August 09, 2011
Mawar Hitamku Part 2.
Hingga suatu hari, aku bertemu denganmu dan mulai bersahabat dengan segala kekuranganmu. Mungkin saat itu aku memang sama sekali tidak tau keadaanmu yang sebenarnya sehingga aku tidak pernah menganggap rendah segala pandanganmu mengenai kehidupan ini. Usiamu yang tidak terlalu dekat denganku membuatku memandangmu sebagai seorang wanita dewasa yang benar benar Menarik.
Tapi sayangnya setelah aku tau siapa dirimu yang sebenarnya. aku benar-benar muak denganmu. Aku jijik melihat perangaimu yang selama ini pura-pura baik di depanku. Ntah apa yang merasuki pikiranku saat itu hingga aku bisa jatuh cinta pada seorang wanita murahan sepertimu. Apakah aku salah jatuh cinta pada seorang wanita tegar sepertimu yang sejatinya hanya bekerja sebagai penjaja Seks demi mencari sesuap Nasi. Apakah alasan masa lalu yang kelam dan takdir hidupmu yang Buruk dapat kau jadikan alasan kenapa kau menjadi Kupu-2 malam. semua orang bahkan membencimu. Meskipun itu bukanlah sebuah alasan buatku jika aku harus membencimu juga. Hey, aku adalah seorang yang Mencintaimu dengan sangat tulus dan hanya 1hal yang aku benci darimu yaitu Pekerjaanmu. Orang-orang yang selalu merendahkanmu tak pernah memaksamu untuk mengurungkan niat agar tetap melakoni pekerjaan Hina mu itu, para istri mengatakan kau adalah perusak Rumah tangga orang. Orang” suci selalu bilang kau adalah calon penghuni Neraka, dan bahkan para lelaki yang selalu mencari dan menggunakan jasamu mereka bilang kau adalah wanita yang paling murahan dan berhati busuk. Huh
“mulai malam itu aku putuskan untuk pergi menjauh darimu selamanya. Aku tak tau apa yang harus kulakukan untukmu lagi. Aku bukanlah siapa-siapa sekarang, aku masih terlalu Rendah untuk bisa meninggikan martabatmu sebagai seorang wanita. Aku tak bisa berbuat banyak untuk mengubah jalan hidupmu menjadi lebih baik, karna sejak awal kita bertemu, kau telah memilih dan menenempuh jalan yang salah ini. Dan yang pastinya di masa yang akan datang nanti dan Apapun yang terjadi aku akan tetap mengingat bahwa Aku pernah mencintai seorang wanita sepertimu. Engkaulah sang MAWAR HItAMKU.” {#}