"Yaudah,
sekarang Terserah kamu mau Jadi apa. Itukan Hidupmu"
What is that ??
Mungkin kata yang
pas jika seorang anak yang selama ini terlalu dibatasi orang Tuanya. Ketika
mendengar kata itu -langsung dari orang
tuanya-.Itu adalah kata kebebasan yang paling membahagiakan!
Setiap Kita mungkin
pernah merasa 'ah, gue kan udah gede, kenapa masih banyak hal yang enggak boleh
gue lakuin'.
Ya, pasti ada saja hal yang buat kita
penasaran. Tapi sama sekali enggak boleh kita Lakukan. Gue juga dulu gitu.
Sehingga kita berandai-andai jika kehidupan adalah sesuatu yang tidak boleh
dibatasi oleh siapapun kecuali diri kita sendiri.
Dan kita bahkan
berharap dengan jahatnya jika Orang Tua. Akan membebaskan kita ketika kita
merasa sudah dewasa.
Tapi berbanding
ribuan derajat sama pikiran orang tua.
Orang tua, tentu
tidak akan mengatakan "Yaudah, Terserah kamu mau Jadi apa!!"
Hah. Itu tidak
mungkin. Orang Tua yang mengatakan hal itu pada anaknya pasti tidak punya
pilihan lagi untuk mengatasi Anaknya. Itu seakan menjadi kata terakhir yang
paling mujarab, sebagai kata Ganti. Aku -Sebagai Orang tuamu- telah menyerah.
~~~
Gue pernah baca di
sebuah situs berita.
Katanya di Negara
Bebas seperti Cina dan Amerika. Orang
tua akan dianggap melanggar Hukum apabila mencampuri Kehidupan Anaknya
yang Sudah dewasa.
You Know This News. Tahun lalu pernah gempar. Seorang gadis lari dari rumah bersama pacarnya dan tinggal bersama di sebuah villa, gadis itu berusia 20tahun dan pacarnya 21tahun. Mereka saling Cinta, tapi merasa masih terlalu dini dan belum siap untuk menikah.
You Know This News. Tahun lalu pernah gempar. Seorang gadis lari dari rumah bersama pacarnya dan tinggal bersama di sebuah villa, gadis itu berusia 20tahun dan pacarnya 21tahun. Mereka saling Cinta, tapi merasa masih terlalu dini dan belum siap untuk menikah.
Mereka tau jika
ingin berlibur bersama dan minta izin pada orang tua, sang gadis tidak akan
diizinkan. Hingga mereka 'kabur' dari rumah. Walaupun mereka hanya berniat
liburan. Tapi ibu dari gadis itu tidak terima, ketika tau kemana putrinya pergi
sang ibu langsung menjemputnya. Di villa itu, ya, mereka telah tidur bersama.
Sang ibu kecewa dan memaksa anaknya pulang bersamanya. Sang anak karna merasa
memiliki hak sebagai 'makhluk dewasa' merasa
tidak terima dengan perlakuan ibunya. Sampai ia melaporkan tindakan
ibunya ke Polisi.
Anehnya, si ibu
bukannya dibela, tapi dikenakan sanksi oleh pihak kepolisian karna dianggap
telah melanggar Hak Asasi Manusia. Hak
kebebasan yang 'katanya' di Negara Bebas harus dimiliki oleh setiap Manusia.
Meskipun itu haknya sebagai Ibu, tapi sang anak yang usianya sudah dewasa.
Dianggap memegang penuh hak kebebasan tersebut. Sehingga ia boleh memilih hidupnya, bahkan melaporkan orang
yang dianggapnya mencampuri kehidupan pribadinya.
Mungkin hidup akan indah rasanya jika 'remaja'
berada dalam posisi Negara bebas. Karna itu tadi, Orang tua sendiri bahkan
tidak boleh mencampuri urusan pribadi anaknya. Jika anaknya merasa keberatan,
maka itu dianggap sebagai pelanggaran HAM. Gila
itu kan anaknya sendiri ya.
Tapi pasti berbeda
cerita jika Kita berada dalam posisi Orang Tua. Bahkan ini untuk semua Negara, kita ingin tetap selalu
mengawasi anak-anak kita. Entah ketika masih kecil, atau ketika usianya sudah
dewasa.
Karna di mata orang
Tua. Setua apapun usia anaknya, mereka tetaplah bocah-bocah kecil yang harus
diperhatikan dan disayangi. Tidak ada orang tua yang ingin anak-anaknya celaka.
Dan bagaimanapun alasannya, tidak pernah ada Ikatan yang mengalahkan Kedekatan
antara Orang Tua dan Anak.
Kita terbentuk dari
darah dan daging mereka. Orang Tua dan kita adalah dua hal yang menjadi Satu.
Darah yang dulunya hanya mengalir dalam tubuh ayah dan ibu kita. Kini darah
mereka menjadi satu dan mengalir di dalam darah kita.
Masihkah Acuh pada orang tua?
Masihkah Acuh pada orang tua?
Masihkan berharap
orang tua mau membebaskan kita. ketika Kita merasa sudah dewasa. Merasa sudah
tidak butuh orang Tua?
Ingatlah bahwa
setiap orang Tua memiliki Time limit
untuk bisa bersama-sama dengan kita. Mungkin masa depan kita masih bisa dikejar
nanti, tapi bahagiakan orang itu tidak bisa nanti. Itu ada batas waktunya.
Untuk itu, Mari Sisihkanlah Ego diri kita sendiri untuk
membahagiakan mereka.