Featured Post

Dua

January 13, 2015

Goodbye Lullaby


Once Again
Playing with Death.

Billy: Wajahnya unik, penuh dengan Kharisma.
Menyanyikan lagu Merdu setiap kali kekasihnya ingin tidur.
Amia: Wajahnya Imut seperti Boneka
Mengejar impiannya sampai Mati.

Ya, sebut namanya amia. Wanita berwajah boneka hasil operasi, yang beruntung mendapatkan cintanya Billy.
Billy yang dipuja dihadapan ribuan Pasang mata.
Mereka Publik Figure yang menyedot perhatian Khalayak kemanapun mereka berjalan.

2010
"Billy, sejak kapankah kau memiliki suara yang ku sebut Anugrah itu" Dengan manja amia bertanya. Perlahan amia menyandarkan kepalanya di pundak billy.
"mungkin sejak aku Mulai Mencintaimu Amii" sambil menarik nafas panjang Billy mengusap rambut amia yang kian hari kian menipis.
"lalu, bagaimana jika aku Mati dan tak bisa lagi mendengar Suaramu?" masih dengan nada manja, amia mulai menyentuh kulit kepalanya. Menarik beberapa helai Rambut dan Rontok lagi. Amia tau, ini adalah efek dari oprasi plastik yang dilakukannya beberapa Tahun lalu. Suatu hari ia mungkin akan botak, atau yang terparah ia akan terkena Kanker dan Mati.
Amia melihat billy yang hanya Diam. Tangannya menggenggam tangan billy. Tapi tanpa Bahasa -billy menatap kosong pada keheningan malam- Malam dingin dan sepi diisi suara Jangkrik dan Serangga dedaunan.
'Jangan Hanya menatap kosong dunia ini'
 Billy bosan meyakinkan kekasihnya. Bahwa ia akan hidup lama sampai mereka Menikah dan tua bersama. Amia selalu mengeluhkan hal yang sama pada billy akhir-akhir ini, ia merasa waktu hidupnya sebentar lagi. Entah kenapa?
Padahal mereka sudah menjalin hubungan Satu tahun lebih.

"billy, apakah jika wajahku tidak seperti ini. Kau tetap akan mencintaiku, kau tetap akan berikan suaramu untuk semangat hidupku?" Sekali lagi amira bertanya. Terdengar seperti wanita puitis, yang sama sekali bukan karakternya.
"if you know ami, seandainya wajahmu menjadi tua saat ini juga. Aku akan tetap bernyanyi untukmu"
"benarkah itu billy"
"ya, sure"
Mereka saling tersenyum dan genggaman tangan itu kian erat.

*2009*
"Ibuku adalah seorang Ratu Kecantikan, ia mendapat banyak penghargaan di masa mudanya. Tapi ketika melahirkanku, ibuku mulai merasa membenciku karna wajahku Buruk Rupa. Ia sering mengatakan Malu jika orang-orang tau aku adalah anaknya. Dan itu adalah ingatan paling kubenci sepanjang hidupku. Walau dia tetaplah ibuku. Orang yang paling berjasa dalam hidupku.

"lalu?"

"ya, saat usiaku 16tahun. Ibuku yang cantik itu meninggal karna sakit. Disusul dengan ketegaan ayahku yang tiba-tiba pergi membawa saudaraku 'Rina'. Saat itulah aku merasa berada di titik terbawah dalam perjalanan hidupku. Aku bertahan hidup sendiri, melalui banyak cara dan impian yang terbaik yang bisa kulakukan.

"lalu"

"Akhirnya ku putuskan untuk mengejar mimpiku menjadi seorang Model, walau itu harus kutempuh dengan berbagai cara. Bahkan mempercantik tubuhku dengan Oprasi. Tuan Richard adalah orang paling berjasa. Karna ia membantuku menjadi terkenal." sambil menyeka air matanya, amira tersenyum.
'Amia mengakui itu dalam sebuah wawancara di acara Tv Lokal'

"Ya, tapi kita semua tau, amia yang sekarang adalah Boneka Hidup. Oh Dear.. Kamu cantik sekali dengan Rambut merah jambumu" reporter itu memuji sembari menyentuh bagian rambut amia, sampai ia kembali bertanya "lalu, bagaimana dengan billy, apakah kalian akan menikah?"
Amia tersenyum "ah, maaf. Kalau itu aku belum bisa menjawabnya. Biarlah waktu yang akan menjawabnya"

-wawancara selesai-
Amia pulang sekitar jam 1 dinihari. Ia mengendarai mobilnya sendiri, dengan Kecepatan stabil. Di balik lampu kota yang berkelip, amia memikirkan kata-katanya tadi "Biarlah waktu yang akan menjawabnya"  'hah, siapa itu waktu? Bagaimana dia bisa menjawab pertanyaan itu' menggerutu sendiri, amia mulai membuka Rambut palsunya. Rambut yang kata reporter itu bagus, ternyata hanyalah rambut Palsu yang dibeli amia untuk menutupi rambut aslinya yang sudah mulai tipis. 'benar-benar rambut gila, sanking cocoknya dengan wajahku, orang berfikir jika ini adalah rambut asli' sekali lagi menggerutu.

Saat amia sampai di rumah, billy sedang duduk di teras rumahnya. Sambil memetik senar gitarnya yang selalu terdengar merdu dan penuh makna.
Billy yang Kharismatik karna suaranya itu. Kini rela menunggu amia berjam-jam agar dapat mengucapkan selamat malam. Dan juga menyanyikan sebuah lagu romantis, sebagai pengatar tidur Amia. Ya, billy bersedia melakukan itu. Walau hanya ada sedikit saja kesempatan.

"billy" amia berlari kecil dan langsung memeluk billy. Ia sangat merindukannya, karna belakangan ini hari-hari mereka kian disibukkan dengan Jadwal Show sebagai Publik Figure. Mereka jarang bertemu.

*2012*
Kini sudah berlalu 2 tahun sejak rambut amia rontok untuk pertama kali.

Biily duduk sendiri di tengah Pusara yang penuh bunga itu.
Bunganya masih Segar, Tanahnya masih basah, bahkan Bau Cat nama di Pusara masih tercium tajam.
Tak ada lagi air mata, keyakinan billy telah pupus.
Amia telah pergi. Dan sekarang dia benar-benar pergi seperti yang sering ia katakan.

'selamat jalan amia, simpanlah kenangan kita. Sampai saatnya kita akan bertemu kembali' biilly berkata dalam hati sembari memegang pusara amia.
Saat hari semakin larut, hujan gerimis tiba-tiba turun. Dan billy sama sekali tidak beranjak dari tempatnya. 'ami, sepertinya hujan ini mewakili Tangis Dukaku'.
Aku ingin mencintaimu lebih lama lagi. Tapi bagaimana dengan Takdir.

*2014*
Akhirnya billy menyelesaikan Lagu ciptaan terakhirnya, judul lagu itu Goodbye Lullaby. Goodbye yang berarti ucapan selamat tinggal, dan Lullaby yang berarti Lagu sebelum Tidur.
Billy teringat, ketika pertama kali menginap dirumah ami. Ami tak pernah berhenti bertingkah manja. Dan selalu minta dinyanyikan lagu ketika ia ingin tidur.
Ami, meninggalkan sepucuk surat di bawah bantal billy. Entah kapan ia meletakkan surat itu di sana. Saat dibaca, hanya ada satu permintaan kecil.
Sebuah permintaan sederhana dari ami sebelum ia pergi 'tuk selamanya.
Amy ingin billy menciptakan lagu selamat tinggal untuk nyanyiannya selama ami tertidur. Lagu itu sebagai pengantar untuk ami yang akhirnya tidur panjang, dan tak akan terbangun lagi.

"billy menangis, sambil bernyanyi. Walaupun telah mendapat banyak penghargaan karena suaranya yang Kharisma dan merdu. Saat menangis suara Billy terdengar sumbang.

Lagu itu Laris 1juta copy seminggu setelah dirilis.
"Goodbye Lullaby"

Billy semakin terkenal, dan menanjaki kesuksesannya. Tapi billy tidak akan melupakan Amia. Walau ia tetap harus melanjutkan Hidupnya. :D

>>>>>>>>>>>>>>>>>>
*terimakasih sudah baca*
#Chery