Kalau di Killing Me Inside aku paling sering Cari-cari info soal Sansan, kalau Di band D'Masiv aku paling sering cari-cari info soal Bassis mereka yang namanya Ray.
Ray yang lahir di tanggal 3 Maret 1988 ini memang terlihat yang paling kalem pendiem dibanding personil D'masiv yang lain.
Tapi dibalik itu ternyata ada banyak hal yang tidak terexpose oleh paradinata (sebutan untuk fansnya ray).
Salah satunya bahwa ray udah gak single alias sudah merrid.
*Huhuhuu... Nangis bombay*
Sebagai bassis satu-satunya dalam band, kehadiran ray memang memang sangat menarik perhatian setiap kali d'masiv perform.
berdasarkan poling yang diadakan masivers indonesia, Ray adalah posisi kedua yang paling banyak fansnya dari semua personil d'masiv.
"Sejak kecil sebenarnya ray anak yang lumayan nakal dan susah diatur. Dia sangat ambisius terhadap segala sesuatu yang menjadi kesukaan dan tujuannya. Sikap inipun dibawa oleh ray sampai dia besar" begitu penuturan anggota keluarga nya.
Citacita ray sejak kecil sebenernya pengen jadi Presiden. Tapi karna dia terlalu cakep dan tiba-tiba bakatnya muncul lewat musik. yaudah deh aliran arus membawanya menjadi seorang pembetot bass.
Di hadapan orang yang dikenalnya sebenarnya ray cukup kocak dan humoris, tapi berhubung tertutup sama sifat jaimnya, kalau dihadapan orang banyak yang belum dikenalnya, dia kehilangan sifat humorisnya.
--
Di album pertama Dmasiv yang bertajub perubahan. Ray adalah yang paling menonjol stylenya.
Dengan wajah imutnya, ray pakai pearcing di alis kiri dann bibir bawah sebelah kanannya.
Ray sering berpakaian dengan kaos didalam dan kemeja diluar tanpa dikancing.
Dengan rambutnya yang nanggung, gondrong sebahu menambah kesan cowok Cool tapi kalem.
Tapi jauh berbeda di album D'masiv perjalanan. Dimana Pearcing Ray dilepas.
Dan gaya berpakaiannya juga berubah jadi simpel dan modis. Pakai kaus oblong doang, tapi berkelas.
Wajahnya yang dulu imut, juga berubah jadi lebih dewasa dan ganteng.