Featured Post

Sakit

October 19, 2015

Kembali pada Hampa


Ada Kebahagiaan kecil, tersembunyi di Lubuk hatiku.

 Ketika akhirnya aku memutuskan untuk Kembali. Datang lagi pada titik Nol Jenuhku.
Mempercayai lagi bahwa Cinta Hanya Tai Kucing.

Bahwa Semua kebahagiaan yang kurasakan Kemarin, hanyalah Omong Kosong. Dan Cepat atau Lambat. Omong kosong itu akan Berlalu Tanpa Pamit dari Hidupku.

Aku Meratap sendiri.
Mulai Rindu pada sang Hampa  -Yang biasanya bersemayam di Lubuk Hatiku- Yang Kemarin itu, hampir saja Menghilang karna begitu berlebihannya rasa bahagiaku Ketika jatuh dalam Cintamu.


Sampai Saat aku bisa melepas sesuatu yang sangat Sulit di Dunia ini.
 Yaitu merelakan Dia untuk kembali Pada Cintanya yang Lain.
Aku berterima Kasih, Karna Kau telah mengubahku kemarin.
Tapi Doktrin Kekecewaan yang telah kupendam dan kuyakini bertahun-tahun. Itu Tak mungkin kau ubah, Hanya dalam beberapa bulan.
Ya, aku sempat terpengaruh saat kau bicara tentang Keyakinan yang -Kau -Tau -Itu -Salah.
Tapi begitulah inti sebuah Cerita.

Ironisnya, seseorang yang paling sering membuat Kita Tertawa. Pada akhirnya akan menjadi Seseorang yang paling sering membuat kita menangis.

Kau Tau !
Aku Takkan Menikah. Itu Takkan Kulakukan. Aku Meyakini ini sejak aku Merasa Kecewa untuk pertama kali. Walau Kadang keyakinan itu Goyah akibat suatu sebab.
Khususnya ketika aku ingin mengubahmu menjadi seperti yang ku mau.
Tapi aku Bukan Tuhan.
Aku tak akan mengubahmu.

Kau Punya Cinta Yang Lain, Kau lebih lama Bersamanya.
Dan aku, Tidak mungkin berpura-pura tidak Tau.
Aku Selalu memikirkan ini. Dan Kini, Kubiarkan kalian kembali bersatu.
Maaf jika telah menjadi Duri Penghalang antara Cinta Kalian.

Mungkin !
Melepasmu akan jadi Pilihan terbaik dan Solusi Tercepat. Sebelum semuanya jadi semakin Rumit.
Dimana Sebelumnya aku bukan siapa-siapa. Dan Sekarang, semuanya akan kembali menjadi aku yang bukan siapa-siapa.
Aku Lega menyadari kenyataan ini.

Dan inilah Kebohongan Terbesarku. Aku akan mengakuinya, Ketika aku mengatakan 'aku takkan menjadi seseorang yang pertama kali meninggalkanmu' itu aku Bohong.

Karna itu sekarang aku jadi orang pertama yang meninggalkanmu.
Kini kau tau, Aku seorang Pembohong. Aku bukan Pilihan Terbaikmu. Aku Cuma milik Diriku Sendiri yang pernah kau cicipi sebentar. Kau benar ketika memutuskan untuk tidak memilih, Karna yang terbaik, itu takkan mungkin meninggalkanmu.

Aku Sudah lelah pada Puncaknya. Aku takkan menjadi milikmu satu-satunya.
Karna aku Bukan milik siapapun. Keculi DIA yang Menciptakanku.

Dan Ya, Kuserahkan kembali semua Pada-Nya.