Jika, kuingat hal ini, aku yakin aku bisa meninggalkanmu dengan mudah.
Hari ini aku bertemu denganmu, inisial GS.
Bukan karna aku rindu. Tapi karna aku ingin mengembalikan semua barang-barang yang pernah kau berikan.
kamu terlalu pelit, bahkan untuk barang-barang yang kubeli dengan uangku sendiri kau mengambilnya,
dan menganggap benda itu adalah milikmu.
(Lipstik, minyak zaitun)
Mengingat betapa parahnya kau terhadap harta, bisa kubayangkan betapa menderitanya jika aku menjadi istrimu kelak.
Aku harus menggantungkan hidupku pada laki-laki yang pelitnya luar biasa.
Dan jika laki-laki itu menafkahi hidupku, itu artinya aku harus berdiri di bawah kakinya, merelakan hidupku karna tuntutan2nya, yang tak sesuai nuraniku.
Entahlah, mungkin keinginan, mimpi dan harapanku harus kupendam.
Kukubur dalam-dalam karna ketika menjadi istrimu kelak, aku takkan ada harganya di matamu.
Kau adalah Bangsat, bahkan hanya dalam bayanganku.
Aku mungkin terdengar kasar, tapi mungkin hanya dengan cara ini aku bisa meninggalkanmu dengan gampang.
waktu aku pergi ke Percut bersama keluarga.
Jujur saja aku ingin kau duduk di sampingku, seperti waktu itu, tanganmu merangkulku, dan aku bersandar manja di bahumu.
Aku suka suhu hangatmu.
==
Tadi siang aku sempat merasakan suhu hangat itu lagi.
dan itu yang membuatku sedih.
Suhu tubuh itu belum pernah kutemukan pada laki-laki lain.
Aku tau kamu mencintaiku. Tapi bagiku itu saja tidak cukup.
Bukan hanya dibutuhkan kasih sayang untuk melanjutkan hidup kedepannya.
'Yakinkah dirimu jika perasaanmu tidak akan berubah beberapa tahun lagi'
sudahlah ?
berhenti cengeng, jangan ragu begitu. Aku tak ingin melukaimu lebih banyak lagi.
nanti kamu bosan melihat air mataku.