Featured Post

Sakit

October 31, 2019

Hujan Turun..

Malam ini, Langit meluruhkan tetesannya.

Kita berteduh di bawah atap yang bolong satu dua.

Aku menatapmu sekilas, dan kamu terlihat seolah masih remaja di balik usiamu yang sudah kepala tiga.

Air hujan mengubahmu menjadi sosok yang tiba-tiba saja ingin kucintai sepenuh hati.

Kamu sempat menatapku diam-diam, dan aku menangkap tatapan itu sekilas pandang.

Ada arti tersembunyi di balik tatapan itu. Seolah kagum dan seolah aku berubah menjadi sosok yang tiba-tiba ingin kau sayangi sepenuh hati.

Kamu menyeka pipiku dengan lembut, ada air mata ‘katamu.

Hujan ini adalah restu ‘kataku.



Akupun semakin mensyukuri setiap detik hidup yang dianugrahkan padaku setelah kita bertemu.

Kebahagiaan itu ternyata masih ada walaupun palsu.

Aku mendengar Lantunan Al quran yang tergema tepat didepan kita. 

Dikoarkan dari toak mesjid sebelum azan isya’.

Alfitrah dan Yohanes..

Aku dan Kamu..

“KITA”

Tuhan kah yang mempertemukan kita.. 

Atau memang ini karena inginnya kita.

Aku selalu bertanya tanya. Jika memang semua sudah ditakdirkan.

Apakah atas izin Tuhan, atau hanya karna kehendak kita semata.

Entahlah, siapa yang tau jawabnya.

Karna nyatanya hidup akan terus berlalu, meski kita tak jadi menyatu.