Kalau boleh dikatakan, ini mewakili sebagian alam pikiran
cowok. ‘Seribu Satu Cara diusahakan hanya untuk dapatkan (Maaf) Pepek'.
Disadari atau tidak, telah banyak disekitar kita Cewek cacat
akhlaq yang lebih memilih jalur zina, jalur ML gratisan dengan pacar, dari pada
memilih jalur suci, elegan, diridhoi Allah bernama
pernikahan.
Ada orang yang berpikir bahwa semata mata urusan laki laki
dan perempuan adalah bersenang senang ? ‘Itu salah’
Piciknya, mereka maunya bersenang senang secara bebas dan tidak
bertanggung jawab, Bersenang senang melakukan seks bebas tanpa memikir masa
depan masing masing, Yang maunya jalan nikmat diperoleh secara instan,
mengeksploitasi tubuh wanita / pasangannnya ‘dengan murah’ dan ‘praktis’.\
Lalu apakah selamanya Jika pacar mengajak berhubungan seks
/ML, Kita harus mengiyakannya !
Tanya aja balik ke
sang pacar, “Apa alasan kuat saya harus menuruti kemauan bejatmu itu?“.
Apa Motifnya karena cinta? ‘Emangnya Sejak kapan cinta didefinisikan harus
menjadikan diri budak seks manusia lainnya?’
Jika Motifnya ketulusan dalam mencintai, Bapak ibumu yang sejak dulu tulus
mencintaimu apa pernah minta layanan seks kepadamu, padahal mereka yang jauh
lebih tahu bagaimana memberikan cinta secara tulus kepada anak anaknya.
Kalaulah memang cinta, kalaulah memang benar benar
menghargai, itu layaknya seseorang memiliki suatu barang. Katakanlah 'baju, dia
sangat menyukai baju itu. Apa yang dilakukannya? dijaga baik baik baju itu
jangan sampai kena percikan bara rokok, dijaga baik baik pake cuci manual
dengan kehati hatian agar jangan robek, jangan kena luntur. Disimpen pun hati
hati dilemari dengan disetrika rapi dahulu. Itu urusan baju.
Apalagi urusan manusia. Urusan menjaga kesucian yang
merupakan mahkota berharga dari wanita. Hadiah indah bagi suami kelak. Maka apa
mau dengan murahan dikasihkan ke manusia yang nggak layak meneguknya?
Pahamilah:
1. Tidak ada kaitannya cinta dengan hubungan seksual. Tidak
ada jaminan yang rutin berhubungan seksual lalu cintanya kekal, pacarannya
kekal, pacarannya bisa nyambung sampai ke
pernikahan. Tidak ada kaitan pula kesuksesan pernikahan di
hari yang akan datang (ya kalau nikah beneran) butuh ‘latihan dulu’ / perlu
sering sering melakukan seks sebelum nikah. Kebanyakan, ketika sudah diambil
keperawanannya, itu ditinggalkan begitu saja. Lalu, nanti bagaimana kamu
bersikap dengan calon suami kalau udah nggak perawan?
2. Agama benar dan lurus semuanya mengharamkan perzinaan.
Mau zina dengan pacar, zina dengan tunangan, apalagi sekedar zina dengan teman
yang satu nasib satu penanggungan. Cinta itu bukan urusan selaput dara saja.
3. Sekali berani menolak di awal, menolak seterusnya jauh
lebih mudah dari pada nantinya memendam sakitnya perasaan sudah ternoda, dosa
di dunia juga dosa di akhirat, rasa menyesal kepada orang tua, juga kalau
sampai nantinya ketagihan.
4. Seburuk buruk pasangan hidup yang dia mengaku setia,
baik, seakan bertanggung jawab. Kalau sudah berani mengajak sesuatu yang
melanggar norma? dimana bertanggung jawabnya? dimana baiknya? untuk hal yang
prinsip. Sangat prinsip saja dia sudah berani melanggar, maka men-selingkuhimu,
meninggalkanmu, melanggar hal hal lain akan lebih enteng baginya.
Tekniksnya:
-Kalau doi seorang yang religius, ingatkan tentang keberkahan pernikahan. Pengen
berkah nggak pernikahannya? Kalau mau berkah
pernikahannya, memperolehnya juga
harus dengan jalan berkah bukan jalan maksiat dan dosa. ML sebelum berstatus
suami istri resmi merupakan perbuatan dosa yang dikutuk oleh Allah.
-Kalau doi orang yang tipikal bisa membayangkan impian dan masa depan, ajak dia
inget baik baik. Kalau kelak anak wanitanya dibegitukan sama orang lain, gimana
perasaannya? Gimana kalau adiknya di ML sama orang lain yang bukan haknya?
Kakaknya? Atau mungkin ibunya, Apakah dia sanggup menerima kenyataan itu. Karena
hakikatnya setiap wanita kalau bukan kakak, adik, ibu, tante ya pasti ada
status keluarga dengan dirinya. Jadi jika kira-kira wanita yang dicintainya
dilukai laki-laki lain, Kira-kira bagaimana perasaannya ?
-Kalau dia tipikal tegas ya sampaikan bahwa kalau ngajak ke arah yang haram
gitu, meraba raba, memberikan sinyal ke arah hubungan intim kita putus. Kalau
gara-gara itu dia mau putus, berarti tujuannya deket sama kamu kan Cuma buat
itu.
-Kalau pernah sama sama khilaf dulunya pernah seks bebas. Yakini dan sampaikan,
setiap orang pasti selalu punya kesempatan kedua yang lebih baik buat
bertaubat. Bantu aku / saya agar bisa belajar benar dan menjadi baik. Kalau
bukan baik buat diri sendiri, baik dimata Allah.
- Dan terakhir Kalau dianya berbuat kasar / Mengancam. Ancam hubungan ini
putus, mau meninggalkan. Wah malah lumayan, kitanya nggak repot repot mutusin
dia. Tapi kalau arahnya udah kekerasan fisik / ancaman membunuh, mau tidak mau
harus berani kita membincangkan dengan sosok yang bisa memberikan kita
‘perlindungan’ seperti orang tua, kakak, atau lainnya sebagai penjagaan diri.
Jadi Lain kali kalau pacar ngajak Ml. Tinggal bilang