Aku tidak pernah
bertemu gadis itu. Sekalipun tidak.
Tapi aku mengenalnya
Luar Biasa dalam melebihi semua orang yang pernah kukenal.
Namanya Aini,
langkahnya adalah detak kelembutan jiwa.
Kekasihku hari ini
adalah seseorang yang pernah dicintai oleh aini.
Dia Cinta pertama
kekasihku. Cinta yang menularkan kelembutan perasaannya padaku.
Aku banyak
mendengar tentang dirinya dari kejujuran
kekasihku.
Dan juga dari hasil
observasi rasa penasaranku.
Dia adalah perasaan
yang masih murni dan suci.
Gadis itu adalah
gambaran Putri dalam arti yang sebenarnya.
Kaum adam yang
mengenalnya banyak yang takhluk secara ajaib ketika bercengkrama dengannya.
Aku sedikit iri
padanya, -Karna selalu dan akan tetap sama- Tatapan matanya mampu meneduhkan
jiwa.
Perasaan yang pernah
Jatuh dan Rapuh. Akan menemukan tujuannya melalui tatapan itu.
Saat kutanya, 'Sayangku apakah kau masih mencintainya ?'
Kamu berkata, Sudah tidak lagi.
Tapi ekspresimu tak bisa kau sembunyikan. Aku membacanya sebagai sebuah kekecewaan dan rindu yang tersimpan lama.
Kamu berkata, Sudah tidak lagi.
Tapi ekspresimu tak bisa kau sembunyikan. Aku membacanya sebagai sebuah kekecewaan dan rindu yang tersimpan lama.