kesendirianku malam ini.
Begitu terasa pekat dan Dekat dengan gelap.
Hanya angin malam yang semakin dingin, menembus jaket tebal bahkan kaus kaki yang berat.
Begitu terasa pekat dan Dekat dengan gelap.
Hanya angin malam yang semakin dingin, menembus jaket tebal bahkan kaus kaki yang berat.
Aku tau, sekarang bukan lagi saat yang tepat untuk berlari
pada Keluargaku.
Bukan juga pilihan yang baik untuk berpaling pada Dunia Persahabatan dan cinta.
Karna –mungkin- aku telah lelah dengan semua itu.
Bukan juga pilihan yang baik untuk berpaling pada Dunia Persahabatan dan cinta.
Karna –mungkin- aku telah lelah dengan semua itu.
Hanya Kamar.
Sendirian.
Dan kesepian.
\Ratusan tuts kata terancang di otakku.
-entah-apa-saja-itu-
-entah-apa-saja-itu-
Sepertinya terlalu banyak harapan palsu yang kujanjikan untuk Diriku Sendiri.
Ah, andai saja luka itu tak pernah tertoreh.
Saat usiaku masih Sekolah Dasar. Saat kedua pandanganku
hanya bisa melihat sepasang Manusia yang sedang berselingkuh.
Aku hanya jadi Korban. Yang pura-pura tidak tahu apapun.
Dan mungkin semuanya telah sedikit membaik sekarang.
Tapi anak, selamanya hanya akan jadi korban. Selamanya hanya
akan jadi penderita dari setiap Perselingkuhan.
Maafkan aku mama.