Aku duduk sore ini.
Mendung.
Dan benar-benar
merasakan angin lembut membelai wajahku.
Baiklah, aku kembali
sendiri hari ini.
Kusyukuri nafasku
yang masih ada.
Meski cinta tak lagi
ada.
Mendengar suara
motor 125cc, kukira kamu lewat.
Pria lewat dengan
tubuh berjaket dan topi, kukira kamu datang.
Sekelebat bayang
demi bayangan, masih kuharap itu dirimu.
Wangimu kadang
tercium di indraku. Tapi segera saja berlalu dengan angin.
-serasa jantungku
berdetak seperti sedang sakit jantung. Kencang, berdegub, tak beraturan.
Aku tidak tau
kenapa.
Mungkin kau
mencemaskanku dari sana.
Tapi sepertinya
percuma, apapun yang kau fikirkan.
Sungguh, kau telah
mematahkan hatiku.
Luka yang sempat
hampir pulih, kembali tergores, terluka, Karnamu.