Mungki n benda ini tak ada harganya dibandingkan dengan semua pengalaman berharga yang pernah kau berikan untukku.
mungkin juga kau tidak menyukai benda ini dan berfikir untuk menjualnya pada
orang lain.
*ya, itu hak kamu, aku sudah menghadiahkannya*
Aku Cuma mau bilang. Di hari terakhir kita bertemu ini, aku ingin menutarakan satu hal. Bahwa aku tidak akan melupakanmu. Dirimu tetap akan diingatanku, sampai aku pikun.
Aku harap alam sadarku akan masih sering memimpikanmu. Aku juga berharap masih bisa mendengar kabarmu setelah kita berpisah.
Kamu tau !
Kenapa aku tak ingin melupakanmu ?
Itu karna kau seseorang yang pernah menyentuh hatiku. Meskipun terdengar klise.
Entah itu perasaan cinta atau bukan. Aku yang bodoh ini, menyadari kalau tak
ada yang salah dengan ini.
Aku bukan satu-satunya yang ingin membahagiakanmu di masa depan.
Tapi sungguh, denganmu aku jadi bisa membedakan. Membedakan apakah yang kurasa ini tulus, atau hanya hasrat sesaat saja.
Bagiku kamu adalah takdirku. Meski kamu tidak mungkin
beranggapan sama.
Tapi jika ada sedikit saja ingatanmu tentang itu.
Kau pasti sadar jika saat aku bersamamu, aku selalu melakukan ‘sesuatu’ yang
lebih dibandingkan yang kulakukan pada orang lain.
“sadarkah kau akan itu ?