July 31, 2013

Tonggak Awal

Hari ini aku bongkarin lemari yang penuh kepingan Vcd lama.
Aku gk nyangka sejak tahun 2008 aku udah suka ngoleksi Vcd bajakan. Ya maklum saja, selain harga yang murah. Vcd bajakan terjual bebas dimana-mana. Bahkan saya suka nyengir sendiri jika membaca tulisan di kotak vcd bajakan [DILARANG MEMPERBANYAK TANPA IZIN]. Lha itu apa kl bukan diperbanyak?
emangnya itu di izinin.

Ah yasudahlah saya tidak mau bahas tentang pembajakan. Karna mau tak mau hal itu sudah jadi budaya yang dianggap lumrah oleh warga indonesia. coba saja harga Vcd original lebih murah, seenggaknya karya anak negri lebih bisa dibeli.

Sebenarnya saya menulis ini karna ingin membahas tentang isi vcd bajakan yang beberapa masih bisa diputar dengan baik. Kebanyakan vcd saya adalah video musik musisi indonesia. 
ya karna saya dulu suka musik indonesia. sekarang sih KAGAK SUKA.

ini nih diantaranya:
 Koleksi vcd ana..
cangcut jaman dulu



















d'masiv jaman Dulu

Killms jaman dulu

Samsons

The SIGIT

sebenarnya masih banyak lagi koleksi Vcd saya. tapi kurang lebih band2 lama di atas sudah mewakili selera musik saya pada jaman dulu itu.

Oiya ada satu lagi nih.

Saint Loco Masa Transisi.
haha





















Lalu saya membandingkan setaip video lama dari masing-masing band yang dulunya juga jadul, dulunya juga katrok, dulunya juga norak, dan dulunya juga mereka sama seperti kita.

Hanya karna beda nasip, beda jalan hidup. Band-band dan musisi yang dulunya juga katrok. Makin lama mereka makin terkenal, banyak uang dan jadi Panutan anak jaman. 
Lalu apa? akhirnya semua band yang kacangan juga bisa bermetamorfosa jadi band hebat.

{Quotes: Setiap manusia selalu punya tonggak awal dalam hidupnya. Tidak ada bayi yang langsung bisa jalan. semua butuh proses, butuh pengorbanan dan usaha. dan itulah tonggak awal yang harus kita tempuh sebelum menjadi hebat}

aku jaman dulu













*gapenting, haha


July 23, 2013

Plin Plan

Saya ini  memang plinplan.
Kalau menulis bahasanya bisa beda-beda. Hari ini beda, besok beda, dan lusa bisa beda lagi.

Mungkin karna saya bukan orang pintar.
Mungkin karna terlalu banyak buku yang belum saya baca.
Mungkin karna isi otak saya terlalu banyak dan selalu berlari-lari.
Atau mungkin karna saya tak mampu menjadi penulis.

Ah, tapi biar sajalah. Menulis sudah jadi pilihan saya.
Tak peduli ada yang baca atau tidak.
Terkadang bahasa yang saya pakai tergantung dari mana inspirasi itu saya dapat. Jadi ya bisa beda-beda.


Biarpun plin plan. Yang penting tetap menulis. Itu saja!

sekalian promo desain

July 22, 2013

In the closed

Pada malam hampir seperti yang lain, seorang pria muda canggung pemalu memiliki pertemuan pertama pernah seksual dengan yang lebih tua, berpengalaman, tapi agak letih, trik. Tidak seperti malam-malam lainnya, tidak seperti malam gelap dan aneh lainnya, saat ini gairah dibagi, jiwa yang terkena dan rahasia yang akhirnya terungkap - tetapi dengan biaya. Anda lihat, kadang-kadang, dalam rangka bagi seseorang untuk keluar, orang lain harus pergi masuk Rela atau tidak. Ditulis oleh Jody Wheeler



Director:
Writer:
Stars:

July 21, 2013

Adam browne

Adam Browne (lahir 1963) adalah seorang penulis fiksi spekulatif Australia. Dia tinggal di Melbourne, Australia.

  • "Orlando’s Third Trance" -HQ Magazine (Australia), 1999
  • "Account Dracula" -Orb Magazine (Australia), 1999
  • "Rococo Cola" -Orb Magazine (Australia), 2000
  • "Schrödinger’s Catamaran" -Orb Magazine (Australia), 2000,
  • "The Weatherboard Spaceship" - Aurealis Magazine (Australia), 2001
  • "Widow City" -Ideomancer (US), 2001
  • "Nativity Plague" -Aurealis Magazine (Australia), 2001
  • "Les Autres" -Ideomancer (US), 2002
  • "Ad Nauseam" -NFG Magazine (Canada), 2002
  • "Captain Thankless" -Ideomancer Unbound speculative fiction anthology (US), 2002
  • "The End of Roentgen Rays" -Talebones Science Fiction Magazine (US), 2002
  • "Zombiewaffe" -NFG Magazine (Canada), 2003
  • "Space Operetta" -Aurealis Magazine (Australia), 2003
  • "Exterminator Rex" -Agog! Science Fiction Anthology (Australia), 2003
  • "The Old Man and the Sun" -NFG Magazine (Canada), 2003
  • "The Nativity Plague" (republished) -Nowa Fantastyka (Poland), 2004
  • "Ringcycle" (co-written with John Dixon) -Aurealis Magazine (Australia), 2004
  • "Blood Drunk" -NFG Magazine (Canada), 2004
  • "Ringcycle" (co-written with John Dixon) -Aurealis Magazine (Australia), 2004
  • "Heart of Saturday Night" -Lenox Ave Magazine (US), 2005
  • "Sun King" -Andromeda Spaceways Inflight Magazine (Australia), 2006
  • "Obituary Boy" (with John Dixon) -Andromeda Spaceways Inflight Magazine (Australia), 2006
  • "Blood Drunk" Cardigan Press Anthology (Australia), 2006
  • "Postdiluvian" Aurealis Magazine (Australia), 2006
  • "Heart of Saturday Night" (republished) Australian Dark Fantasy and Horror: the Best of 2005, Edited by Angela Challis & Shane Jiraiya Cummings (Brimstone Press, 2006)
pak adams
Awards 


  • "Heart of Saturday Night” shortlisted for Aurealis Award for best Australian fantasy short story (2006)
  • "Les Autres" shortlisted for Aurealis Award for best Australian horror story ( 2003)
  • "The Weatherboard Spaceship" received the Aurealis award for best Australian sf short story (2002)
  • "Schrödinger’s Catamaran" shortlisted for Aurealis award for best Australian sf short story (2001)
  • "Orlando's Third Trance" shortlisted for Aurealis award for best Australian fantasy story. (2000)

July 20, 2013

Aku menginginkannya, maka aku mendapatkannya

    setiap manusia punya pilihan atas apa yang ingin dia jalani, sebelum akhirnya dia pertanggung jawabkan pilihannya sendiri.
    Bukankah begitu!

    Ya, karna setiap orang berhak menentukan hidupnya- Tak terkecuali aku-Maka aku akan menentukan pilihan hidup macam apa yang ingin  kujalani kelak.
    Agar aku tak melupakannya, aku ingin menulisnya disini.

  1. Menjadi Minoritas
  2. Aku ingin hidup sebagai bagian dari minoritas. Bukan menjadi satu diantara seribu. Tapi menjadi satu diantara sepuluh. Entah apa maksudnya?
    Yang jelas aku ingin menjadi pribadi yang berbeda, yang tak harus mengikuti tradisi dan kepercayaan kaum mayoritas. Selama hal itu masih mengikuti norma tentunya.

  3. Hidup Sendiri
  4. Aku sebenarnya tak ingin menikah  karna aku sudah tak percaya di jaman sekarang masih ada cinta sejati. Satu satunya cinta yang kupercaya, hanyalah cintaku pada Tuhan dan Ayah Ibuku.
    Sama halnya dengan orang yang memutuskan untuk menikah, maka saya memutuskan untuk tidak menikah. Meskipun terdengar masih terlalu dini di usia 19 tahun berbicara cinta. Tapi sungguh keputusan semacam ini sudah terfikir sejak awal karna aku menginginkannya. Terlepas dari bagaimana nanti aku menjalani hari tua dan bla,bla, bla.  Aku rasa segala sesuatu tetap akan ada jalan keluarnya .

    Jikapun seandainya cinta sejati masih ada, mungkin masih butuh waktu agar aku mau menikah.

  5. Menjadi orang pintar
  6. Sebenarnya aku ingin sekali kuliah dan belajar di sebuah universitas sampai mendapat gelar.
    Tapi saya tak ingin membebani orang tua dengan biaya kuliah yang super duper mahal.
    Lalu, sayapun berfikir bagaimana jika saya belajar menjadi orang pintar, tapi tidak menempuh pendidikan formal.

  7. Bekerja dalam bidang desain dan tulisan
  8. Saya ini sangat suka desain dan sangat suka menulis. Karna itu kadang saya ingin sekali kerja dalam bidang desain dan tulisan.
    Seenggaknya klwpun sya kerja sndiri, saya akan enjoy krna itu sesuai hoby.

    Tapi apakah mungkin semua rencanaku bisa terwujud. entahlah :J


July 14, 2013

Kenapa memandangku seperti itu ?

Ustad: Jika kau ingin panjang umur, perbanyaklah silaturahmi
Aku: kalau benar begitu, mungkin aku tidak akan panjang umur.
(x_x)

Hari ini aku belajar bawa kereta sendiri. Dan aku menyadari mengendarai kereta bukanlah hal yang mengerikan seperti yang pernah kufikirkan selama ini.

*efek kebanyakan nonoton video kecelakaan

Ya, aku memang ketinggalan materi dalam beberapa hal. Aku ingat, aku baru bisa bawa sepeda ketika kelas 6 sd. Dan hari ini aku baru berani bawa kereta setelah tamat Sma.
Entah kenapa naik kendaraan umum lebih kusukai dibanding naik kendaraan sendiri. Mungkin karna resikonya lebih kecil.

Oh, tapi bukan itu yg ingin aku bahas. Aku hanya bingung ketika belajar naik kereta dan melintasi halaman tetanggaku tadi. Mereka semua memandangku aneh. Sepertinya aku punya hutang sama mereka.

Up to they sajalah.

Selama ini aku emang jarang keluar rumah dan bersosialisasi pada tetangga. Paling hanya menyapa senyum sesekali. Karna Selain suara musik yang mereka dengar dari dalam kamarku, tak ada lagi hal yang membuat mereka menyadari keadaanku.
 kadang bisa sampai seminggu aku dan para tetangga tak saling jumpa dan menyapa. Mereka sibuk pada urusannya dan aku sibuk pada kegiatanku.
Bisa dibilang lingkungan rumahku penduduknya sangat Masa bodoh. Dan aku beruntung bisa tinggal di lingkungan seperti ini.
Seenggaknya aku gak akan ikut campur urusan mereka selama mereka juga gak nyampurin urusan aku. Dengan catatan aku akan mulai peduli jika mereka melibatkan aku atau minta tolong sama aku. (x_x)

Terlepas dari baik atau buruknya sikap masa bodo di lingkungan tempat tinggalku. Aku malah bingung tadi waktu bawa kereta. Aku merasa seperti murid bodoh yang lagi dihukum gurunya sampe mati gaya. MATI KUTU.
Tatapan mereka penuh tanya dan beda dari biasanya. Aku jadi ngerasa punya banyak utang. Emangnya aku salah apa ya?

 Tapi biarlah tatapan seperti itu mereka berikan padaku. Toh aku adalah orang yang cuek.
Cuek ajes keless.
Mungkin suatu hari aku temuin jawabannya saat aku menyadari bahwa aku tak bisa hidup sendiri tanpa tetangga.


July 09, 2013

Sebuah Cinta yang sudah kadaluarsa

Sebuah mawar merah dan secangkir kopi.




















 kulihat mekarnya begitu indah pagi ini. Aku mencium harumnya, dan aku sangat menyukainya. lalu aku pergi meninggalkan mawar itu ke suatu tempat untuk mencari pengalaman hidup. Ya, aku pergi setelah mencium mawar itu.
 dan ketika aku kembali aku lelah dan tertidur. Aku melupakan mawar itu karna aku sibuk menggapai mimpiku.

Hari berlalu, dan berlalu. Kini sudah lewat seminggu. Saat aku teringat dan kembali melihat mawar itu. Ternyata dia sudah tak seindah dulu ketika pertama kali aku melihatnya. ketika aku tergoda untuk menciumnya.
Mawar itu kini telah menghitam, kelopaknya mulai gugur tertiup angin, wanginya juga sudah tidak harum semerbak. Aku tak lagi menyukainya karna dia tak lagi indah. Tapi kulihat tak jauh dari mawar hitam itu, sebuah mawar baru kini telah mekar. Dan aku menyukai mawar yang baru mekar itu.
Dan kubiarkan si mawar hitam mati, karna proses alam yang telah membuatnya layu.

Lalu bagaimana jika mawar yang kucium pagi ini adalah seseorang yang mencintaiku?

Ya, mungkin dia akan bernasip sama. aku akan menyukainya pagi ini, dan dengan perlahan karna terlalu sibuk menggapai mimpi aku melupakan orang itu.
Lalu ketika mengingatnya kembali, orang itu sudah tak lagi mencintaiku. Cintanya pasti sudah layu karna aku tak begitu memperdulikannya.
Dan mungkin aku malah akan membiarkan cintanya mati untuk mencari cinta yang lain.

Taukah kau sobat, inilah alasanku kenapa aku tak ingin menjalin cinta dengan siapapun selama hidupku, sampai hari ini.

Karna aku terlahir egois. Aku bahkan tak punya waktu untuk memikirkan orang lain selain diriku sendiri. Aku tak pernah mengizinkan diriku untuk menjalin hubungan dengan orang yang kusukai, karna aku tau jika hal itu terjadi aku hanya akan mengacuhkannya. Aku hanya akan menjadi wanita egois yang lebih suka main game daripada membalas pesan selamat pagi dari kekasih.

Bukannya aku tak mau membuka hati!
Bukan begitu, aku sudah pernah mencobanya. Aku sudah menerima beberapa orang yang 'katanya' menyayangiku. Tapi ternyata hasilnya sama. pada akhirnya aku selalu mengacuhkan mereka. Aku tak bisa membalas setiap sms sederhana yang tulus mereka kirim untukku. Aku terlalu menyedihkan dalam hal menjalin kasih. Aku tak punya sedikit pengalaman pacaran yang bisa kubagi. Kisah cintaku selalu berakhir Aneh.

Sebagai wanita, bukannya aku tega mengacuhkan seorang yang menyayangiku. BUKAN.
 Tapi terkadang aku tak sengaja melupakan orang itu karna aku sibuk menggarap impianku yang begitu besar.
Ada Seambruk mimpi yang sudah memenuhi otakku sejak aku kecil. Rasanya aku belum rela jika mimpi itu harus kuhentikan demi seseorang yang belum tentu akan menjadi suamiku kelak.

Sesekali aku belajar dari temanku yang lain yang tetap  berprestasi meskipun memiliki pacar.  Tapi cara mereka tidak bisa kuterapkan. Mungkin temanku yang lain memiliki IQ tinggi hingga hanya butuh waktu singkat untuk memahami pelajaran, lalu mereka bisa membagi waktu untuk berpacaran dan belajar.
Tapi masalahnya IQ ku yang rendah ini butuh waktu lama untuk memahami sebuah pelajaran. Sedangkan mimpiku yang amat besar ini butuh perjuangan besar agar aku bisa menggapainya. Aku tak bisa membiarkan siapapun untuk mengganggu mimpiku. SUNGGUH EGOIS KAN!

Kadang aku berbagi cerita ini pada orang lain, lalu mereka beranggapan aku adalah gadis yang aneh dan ketinggalan jaman. Bahkan adam menganggapku sebagai gadis yang menyedihkan karna belum pernah pacaran. :(
Hingga aku menuliskan ini disini dan membiarkan orang lain kembali memahamiku lewat blog pribadiku ini.

Ngomong2 blog ini sama menyedihkannya seperti aku ya. Sepi banget. 
hehe

Ya, intinya ini adalah pilihanku. Aku memilih untuk menggapai mimpiku dulu. Karna jika aku pacaran hari ini. Besok bisa saja cinta yang kumiliki akan kadaluarsa dan kembali menjadi cinta yang layu karna terlalu lama diacuhkan. Lagian jika pacaran hanya untuk main-main, untuk apa?
Pacaran itukan untuk menikah!
Hm, atau hanya untuk sex?

Ow..

Sama halnya seperti orang yang memilih untuk berpacaran, maka boleh-boleh saja kan jika aku memiliih untuk tidak pacaran.

So, jika kamu adalah mawar yang indah dan wangi. Mungkin kau tidak seharusnya mendekatiku. Karna percuma saja, aku hanya akan menyukaimu pagi ini, mungkin menciummu lalu melupakanmu.
Lagian aku bukan kumbang yang selalu hinggap di mawar kok.
*Lupakan sajalah



Kebahagiaan itu tidak pernah ada, karna cinta hanya omong kosong

When first I fall in love, I fell world in my hug.

Seakan tidak ada hal yang lebih indah  didunia ini, selain ketika ku bersamanya.
Ketika kulihat mata indahnya, ketika kulihat senyum manisnya, tak ada yang bisa menandingi itu. Karna aku telah memutuskan untuk mencintainya.

Tapi sayangnya fell indah itu tak bertahan lama. Cinta pertamaku itu ternyata cinta yang salah. Dia melukaiku dengan argumennya yang memuakkan. Buatnya cinta harus dibuktikan dengan kontak fisik.
Cinta adalah all about seks.

Memang awalnya indah, aku selalu memikirkannya sebelum tidur. Lalu ketika aku terbangun aku sudah menerima pesan sanjungan darinya. Dan itu hal paling romantis yang pernah kualami.
Dia orang pertama yang memperlakukanku dengan sangat istimewa. Tanpa sadar aku sudah diputrikan oleh keadaan. Dan aku yakin dialah segalanya, dialah orang yang kupilih.

Tapi lalu, saat aku sudah mulai percaya sepenuhnya pada orang itu. Dia mulai merayuku, sebagai lelaki dia ingin mengambil kesempatan dariku.
Dan dia ingin aku menyerahkan yang paling berharga dariku padanya. Jika belum siap setidaknya aku harus menciumnya sebagai bukti sayangku.

Owh, Tanpa sadar aku mengikuti keinginannya, ciuman pertamaku sebagai bukti sayangku.
Lalu aku melupakan semua nasehat guru, orang tua dan semua orang yang menyayangiku. Aku abaikan semua nasehat baik mereka Hanya demi seorang yang pada akhirnya -kau tau- kusadari dia cowok brengsex.

Lama-lama cintaku semakin besar, dia memang sangat lihai ingin merebut diriku luar dalam. Dan aku yang labil ini, akhirnya mau menuruti keinginannya.
Ya -kau bisa bilang- aku memang wanita bodoh.

Lantas kini cap sebagai wanita murahan sudah melekat dalam diriku. Aku sudah tak berharga sebagai wanita. Dan jika tidak menikah dengan orang yang sudah membuatku mau merelakan mahkotaku, pasti aku bukanlah istri yang sempurna.

Lalu masalah baru timbul, perasaan meyesal itu terus bergelanyutan di otakku. Ditambah perasaan bersalah pada orang tua dan yang lebih parah, rasa takut jika suatu hari aku hamil.
Jika sudah begini dunia akan terasa Runtuh.

Biar bagaimanapun seks diluar nikah, yang rugi selalu wanitanya.


...
SIALAN!
Dari cuplikan cerpen di atas, bisa disimpulkan. Aku tak mau semua kejadian di atas menimpaku suatu hari nanti. Karna berdasarkan pengalaman dan kaca yang kulihat dari sekitarku. Aku bisa belajar suatu hal bahwa cinta hanyalah omong kosong. Dan kebahagiaan tak pernah ada.

'wew'

Jika seorang cowok benar-benar mencintai seorang wanita justru dia akan menjaga kehormatan wanitanya, bukannya malah merusaknya.
Untuk itu, janganlah mudah percaya pada rayuan laki-laki. Karna jika mereka mencintaimu, mereka akan menahan nafsunya untuk di malam pernikahanmu kelak. Percayalah itu akan jauh lebih indah.




July 08, 2013

Larii, LaRry

Oh waw..
Today, aku harus rela kehilangan something yang udah lama menjadi sahabat baikku.
Ketika itu aku membelinya dari astari. Big sister in my first class.

He is my gadged, smartfren my pnone.
Aku sendiri baru merasa kehilangan handphone setelah hampir seharian aku tidur karna kepalaku pusing.
Entahlah, mungkin someone masuk kerumah dan mendapati kesempatan untuk mengambil handphone itu. Atau mungkin ini murni karna kelalaianku. Padahal aku meletakkannya di atas tempat tidurku sebelum hp itu lenyap.

Terakhir melihat handphone itu di malam hari, aku membaca 2 sms terakhir dari kak bimbim.
 Terbesit di pikiranku untuk meminta maaf pada orang terakhir yang telah kusakiti (ary-red) .
 Tapi belum sempat ku meminta maaf, ternyata takdir berkata lain. hp itu hilang tanpa jejak.
Aku memang tak seharusnya menyesal. Because to break out me.

hey come on..!

sebenarnya Aku benci harus mengalami ini, kenapa di saat seperti ini aku harus kehilangan sahabat terbaikku. handpone yang udah 2tahun terakhir ini menemaniku kemanapun aku pergi. padahalitu Satu satunya sarana  yang bisa menghubungkanku dengan ratusan ribu juta teman-teman (nyata dan maya).

 Aku benci harus melewati saat-saat seperti ini. Nothing everyone, evermore, just me alone :'(

Tuhan, jika memang ini takdirku. Aku yakin kau akan mengganti handphoneku yang hilang itu dengan yang lebih baik. Dan aku percaya tak akan ada kejadian yang lebih buruk yang bisa terjadi dari ujung ini semua.
Karna sudah saatnya aku kehilangan sesuatu yang sudah menyakitiku. Karna sudah tiba masanya aku harus menebus  semua kesalahanku. Dan -mungkin- ini semua terjadi karna aku pernah memintanya.

Aku berterimakasih padamu Tuhan, aku menghargai semua cobaan baik yang telah KAU berikan padaku.
Dan aku berharap semua yang terbaik bisa mengiringi orang-orang yang kusayangi dan semua orang yang pernah kusakiti.
Sesungguhnya aku sedang memilih jalan hidupku. Aku sedang bermimpi, semudah aku berharap hal ini akan terjadi beberapa hari yang lalu itu.

Aku meneteskan air mataku yang linglung ini, lalu aku berteriak menirukan scream chester benington. Hopes it problem will leave me.
But not, aku tetap tak punya siapapun untuk mengerti aku. Bukan karna aku kesepian. Tapi karna aku memilih untuk menanggung ini sendiri.
 Ya, biarkan aku memilih sendiri apa yang ingin kujalani hari ini esok dan selanjutnya.

Lalu aku memikirkan bagaimana privatku besok ?
Mungkin tak lagi jadi masalah jika aku tak menggunakan handphone lagi. Karna aku jarang berkomunikasi dan aku tak ingin mengikat hubungan dengan siapapun.

Tapi bagaimana lanjutan privatku besok. Orang tuaku sangat mustahil jika harus membelikanku hp baru. ini sudah kedua kalinya hpku hilang.

Apa aku harus menyudahinya saja. 
 apa aku harus stay here sebagai gembel pengangguran yang teramat bergantung pada ayah ibunya?

Oh takdir, kenapa aku tercipta dengan fisik berbeda seperti ini. Aku tak bisa melewati jika aku harus  bertahan sendiri mrnggapai mimpiku.
Terlebih aku telah terlahir dari seorang ibu yang….,,,
"yang kau tau sendiri, dia tak mengerti aku sama sekali"

Apa yang kuingin?
Mungkin aku ingin lari tapi aku terpaku pada ketakutanku sendiri. Aku hanya takut mati kelaparan dan dianggap menderita aids di hadapan masyarakat.
Apa yang kurasa?
Tidak ada, aku sedang merasa hampa dan berharap esok pagi aku akan mati. Tapi aku tetap tak berani mati semuda ini, karna dosaku memang sudah sangat menumpuk. Aku takut masuk neraka jika kebaikanku yang Cuma secuil ini tak mampu mengimbangi banyaknya dosaku.

Oh, jika saja cinta itu benar ada seperti yang aku impikan selama ini. Mungkin aku akan bahagia. Tapi semuanya bukan hakku. Kembali pada sang maha pemberi cinta. Ternyata perjalanan membuatku yakin bahwa cinta hanya omong kosong, dan kebahagiaan itu tidak pernah ada.