Featured Post

Dua

April 23, 2011

What is that!

Aku gak tau atas dasar apa aku jadi nulis tentang ini.
Karna aku juga gak tau kalau masa remaja akan jadi serumit ini.
Mungkin aku bisa berharap, tumbuh menjadi 2 kepribadian yang berbeda.
Dan saat ini usiaku masih 17. usia yang ambigu antara remaja dan dewasa.

Terkadang juga saya merasa aneh atas keputusan yang telah saya pilih sendiri.

Di tempat yang berbeda,di kondisi yang berbeda. Biasanya saya bisa mendalami karakter yang berbeda pula. Mungkin bisa dibilang bakat acting alami tanpa Cut sutradara. Dan dalam berakting saya terkadang mendapati bahwa itu memang bukan saya. Tapi tetap berjalan baik.

Saya sama seperti mereka yang lain, bersekolah ditempat yang memiliki beberapa poin peraturan.di tempat inilah saya sering merasa 'kekangan khusus'. Dan saya jadi tidak tertarik pada segala yang ada di sekolah. Saya termasuk kalem dan menjadi orang lain jika berada di sana.

Tapi kontras, semua sering berbanding terbalik dengan apa yang saya jalani di luar sekolah. Dirumah, dan juga lingkungan. Disini tidak ada peraturan tertulis yang sifatnya mengekang. Sikap santun seolah alami mengalir jika itu diperlukan dalam keluarga.
Saya juga sering malas belajar kalau dirumah. Dan beberapa sahabat, mereka menjadi perokok berat yang mempengaruhi saya.
Dan jujur, justru dilingkungan inilah saya sering merasa tertarik.

Memang bukan cobaan buatku. Mungkin lebih tepat disebut takdir. Ntah, dimana jati diri ini berada. Dan entah kemana aku akan mengarahkannya nanti. Apakah hal yang kusukai namun 'menentang aturan' kata mereka. Ataukah pada hal yang sama sekali bukan saya tapi 'sesuai aturan'. Ya, sampai tulisan ini selesai aku masih tetap mencari.


Saat aku mencoba membuat komitmen. Komitmen itu terkesan bodoh karna aku ingin hidup bebas tanpa terikat oleh siapapun. Menjadi seorang yang bukan siapapun, lalu percaya diri apa adanya. Aku ingin melakukan yang terbaik untuk sang cita-cita. Hingga endingnya aku tau apa artinya kasih dan apa artinya sayang. :-)