“”Dunia ini tak selebar daun kelor Sahabatku. Karna tanpa kita sadari, semua hal yang pernah terjadi dalam hidup qta Pasti tidak jauh dengan kenyataan yang sebenarnya, Begitu Kontras dengan penyesalan dan kesakitan Hati yang Perih dan tiada mungkin terobati.
Seiring dengan ketidakPastian akan harapan dan impian yang akan terus hadir beriringan, Semakin banyak pula manusia yang tak sanggup menahannya. Akan jerit-jeritan tangis kecil para malaikat kehidupan yang kelaparan,, Menunggu sesuap nasi dari sang ibu yang hanya mampu meratapi dan Meronta-ronta atas keadaannya.**
Oh Hidup., mengapa begitu kejamnya dunia ini Merajam Raga kami. Bukan hanya kesanggupan untuk bisa tersenyum yang kami harapkan. Bahkan Untuk kebahagian udara dari orang-orang yang serakah pun kami tidak dapatmerasakannya. Tuhan kami ingin ’’bernafas” Meskipun bernafas lega tanpa udara segar yang bisa Memenuhi paru-paru yang sudah dipenuhi dengan Gumpalan Darah beku dan infeksi. Sebagai saksi sejatinya yang tak kan pernah dapat membantuku Apapun hal yang sedang Di saksikannya.
Dan sekarang seiringan dengan berputarnya sang waktu., Kematian pun semakin mengahntuiku. Semakin hari semakin ku sadar banyak waktuku yang terbuang sia-sia tanpa dapat ku lakukan secercah perbuatanPun yang berarti buat semua orang. Di dalam rangkengan kerangka besi di tiap-tiap kamar di panti rehabilitasi inilah kami tinggal.
Kini Sisa-sisa umurku yang berkurang setiap hari. Hanya bisa ku ratapi dengan tangisan dan permintaan ma’f di tempat pembaringan yang hangat ini, tanpa ditemani kehadiran orang yang ku cintai di sisiku. Dan tanpa ada perlakuan istimewa apapun padaku. Kini hanyalah Arti hidup yang pernah diperoleh dari orang-orang seperti kami. Yang memiliki harapan besar buat para Malakat-malaikat beruntung yang tidak Memprihatinkan keadaannya seperih kami. ‘SEMOGA KALIAN BAHAGIA SAHABAT..’
Penyesalan memang sangat dalam merajah jiwa dan pikiran kami para penderita HiV/AiDS. Selain menyesali perbuatan dan menunggu kedatangan sang malaikat maut untuk menjemput kematian kami, Mungkin tidak ada lagi yang bisa kami lakukan. Harapan kini tinggallah sebuah harapan. Meskipun kami masih bisa bangkit, tapi sampai kapankah penyakit ini bisa terObati.””
Just Ly
Cuplikan kata-kata di atas aku dapat dari seseorang remaja berusia 19th yang pernah mengirimkan sepucuk surat pada sebuah Media massa. Dia tidak menyebutkan nama lengkapnya dalam surat itu. dia hanya menulis namanya dengan tulisan just Ly (hanya Ly).
Ly adalah salah seorang penghuni panti rehabilitasi para penderita HiV/AiDs di Kota Medan. Ly baru beberapa bulan belakangan ini lulus dari sebuah SMA di Pekan Baru jurusan Sastra Indonesia. Mimpi dan harapan ly unuk menjadi seorang sastrawan Indonesia kini telah usai sudah. Karna ly telah difonis oleh doker terjangkit virus yang berbahaya dan mematikan “HiV/AiDs”. Seluruh keluarga, teman, bahkan ly sendiri bukanlah seorang yang punya darah keturunan penderita HiV. Ly terjangkit virus mematikan ini hanya karna baru 1 kali melakukan hubungan Sex dengan pacarnya yang pada saat itu telah tertular HiV dari jarum suntik ynag digunakan secara bergantian dengan teman2nya. (act)
Dari cerita di atas, mungkin kita dapat menarik kesimpulan. Bahwa seorang anak baik2 pun belum tentu dapat kita percaya tidak akan tertuar AiDs. Dan Janganlah pernah mencoba berhubungan sex dengan seseorang yang baru anda kenal, apalagi melakukannya di Luar nikah. Jaga lah diri anda dan keluarga anda dari virus berbahaya HiV/AIdS.
Penjelasan singkat tentang AiDs.
AiDs adalah singkatan dari ACqUired ImmoNe Defficiency Sindrome atau suatu keadaan di mana penderita yang terjangkit virus ini bisa kehilangan system kekebalan atau imunitas tubuhnya. Sehingga segala macam penyakit dapat masuk dengan mudah ke dalam tubuhnya yang lemah karna Sistem imunitasnya yang sudah tidak mampu menanggkal segala macam Virus/bakteri sebagai Sumber penyakit.