Kau tak akan percaya, jika hariku sekarang cukup padat mencret. Mengingat kemarin aku masih bisa leha lehe dikamar bersama tumpukan buku-buku dan pekerjaan rumah yang menyebalkan.
Tiga hari ini aku selalu sampai di kamar dalam keadaan ‘mata gelek’. Jangankan untuk merangkai tulisan, untuk melek mata saja berat.
Tak bisa kujelaskan secara rinci, hanya bisa diwakili dengan kata Padat mencret.
Aku nangis dan merindu, pada sesuatu.
D hari ke 3 bekerja, aku baru sadar teman kerjaku “gak asik banget”.
Pulang kerja, aku nyangkut ke rumah bang bowo samping masjid. Yang ternyata dia bisa main gitar cukup baik.
Kami ngobrol ntah apa, dan aku pulang sambil minjam buku bg bowo yang isinya lirik+kunci lagu. Cukup untuk ngilangin rasa rinduku.
=-=-
Keesokan harinya, aku melakukan kesalahan lagi di tempat kerja. Biasa namanya juga anak baru. Kesalahan yang membuatku segan sampai akhirnya pulang kerumah.
Pulangnya aku singgah kerumah ali dan ngobrol banyak sama yuli.
Dengan bahasa yang sulit dipahami, si yuli malah membeberkan “fakta gila” soal citra dan pacarnya itu. Akupun socking fucking.
Lalu akupun pulang, ngecharge Hp, Lampu jatoh, beli lampu lalu tidur.