Featured Post

Sakit

July 26, 2015

Dia Yang Masih Perawan

Kupanggil dia Ananditya, Sahabatku.
Jika kau berfikir dia seorang laki-laki atau perempuan. Maka kujelaskan dia adalah gabungan dari keduanya.

'Tidak' dia tidak memiliki kelamin ganda. Karna jelas tertulis di KTP Jenis Kelaminnya Perempuan.
Ya, saya dan Ananditya senang menyadari fakta bahwa di KTP hanya dicantumkan Jenis Kelamin Seseorang bukan Orientasi Seksualnya. Karna Jika hal itu dicantumkan juga, maka Ananditya akan menulis Orientasi seksualnya adalah Biseksual.

Kau Tau itu apa ?
Saya Jelaskan sedikit, Biseksual adalah Kondisi dimana seseorang memiliki Ketertarikan Seksual kepada yang berjenis Kelamin laki-laki ataupun Perempuan. Atau dalam kata lain, dia bisa menjalani keyakinan tentang Seks, Cinta atau Asmaranya kepada Siapapun tanpa memandang Jenis Kelaminnya.

Saya pernah bertanya.
"Ditya, Kenapa milih jadi Biseks?"
dan dengan jawaban yakin, Sahabat saya itu bilang, "Buatku tidak pernah ada salahnya biseks selagi aku masih berjalan di jalan yang benar, jalan yang enggak aneh-aneh dan buat malu keluarga"

saya pun bingung dan bertanya "Maksudnya?"
 Lalu Ditya menjelaskan, Sesuatu yang mungkin diyakininya. "Aku Pernah Pacaran sama Cowok di kelas II Sma, dan dia adalah pacar pertamaku. Dia yang membuatku yakin bahwa Cinta masih ada di Muka bumi ini. Pacaran 3 bulan, aku baru berani main kerumahnya sekali dan itupun untuk yang pertama dan terakhir kalinya. Karna orang yang kuyakini sebagai Cinta itu, Cuma mau (maaf) Melakukan seks sama aku.
Dia mulai minta Cium, Ngeraba2, sampai mau ngerenggut Keprawananku. Dan dari situ aku kecewa. Buatku cinta Bukan hanya soal Seks, Justru Cinta yang Benar butuh kesabaran sampai 'Waktunya' Seks itu Halal dilakukan. 

Aku Punya Janji Sama Tuhan, Sama Keluarga, bahkan sama diri aku sendiri Kalau Keprawanan aku hilangnya hanya di waktu Malam Pernikahanku. Karna aku tau, Hanya itu yang bisa kupersembahkan untuk Suamiku nantinya. Hal yang terbaik yang bisa membuat sisa hidupku bersama suamiku bahagia adalah fakta bahwa aku MENIKAH DALAM KEADAAN PERAWAN dengannya.
Tapi Pacar pertamaku, melukai Keyakinanku akan cinta. Dan kami Putus. Dan aku Berhenti Mencari Cinta.

Ditya terdiam. Tapi aku Masih Asik Mendengar Kata-katanya. Sampai aku memintanya bercerita kembali. So...
Saat usia 19 tahun, kami pindah rumah karna ayah kerjanya dipindah Tugas, Di daerah rumahku yang baru aku ketemu teman baru bernama Rara. Rara cantik dan umurnya 2tahun lebih tua dariku. Waktu main kerumah, rara pernah curhat tentang kehidupan cintanya. Dia pernah mau merid dan enggak jadi karna ditentang keluarga cowoknya. Rara nangis dan bersandar di Pundakku,waktu dia cerita posisinya kami sedang berada di kamar ber2. Kau tau rasanya jika seseorang bersandar di pundakmu. Walau itu seseorang yang lebih tua darimu, walau itu seorang laki-laki sekalipun, tapi ketika mereka bersandar di bahumu, kau akan merasa Gentle. Merasa jauh lebih kuat untuk dirinya, kau seakan jadi sandaran atas masalahnya. dan itulah yang kurasakan ketika rara bersandar di pundakku.
Aku merangkulnya dan mencium keningnya. Rara tidak bergidik, kami jadi semakin dekat sejak saat itu. dan  keyakinanku akan Cintapun berubah.
Aku tidak merasa aneh,  karna menyukai Rara. Buatku ini bukan kelainan jiwa. Aku tidak menyukai Hewan atau Tumbuhan, aku tetap menyukai Manusia yang punya mata dan tangan sama sepertiku. Hanya saja Rara seorang Wanita. 

Dan keputusanku untuk pacaran dengan rara, adalah untuk mencari kebahagiaan. Karna aku yakin, Aku akan tetap Perawan karna rara tidak akan merenggut itu  dariku. Sampai saat tujuan akhirnya, aku menikah dengan Pria Baik dan Menikah dalam keadaan Perawan. 

Huft.
Akupun menarik nafas panjang, Dan meminta Ditya menghentikan ceritanya.
aku tak tau jalan macam apa yang diyakininya. Tapi itu membuatku belajar sesuatu.

Terimakasih Ditya.
Lain Kali Ceritakan hal yang lebih baik untuk kutuliskan kembali di sini.
Semoga Kau, tidak jatuh cinta padaku.

Terimakasih Rara. Pernah hadir dalam perjalanan Cinta Ditya.:D