangcuters :
Gila-Gilaan, Senandung Pertemanan, Racun, Sisanya Lupa..
ALEXA : Wajahmu
Indahkan Duniaku, Sampai Kapan, Dewi,
sisanya lupa..
UNGU : Dilema Cinta, Dengan Nafasmu, Ku ingin selamanya, sisanya lupa..