Setelah
menyadari hidup gue yang melelahkan dan kosong cukup lama, akhirnya gue dapet
temen baru. Temen asik yang jarang diminati karna mereka
‘berteman-dengan-sepi’.
Aku
sudah berFositif thinking dalam menghadapi cobaan. Meskipun kesedihan itu belum
mau jaga jarak dari masalahku. Dan semua ketegaran tetep aja Endingnya sama.
Hanya-akan-buat-hatiku-merasa-tertusuk.
Apakah
masalah orang dewasa sermit ini?
Selama
ini aku selalu menerima apa yang ada, tanpa terfikir untuk menolaknya sesekali.
Tapi setelah Kedewasaan ini diminta mengambil keputusan, aku langsung Down. Dan
berharap gak akan Menghadapi ini. Dengan mudahnya aku belajar otodidak
bagaimana cara membenci sesuatu.
“Fake
Guwe
ingin jadi Hatters yang baik, meskipun tidak Pandai merangkai kata, dan membuat
orang tertarik padaku. Sampai hatiku nolak untuk itu lagi.
Apakah
ini cara terbaik untuk mengurangi kehidupan hayalku ??