December 31, 2013

MUHAMMAD RIDHO

Di usia 17 tahun, aku pernah menghadiri sebuah konser musik Metal di medan. Waktu itu aku ketemu seorang Drummer  namanya 'jefri agista'.  Orangnya mirip Drummer band gigi. Band yang dinaunginya bernama Laknat.  Buat yang suka musik Metal mungkin nama-nama band seperti ini cukup keren.

Aku sama drumer itu sempet salaman waktu dia mau On Stage, dan dari situ aku sadar ternyata ada cowok yang tangannya selembut kapas. Dengan salaman khas gaya anak band (dibolak balik 3kali). Drumer  itu langsung ngelepas tangan aku, padahal aku masih terpana sama kelembutannya. :O

"wah, ni cowok gak pernah kerja" kataku dalam hati.
Entah kenapa setiap orang yang tangannya lembut, dikepalaku ada asumsi bahwa orang itu enggak pernah kerja. Mungkin karna didoktrin omongan kakak,kalau semua pekerja kuli telapak tangannya kasar .!!

Waktu dia pergi aku senyum dan mengalihkan pandanganku kebawah, aku bisa lihat ternyata betisnya drumer itu juga putih kayak cewek. Aku jadi iri.
#hee

Akupun lihat waktu dia perform bareng bandnya. Meskipun aku tidak tau satupun lagu mereka. Tapi suasana yang sesak dipenuhi anak-anak Metal cukup bisa buat aku menikmati penampilan mereka.
Beberapa cowok yang basah keringetan, seketika jadi terlihat seksi. xD

Dulu, suasana semacam ini sempat menghiasi  malam mingguku. Berhubung karna aku jomblo dan suka musik Metal. kondisi saat itu juga selalu mendukung untuk aku bisa Hang Out di malam minggu. Jalan-jalan kemana-mana. Beda sama sekarang, yang agak terkekang.

"aku bangga jadi anak medan"  itulah kata yang terinstall di kepalaku sejak aku mengenal beberapa orang yang terlibat dalam dunia Metal khusunya di medan. Bagiku anak-anak Metal, adalah pelajaran berharga dalam hidup. Aku selalu berfikir tentang 'hidup itu begini' kalau lagi bareng sama Mereka.
("hay.. Apa kabar kalian semua..??")

Aku inget waktu aku ketemu Jefri Agista, Rama, Serry, Guntur, Adam, Chika, Dan mereka semua. Waktu itu adalah terkahir aku nonton acara band Metal.
Karna ada satu momen yang membuat kepercayaan ortu tiba-tiba lenyap. Tapi gak bisa kuceritakan disini karna terlalu rumit.


**
Berlanjut waktu mulai kuliah, usiaku kini udah 19tahun.
Waktu masuk kelas baru. Entah kenapa aku ketemu temen yang wajahnya mirip jefri agista. Seorang Drumer bertahun-tahun lalu yang aku sudah lupa wajahnya.  Karna satu kelas akupun kenalan sama dia. Namanya Muhammad Ridho, ternyata mereka orang yang berbeda. Yang buat aku inget, ridho juga mirip sama Drumernya band gigi.

Kalau dari stylenya sih tidak terlihat potongan kalau ridho anak Metal,  bajunya selalu kemeja dan rapi.
Karna Ridho anaknya pendiam, aku agak susah kalau mau ngobrol sama dia.
Yang aku tau dia tamatan Istiqlal dan jurusannya Otomotif,  jadi otomatis ridho dikenal sebagai siswa yang jago pelajaran algoritma. Bahkan sejak hari pertama belajar Algoritma.

Awalnya aku kagum sama dia, tapi entah kenapa rasa ini lama-lama jadi suka, jadi sayang. Aku jadi sering memperhatikan dia diam-diam. Maaf ya Ridho.

Waktu pelajaran akutansi aku duduk deket ridho dan diam-diam gambar sketsa dia. Entahlah, aku fikir karna selalu pake kemeja dan rambutnya sedikit gondrong. Ridho mirip tokoh anime.
Dan aku juga akhirnya kaget, waktu ngeadd fbnya, dia ternyata pecinta Anime.

Kalau deket ridho, rasanya ada hawa aneh yang buat aku pengen ngajak dia ngobrol, tapi selalu sulit karna kecuekannya. Pernah sih basa-basi aku bilang ridho mirip seseorang namanya jepri -anak Metal. Tapi dia Cuma geleng-geleng. 'gak pernah ke acara metal?' katanya.
Dan dulu pernah juga aku minta nopenya, tapi enggak pernah ku sms. Mungkin karna enggak tau mau bahas apa, dan karna betapa begonya aku.

Lalu ada satu cerita, mungkin aku enggak akan  lupa sejarah ini. Waktu ada tugas PPn. Pulang dari kampus, Aku chatting sama ridho di facebook,  itu untuk pertama kali.
Dari profil fb katanya dia tak bisa hidup tanpa game online.

Akupun basa-basi tanya gimana caranya ngirim dokumen dari email. Dan ridho ngajarin aku dengan cara yang benar. Aku salah ternyata. Haha
Aku coba sebisa mungkin buat kesan kalau aku seorang cewek yang lucu yang sungguh2 mau jadi sahabatnya. Tapi sayangnya Ridho enggak berfikiran sama.

Secara singkat, hal-hal kayak gitu seakan ngasih sisi lain, Dibalik sifat diamnya itu dia cowok pintar. Dan ternyata aku bisa sedikit lucu dibalik sifatku yang pendiam ini.

Mungkin akan ada saatnya, atau mungkin tidak pernah ada saat. Ketika aku suka sama Ridho, dan itu suka banget,banget… Dan ridho akan tau.  Dan kita akan jadian.  Tapi -entah bagaimana perasaan dia sama aku.

Aku pernah cerita tentang Ridho waktu ngantri almamater. Tapi cerita itu berhubungan dengan hadi.

Kini, aku sama Ridho udah berpisah. Sejujurnya aku masih sering inget dia. Dia cowok pintar dan paling keren yang pernah kutemui dikampus. Aku inget pas terakhir ketemu dia, dia lagi pake helm naik kereta mau pulang kerumahnya di Deli tua. Aku tanya rumahnya dimana, 'Dekat RS, Alhidayah Katanya'.dia tetap gak banyak omong. Pandangan matanya tetap datar, dan itu yang buat dia terlihat keren.
Aku salaman sama dia, ngomong basa basi seperti biasa. Tapi dia tetap cuek dan sampai akhirnya dia melajukan keretanya.

Itu terakhir aku ketemu sama dia, terakhir kali lihat senyumnya, matanya dan juga mendengar suaranya.
 Dan begitu punggung ridho menjauh dari pandanganku, aku yakin aku enggak akan lupa hari itu.

Muhammad Ridho, salah satu Pertemuan singkatku. Dia yang buat aku percaya bahwa cinta akan selalu datang tiba-tiba dan pergi tiba-tiba.


December 27, 2013

Pilih Drop Out atau Tetap Stay {2}

Catatan ini tidak ada huubungannya sama catatan sebelumnya, jadi jika dibaca terpisah tidak masalah.
(kayak ada yang baca aja)

Satu  masalah lagi yang buat aku rasanya mau bunuh diri di pohon toge.
Masalah itu menyangkut tentang pendidikanku. Gara-gara kemarin aku dapat nilai E  di ujian 'Jaringan komputer'. Nilai itu ditampilkan di layar tancep yang gantung di depan dinding kelas. Namaku berada di urutan pertama, semua teman melihatnya dan Aku ngeDown>>
…...
…..
….
..
.




Gila, Jatuh banget harga diriku ketika itu.
Karna dalam satu kelas, nilaiku yang paling rendah. Damn, berarti kemampuanku hanya segitu.???!!!!

Aku gak bisa protes karna itu hasil murni, dan aku juga enggak mau nyari kambing hitam, buat nyalah-nyalahin sesuatu yang menyebabkan kenapa bisa nilaiku seanjlok itu. Tapi aku Cuma bisa terima rasa malu ini. Dan terima kenyataan memang dari awal aku udah enggak niat kuliah.

Yaudalah lupain aja.

Aku mau cerita tentang hal yang lain, yang tiba-tiba nyempil kayak upil di kepalaku.
Aku sedang mempertanyakan hal-hal yang sebenarnya sudah membodoh-bodohi masyarakat, tapi tetap dianggap sebagai hal yang Baik. Contohnya menempuh pendidikan di perguruan tinggi.

Menurutku, Kuliah adalah kebijakan salah yang dibuat pemerintah dalam hal pendidikan. Sekali lagi ini hanya menurutku.
Aku pernah tanya sama calon-calon sarjana tantang apa tujuan mereka kuliah. Dan aku juga pernah mensurvey ini di jejaring sosial. hasilnya dari ratusan mahasiswa yang menjawab, 80% menjawab sekedar ingin mendapat gelar. Ya, GELAR.
Masyarakat berasumsi bahwa gelar sarjana adalah penentu kepintaran seseorang. Seseorang yang memiliki gelar otomastis akan dianggap hebat dan berilmu.
kan belum tentu !

Padahal yang terpenting bukan pada Gelar, bukan pada seberapa tinggi Nilai Uts, Uas, Ip dan sebagainya.
Yang terpenting -bagi saya- adalah proses belajarnya. Apalagi jaman sekarang banyak sarjana yang profesinya remeh. Tukang becakpun sarjana. jadi kiasan aja, Gelar :selembar kertas ijazah yang dapetinnya setengah mati.

Lalu sebagai mahasiswa yang gagal saya jadi sedih. kuliah bukannya membuat seseorang mencintai proses belajar. Tapi hanya membuat seseorang ingin mengejar nilai tertinggi dan sekali lagi, Gelar.
Bagaimanapun caranya.

Kembali pada cerita saya yang mendapat nilai E di pelajaran 'Jaringan komputer'. Saya sedih karna dalam pelajaran itu saya gagal, tapi ada hal lain yang membuat saya tambah sedih. Yaitu fakta bahwa teman-teman mulai menjauhi saya, dan beranggapan dengan sendirinya bahwa saya murid yang bodoh.
Logikanya, siapa yang ingin berteman dengan orang yang Bodoh.??
Saya tau, mereka mungkin takut tertular kebodohan saya. Dan mereka juga takut terbawa dalam lembah kegagalan.
Tapi bagaimana dengan perasaan saya -did you know?

Aku ngaca sambil pasang muka kecewa, fikiranku flashback ke malam sebelum ujian jaringan komputer besoknya. Malam itu aku membaca buku sejarah dengan tekun, karna 2 pelajaran  itu akan diujikan di hari yang sama. Aku lebih memilih untuk belajar sejarah daripada jaringan komputer. Aku khatamin satu buku sejarah malam itu juga, dan kini ilmuku bertambah. otakku sudah diisi oleh pelajaran sejarah.
Lalu, akupun membuka buku jaringan komputer. Disana ada ratusan kata-kata yang asing yang baru aku-tau. juga terdapat ratusan rumus yang lebih mirip bahasa alien. 
"oiya, aku inget pelajaran ini harus banyak menghapal."
jam semakin larut dan energiku sudah habis buat nyerap pelajaran sejarah tadi. akhirnya aku gak menghapal, ketiduran dan inilah alasan ujian jaringan komputerku gatot (gagal total).

dan kampretnya cuma sama dosen ini nilai ulangan kita ditampilin di layar plasma. sedang dosen lain yang kemungkinan besar nilaiku jauh lebih bagus, mereka sama sekali gak ngasih tau berapa hasil nilai ulangan kami. Aku optimis jauh, karna pasti nilai sejarahku baik. aku sudah mempelajarinya sungguh-sungguh. tapi siapa yang tau, aku sudah menjalani proses belajar 'sejarah' tadi malam, yeng mereka tau aku gagal dalam 'jaringan komputer' hari ini.

'HAH' tarik nafas dulu biar stabil.

Dulu juga aku sempat nganggur setahun, aku tidak tertarik untuk kuliah dari awal. Buatku hanya orang odong yang mau-maunya ngeluarin uang buat disuruh ngerjain makalah, ngerjain tugas yang bisa buat hampir gila, dan mengejar nilai tertinggi. Kuliah tidak lagi mementingkan bagaimana Proses belajar seseorang. Tapi semata-mata hanya untuk menghindari 'anggapan rendah' dari masyarakat. den mengejar nilai kelulusan dan mendapat gelar.

katanya kalau mau jadi seorang yang luar biasa, kita harus keluar dari kebiasaan dan bertingkah seperti orang yang tidak biasa. 
Dan kalau dipikir-pikir semua orang luar biasa adalah mereka yang dipandang Aneh. itu karna mereka bertingkah tidak seperti orang biasa untuk menjadi Luar biasa.

Mama bilang kalau tidak kuliah kita akan direndahkan orang. Tapi orang lain tau apa, toh kita yang jalani hidup kita sendiri kan. Aku sedang berusaha memilih jalanku, aku ingin belajar, aku suka membaca, aku ingin mempelajari apapun yang ingin kutau. aku punya hasrat yang besar pada ilmu-ilmu baru tentang dunia.
Tapi keinginanku bisa seketika buyar karna terganggu pada patokan nilai rata-rata ditambah betapa momoknya dosen songong yang ngasih ujian sesukanya.  tanpa mereka peduli seberapa besar kecintaan seorang anak pada proses belajar.

lalu akhirnya disini terjadi tragedi suram dunia pendidikan yaitu contek menyontek. Demi mendapat nilai bagus apapun dilalui.

lalu aku !
aku ingin bejalar segalanya, memiliki hasrat sendiri yang membuatku merasa penting hidup di dunia. aku tak butuh nilai bagus, teman yang sinis yang takut ketularan bodoh karna sebuah nilai, dan juga dosen yang menganggap remeh sesuatu.

Kamu kenal bill gates penemu microsoft word. kenal Mark Zuckerber penemu facebook. atau thomas alfa edison, aristotle onasiss dan juga albert einstein. Mereka semua adalah orang hebat yang tidak belajar di sebuah sekolah. bahkan Bill gates dan mark di Drop Out dari kampusnya dulu. Mereka belajar dengan hasrat ingin mencapai tujuannya. Bukan belajar untuk lulus dan mendapat nilai terbaik.

Hingga sekarang, mereka tetaplah orang hebat. Mereka kaya, mereka tak punya Ijazah. Tapi justru para pemilik ijazah mengemis pekarjaan pada mereka.

well, setelah menulis ini Tiba-tiba aku ingin berhenti kuliah, atau jika ingin terus kuliah. Aku ingin pindah kelas dan memulai semuanya dari Nol lagi.
 aku ingat sebuah kata yang pernah kubaca. segala yang dimulai dari Nol akan penuh semangat, gairah dan tujuan yang menggebu-gebu untuk kembali bangkit. Biar nilai gagal yang kemarin kita kasih kucing saja.


December 22, 2013

(cerpen) HERA


Tinta-tinta itu Merajam tubuh tanpa sisa, goresan demi goresan tato mulai terasa menyakiti.
 Tapi aku tidak peduli. Perasaanku sudah tersakiti melebihi ini. Tato ini adalah ungkapan kekecewaanku kepada hidup.
Air mataku menetes, bagai titik embun. Kugigit kerah bajuku sekuat mungkin menahan sakit, perlahan tinta tersembur mengikuti aliran darahku. Sebuah gambar  sketsa luar biasa disuntikkan ke sepanjang tangan dan belakang leherku.

Seorang lelaki yang sangat menarik, matanya tajam seperti elang, bibirnya selalu basah.  Dia tidak peduli walau seorang wanita bugil terlentang dihadapannya. Karna dia tak suka wanita. Aku sering datang ke tempatnya bekerja, sebuah lorong kecil dengan keadaan 2 toko  menghimpit kamar,  berlampu temaram dan selalu panas. Hanya sebuah kipas kecil yang membuat ruangan sedikit bersirkulasi.
 Ratusan gambar dan contoh tato tertempel dihampir seluruh dinding. Dua orang lelaki bekerja disitu, yang satu bernama Zeo, dan satunya lagi Nata. Bagi Zeo tato bukan hanya karya seni. Dia mencintai keindahan, dan seumur hidupnya dia sudah menggoreskan tato pada ratusan kulit anak manusia.

Aku menyukai zeo, dan mencintai karyanya sejak pertama kali mengenalnya.
 Zeo mampu melukiskan sketsa nyata di atas kulitku. Lebih dari itu, aku selalu merindukan saat-saat bersama Zeo. Melihat matanya yang tajam,  saat dia terfokus mengukir tato, bahkan saat suntikan tinta itu memuncratkan darah, Zee tetap fokus pada hasil seninya.

' Andai saja aku bisa lebih berani, mempersembahkan tubuhku untuk telanjang dan dilukis oleh zeo seharian penuh'. Tapi aku tidak pernah berani. Ketidak berpengalamannya aku dalam hal bercinta membuatku takut salah tingkah.
Dan aku juga kadang heran. Kenapa aku masih sangat suci, dan belum ada pria yang manapun yang menyentuhku selain zeo.

Zeo. Pria  itu tak banyak bicara, mungkin hanya pada teman kerjanya. Dan aku hanya ingin di Tato oleh Zeo jika aku datang ke tempat itu.  Awalnya hanya  sebuah inisial nama,aku mengukir huruf R dan I di pergelangan tanganku. 'R' untuk  Ryan dan 'I' untuk Ido. Mereka berdua adalah kenangan terindah hidupku yang harus terpisahkan oleh Maut.

Entahlah, entah kenapa cinta sejatiku selalu berujung duka.
 

*
"jika hari ini aku mencintaimu, maka itu untuk selamanya hera.."

Di balik sinar bulan yang tak begitu terang, aku dan Ryan sedang berdua dibawahnya. Menatap bulan itu dan tersenyum penuh kehangatan. Kusandarkan kepalaku dibahunya, mencoba mendekatkan diriku. Dan mendengar  detak jantungnya.
 Selalu  Ada yang kusukai dengan hangat tubuh dan wangi parfumnya. Dan itu sudah Sejak dulu, saat pertama aku jatuh cinta pada Ryan.

"suatu saat, kita akan ke bulan, dan hidup berdua disana?  Hm.." ryan termenung dan merangkul bahuku.

"oh ya, bagaimana caranya?" kujawab rian dengan memasang muka sotoy, tapi aku kembali menyandarkan kepalaku. Dan rian membelainya.

"mungkin, saat ada ufo mendarat dihidup kita".

"hihi"

Kini aku telah memilihnya, memilih Rian sebagai bagian dari hidupku. Dan aku akan belajar terbiasa menerima kehadiran lebih banyak orang dalam hidupku.
Hari-hariku saat menikmati detik demi detik bersama Rian. Mungkin lebih indah dari kupu-kupu, dan lebih banyak warna daripada Pelangi.

Tapi sayangnya semua itu tak berlangsung lama. Rian pergi meninggalkanku ke tempat yang sangat jauh. Sangat terlalu jauhnya, seperti Bulan diatas sana. Sampai aku tak bisa  menyusulnya.

Ketika Kabar itu menimpaku di siang hari. Saat Handfoneku berbunyi dan mendengar kabar Rian telah meninggal Dunia di ujung Telfon.
Oh rian.

Aku pernah gagal dulu. Ketika Zaman putih biru membawaku pada Takdir untuk mencintai seorang anak laki-laki. Yang juga harus direnggut Takdir dengan cepatnya.
Dan itu IDo.

Ya, kau tau. Bukan hanya batu yang bisa berlubang jika diteteskan Air  secara rutin.
Tapi hati juga begitu. Hanya saja hatiku, terkena tetesan air  yang keluar dari biasan Mata.
Oh air mata.

*
Saat minggu pagi mencoba melupakan keluh kesah yang  ada. Kudengar beberapa single lagu dari SID dan Paintful By Kisses.
Sampai tiba-tiba mama pulang dengan keadaan wajah penuh memar. Teriakan itu langsung membuatku lari keluar kamar menuju ruang tamu.

"MAMA" dan mama sudah tergolek tak berdaya.
Aku tau. Papa pasti meninggalkan mama begitu memukuli dan mengantarkannya pulang sebatas depan pintu.

Bukan sekali hal seperti ini terjadi. Papa yang dulunya menikahi mama karna cinta. Kini semuanya telah berubah, bagi papa cinta telah menjelma menjadi segumpal darah yang sekeras batu di hatinya.
Mungkin mereka pusing karena pekerjaan, mungkin karna sama-sama pernah berselingkuh. Atau hal yang paling mungkin karna kemarin adalah hari kematian anak laki-laki mereka satu-satunya. Yaitu Imran adikku.

Aku tau!
Beberapa anak terkadang terlahir tidak membawa kebahagiaan di hati orang tuanya. Dan aku, adalah salah satu dari anak itu. Begitu inginnya memiliki anak laki-laki. Ketika aku lahir, mereka malah berduka.
Dan begitu adikku lahir, Sekali lagi ! Mereka berduka.

Di usia 10 sampai 13tahun, papa dekat denganku. Dan itu membuatku menuruti apapun harapannya. Dia mendidikku sebagai bagian dari militer.
Aku dituntut memilliki fisik sekuat laki-laki.

Tapi seiring dengan pubertas yang kualami. Aku mengalami banyak masalah yang 'umum' dialami wanita. Dan itu membuatku berubah menjadi anak yang mengecewakan harapan papa.
Aku tumbuh menjadi remaja yang kuat dan tanpa teman.

Jika mama. Jangan tanya apapun. Obsesinya terhadap kekayaan. Membuatnya menjadi wanita karir yang super sibuk. Pulang pagi, pergi pagi. Melupakanku sebagai seorang putri -yang terkadang butuh kehadirannya-.


**
"Zeo maukah katakan beberapa kata untukku?" kupandang bibirnya yang basah bergetar.
Dan pria pemalu itu terlihat makin mengagumkan. Tapi ia hanya menggelengkan kepalanya.

"zeo, kau harus tau. Aku wanita baik-baik. Aku hanya ingin sedikit bertingkah untuk melupakan sakit hatiku. Semua orang terasa sangat tidak membutuhkanku ….--"

"ya,aku tau. Kau tidak bersedia telanjang untukku" kali ini zeo berbicara. Dan mendengar suaranya membuatku tertegun.

"kenapa?"

"hidupku juga tidak seberuntung kamu? Bedanya aku menjiwai karya tatoku."

"ahh.. sakitt" cukup banyak darah yang keluar,ketika nadi itu ternyata terkena jarum suntik tintanya.

"maaf, kau terlalu banyak bicara. Aku tidak fokus mentato daerah nadimu. Jarumnnya terlalu dalam" matanya membulat. lalu Melotot tajam, sembari mengusap darah yang terus mengalir. "aku harus mengikat dan menyumbatnya" kali ini dengan nada khawatir.

"tidak, biarkan darah itu. Siramkan saja alcohol agar aku tidak merasa sakit dan kebas" kuhalangi tangan zeo yang ingin mengikat daerah dekat nadi"

Dan zeo langsung melakukannya.

Aku tersenyum "sekarang lebih baik,aku akan lanjutkan gambar tato yang belum selesai ini nanti" lalu, ketika ingin beranjak.

"tunggu, aku minta maaf"

"ya,ini bukan salahmu!!"

"tapi, apa yang harus kulakukan. Aku masih merasa bersalah"

Setengah berfikir "hm.. Ada satu hal yang perlu kau lakukan"

"apa itu?"
 
"menikahlah denganku dan bawa aku kebulan"

Lalu, zeo terperanga dan geleng-geleng kepala.
Haha, aku tau. Dia tak bisa lakukan itu. Aku hanya bercanda.

"baiklah zeo, kau tak bisa lakukan itu! Hm," kukerjabkan kedua mataku. "sekarang Aku ingin pergi. Mungkin ketika aku kembali dan kembali ke tempat ini untuk bertemu denganmu. Tubuhku akan penuh, dengan tatomu, dengan telanjang di atas karyamu"

Kali ini zeo tersenyum. Dan mengangguk pelan.
Seraya berharap kecil, Zeo dan aku akan menjadi sepasang kekasih teraneh di muka bumi.

Tapi bagaimana dengan kabar nasipku itu?

''' Yaa.. Semoga ini hanya menjadi bagian dari naskah semata :D

Pilih Drop Out atau Tetap Stay

Beberapa hari belakangan ini ada sesuatu yang Ganjel banget di hati aku. Sesuatu yang simpel, tapi begitu menyebalkan karna berulang kali hinggap di pikiranku.
Sesuatu itu ada hubungannya sama 'pacaran'. Shitt..

Aku ngelakuin kesalahan besar sebulan lalu, yaitu nerima 'orang asing' buat  jadi pacar aku. Ya, kenapa aku sebut dia orang asing, karna ketika mengenal dia I don’t know everything about him.  Bahkan sampai aku pacaran sama dia, aku hanya punya minim informasi tentang dia.
Inisial namanya MJ, we one class in university. orangnya terlalu tertutup, dia bahkan enggak pernah cerita tentang keluarganya, sampai aku desak dia buat cerita. Emangnya kenapa? Bapaknya boronan kali ya (-_-)

Awalnya dia ramah, aku yang duluan ngajak kenalan pertama kali kita ketemu. Mungkin Cuma dia teman dikelasku yang paling sering sms'an. Sampai suatu hari, dia marah karna sikapku. "nyebelin" katanya. Karna dari beberapa sms yang dia kirim, paling Cuma aku balas 1 kali, itupun Cuma 1 kata.
Oke, mungkin aku memang nyebelin.

Aku merasa bersalah waktu dia marah, aku minta maaf lewat sms tapi dia cuekin. Setelah nunggu lama akhirnya dia balas sms aq dan dia maafin aku. Jleb  enggak tau kenapa saat denger dia maafin aku, tiba-tiba aku ngerasa damai.

Dan kampretnya. Ya kampret.  Di saat aku merasa damai kayak gitu dia malah nyuri kesempatan buat nembak aku jadi pacarnya dan dia ungkapin kata-kata yang super  Romantis. Gila, Akhirnya tanpa pikir panjang aku terima dia gitu aja. Tanggal 23 november kita jadian :P

Aku sampai lupa pada komitmenku yang 'tidak usah pacaran dulu selama masih sekolah'.

Karna Kebetulan kita sama-sama jomblo, kita langsung jadian. Padahal saat itu aku juga gak yakin sama perasaanku. Apakah aku sayang sama dia atau enggak? (_-'')

'Mungkin seiring waktu sayang itu akan muncul' pikirku.

 Dan OEMJI, sekarang -saat aku nulis ini- kita udah sebulan jadian. U know what?   Aku nyesel nerima dia. Dan ternyata rasa sayang itu tak pernah muncul.
Gara-garanya aku sadar, ada begitu banyak perbedaan yang membentang diantara kami. Mulai dari pemikiran dia yang terlalu childis, selera musiknya yang terlampau melayu, sampai anggapan dia tentang dunia.

Sejujurnya, aku enggak pernah nyaman kalau lagi dekat dia, selalu salah tingkah. mungkin ini normal karna rasa grogi akan muncul kalau deket sama pacar. Tapi kayaknya grogi yang aku rasain lebih karna obrolanku enggak pernah nyambung sama dia. Aku yang aneh, atau dia yang bego aku enggak tau.
Ibarat maghnet, aku sama dia punya kutub yang berbeda, mungkin kita bisa sejajar karna sama-sama maghnet. Tapi kalau kita lagi berhadapan, bakalan saling tolak menolak. Dan aku selalu menyadari hal ini, entah bagaimana sama dia.

Terlebih ketika aku tau, dia adalah cowok yang pelit. Maaf bukannya cewek matre. Demi Tuhan aku enggak pernah mandang cowok dari hartanya. Tapi ada satu momen, satu situasi yang kalau aku bilang cowok manapun pasti akan rela ngeluarin koceknya buat ceweknya. Karna itu situasi yang amat butuh duit. (maaf enggak ku ceritakan, karna terlalu rumit).
Dan intinya di situasi segenting itupun, cowok itu enggak rela banget ngeluarin duit buat aku (ceweknya).

Dan dari situ, aku mulai nyesel dan pengen putus sama dia.
 Aku mikirin gimana caranya, aku gak mungkin blak-blakan bilang dia cowok pelit. Pasti dia mikirnya aku matre. Dan aku gak mau mengambing hitamkan hal-hal sepele seperti ngungkit-ngungkit kesalahan dia yang terlalu bawel atau bahas tentang kutub maghnet yang  saling tolak.
"kalau mutusin orang nanti bisa kena karma" katanya. Jadi aku lagi bersikap cuek biar dia marah, dan akhirnya mutusin aku. Setiap smsnya hanya kubalas 1 kata, dan kalau dia nelfon, aku bilang 'lagi sibuk'.  DAMN.
Kalau cewek-cewek lain takut pacarnya diambil orang, maka disini aku selalu berdoa agar cowokku itu ketemu cewek lain yang lebih baik dari aku dan dia diambil orang. :p

Jadi aku bingung sekarang, aku harus drop out atau tetep stay dari hubungan ku dengan cowok itu.


aku coba terima aja
Sialan jahat amat x_x

December 09, 2013

Pergaulan menentukan siapa diri kita

 Anak kecil yang kebanyakan bergaul sama orang dewasa Secara otomatis sifatnya akan dewasa. Meskipun dilubuk hatinya masih tersimpan sisi kepolosan sebagai anak kecil.
Begitu juga orang jelek yang kebanyakan bergaul dengan para model. Secara otomatis dia akan kelihatan modis dan cantik seperti teman-temannya. Meski faktanya dia tetap bukan orang jelek.


Aku gak kebayang hal seperti oprasi kelamin bisa seserem ini. Klik ajadeh dan lihat sendiri. Aku no kemnet. Jijay banget!

Mungkin orang yang ada di gambar itu, kebanyakan bergaul sama cewek. jadi dia merasa bisa menentang Takdir dan mengubah diri menjadi cewek. ya, meskipun pada dasarnya dia tetap seorang cewek. Dia akan tetap tidak hamil siapapun yang meniduinya.

Pikiran Manusia memang begitu, apa yang terlalu sering kita lihat itulah yang sering ngisi otak kita. jadi dalam memilih pergaulan. cobalah sedikit lebih cermat dan waspada. Banyak orang menjadi lebih buruk dalam hidupnya gara-gara salah bergaul. Tapi tak kalah banyak, seseorang menjadi sukses berkat dukungan dari teman-tema karibnya.

Seperti kata orang-orang. Jika kita ingin tau kebaikan seseorang maka tanyalah sahabat-sahabatnya. tapi jika kita ingin tau keburukan seseorang maka tanyalah musuh-musuhnya.
Dan jika kita ingin tau tentang karakter seseorang, lihatlah karakter teman-temannya. mungkin tidak seratus persen sama, tapi setidaknya itu jadi gambaran, seperti apakah seseorang itu.

Semoga Kita semua Bertemu Sahabat yang baik ya, yang akan membawa kita pada kebaikan bersama. Amin 
(aminkan bareng-bareng ya)
sahabat adalah mereka yang peduli, saat dunia acuh

December 08, 2013

Mark Zuckerberg (kaya setelah Drop Out)

Mark Zuckerberg telah dinobatkan sebagai miliarder termuda dalam sejarah. Dia memulai kekayaannya dari keringatnya sendiri. Bagaimana tidak, dimulai dari sebuah situs penghubung mahasiswa Harvard, ternyata banyak yang menyukainya, dengan nekat ia mengikuti jejak seniornya, Bill Gates, Drop Out dari Harvard untuk mengembangkan situs tersebut menjadi Facebook yang kita kenal sekarang.

Tahukah Anda? Mark pernah menolak tawaran Friendster yang ingin membeli Facebook 10 juta US$, artinya sekitar Rp. 9,500,000,000 (kurs Rp. 9,500), tawaran dari viacom 750 juta dolar (Rp. 7,125,000,000,000) dan yang paling mengagetkan tawaran dari yahoo sebesar 1 miliar dolar (Rp. 9,500,000,000,000).


Pertanyaannya, mungkinkah Mark Zuckerberg akan sekaya saat ini, jika saat itu dia tetap belajar di universitas?
'Dia kaya setelah Drop out dari kampus!


Kemungkinan besar jika mark tidak pernah memutuskan untuk Drop Out. Hari ini dia masih menjadi Mahasiswa biasa yang menghabiskan waktunya hanya untuk belajar di universitas..

December 07, 2013

Ternyata aku suka bisma Sm*sh

Aku pernah buat postingan yang isinya kayak beberin sisi jelek Boyband. Tapi udah lama sih. postingnya juga di note facebook.
Aku emang awalnya gak suka sama boyband-boyband yang alay. Kesannnya ngajarin cowok-cowok labil buat jadi -gemulai dan keriting.

Tapi anehnya waktu buka-buka album lama yang tersimpan acak di file komputerku. Aku nemuin banyak foto si bisma sm*sh yang pernah kudownload dulu.

Trus aku mikir, ya elah kenapa banyak foto bisma disini?
Dan lalu aku sadar, selama ini aku suka sama bisma smash. Bukan! Bukannya suka yang mengarah pada perasaan cinta. Tapi lebih ke kagum ajasih.
Karna bisma itu punya kemampuan dence yang cihuy. Gayanya juga asik, dan kalau dari yang kulihat di Media sih, Bisma itu orangnya Ramah, rendah hati, dan sebagai artis dia cukup apa adanya lah.

waria. haha


padahal dochi kecil. tapi bisma lebih imut.
Sekarang aku enggak peduli sama boyband, mau alay kek, mau lebay kek. Toh suatu hari mereka juga akan jadi kakek-kakek. Hahay..
Dan gak peduli juga kalau si bisma anggota boyband, kalau bisma udah punya pacar, kalau bisma mau hengakang kayak si morgan (ehh)

Tapi yang pasti tujuanku nulis ini Cuma 1. Cuma ingin bilang aku ngefanss sama Bismaa..

*kedip mata*

Muhammad Hadi

Tiba-tiba saya ingin cerita tentang teman kampus saya yang namanya hadi. He's my best boy.
After get out, I hope I never  forget him. Cekidot..^_^
 
Hari pertama masuk kampus. Ratusan mahasiswa baru -termasuk saya- diminta ngambil almamater di lobi. Antriannya itu panjang sekali, dan syarat ngambil almamater itu adalah harus pake kertas administrasi pendaftaran kemaren. Dan Kampretnya, saya tidak membawa kertas itu.

Seorang temen yang kebetulan juga gak bawa, ternyata sudah ngambil almamaternya dengan sebuah kartu kuning.

Karna saya bingung ditambah takut tidak kebagian almamater.  Akhirnya saya bertemu dua orang cowok yang tidak bawa kertas administrasi juga. Saya ingat waktu tes kemarin kami satu kelas. Nama mereka sama-sama berawalan muhammad. Yang satu Hadi dan satunya lagi ridho.

"eh mau ngambil almamater gak pake kuitansi bisa !"  tanyaku pada mereka basa basi
"gatau"
 "katanya pake kartu kuning kea gini" sambil nunjukin kartu "ngambilnya disana"
"ohh."

Saya ingat itu kata-kata pertama yang saya lontarkan pada hadi dan ridho. Kitapun keruang informasi, dan cengo disana mau minta kartu kuning. Nunggunya itu lama sekali, petugasnya tidak ada disitu. Mungkin karna belu tau seluk beluk dunia kampus, kami bertiga terlihat bego. Akhirnya kita keluar dengan tangan hampa.

Karna yang ngatri udah mirip ulet kepanasan, kitapun duduk di depan musholla. Dan secara resmi itulah saat pertama kali saya salaman sama mereka. Kita kenalan sampai selanjutnya kita jadi teman satu kelas. Di-1sia4.   ya, inilah takdir.
Ketika itu saya pulang tanpa mengambil almamater. Saya fikir besok juga bisa bawa kartu administrasinya. Tapi ridho dan hadi tetap menunggu sampai sore untuk almamater nya.

Dan besoknya -betapa kampret- aku baru tau, gak pake kartu kuning juga bisa ngambil almamater.

**
Oek, lupakan soal almamater. Tak lama setelah nya, kita mulai aktif belajar. Dosen pertama yang kami kenal itu namanya pak Hendra jaya. Pelajaran yang dibawakannya Mis.Excel.

Ketika ditanya sama pak HendraJaya. 'Siapa yang mau jadi ketua kelas?
Cowok-cowok dikelas enggak ada yang tunjuk tangan kecuali satu orang. Orang itu muhammad hadi (ya,dia). Dia bersedia jadi ketua kelas, dan kita semua setuju. Saya minta nomor hp nya, dan saya kirim nama saya ke inboxnya. Dia Cuma senyum. Untuk kedua kalinya kami berkenalan. Dan Itu senyuman pertama dia buat aku.

Lalu berlanjut ketika saya dan hadi dipasangkan kedalam satu kelompok mata kuliah PPKN. Segalanya berjalan gitu aja, seperti takdir. Dari puluhan nama yang tertera. Entah kenapa nama saya dan hadi bisa dimasukkan kedalam 1 kelompok oleh ibu dosen. Bersama Ricky Argiawan dan Diro siswanto, k ita jadi kelompok pertama yang akan membuat dan mempersentasikan makalah dengan judul "sejarah pancasila dan latar belakang politik".
Saat pulang kampus, saya coba berkenalan dengan 3orang yang akan menjadi teman kelompok nantinya. Dan untuk ketiga kalinya, saya dan hadi berkenalan lagi. haha

Waktu yang diberi untuk menyusun makalah itu cukup mepet, Cuma 5 hari. Dan syarat buat makalahnya itu sangat ribet sekali,  kertasnya harus Hvs, ada catatan kaki, minimal 12 halaman, daftar isi, bla,bla. Kita pusing sama isi makalah ditambah dosen yang cerewet.

Baiklah, karna saya satu-satuunya cewek dalam kelompok. Biar saya yang cari bahannya di internet. Dibantu sama temen chatting namannya dicky yuladi.  Sayapun dapat isi makalah sampai 8lembar. Trus saya copast di flashdisk dan saya kasih flashdisknya ke hadi. selanjutnya dia yang edit, dia yang ngeprint dan dibagikan sama kita. Besoknya udah harus dipersentasekan.
'gila…

Awalnya sih saya ilfell sama kelompok saya. Kesannya songong-songong gitu, ricky dan diro terlalu pendiem. Sedangkan si hadi itu terlalu bawel. Apalagi yang ngerjain makalahnya full Cuma saya sama hadi. Ah,apa karna kita belum terlalu kenal aja ya!

lalu,  setelah makalah kami baca dan pelajari sendiri. Tibalah saat kami maju ke depan untuk persentase.  Sesuatu banget (kalo kata syahrini) karna yang masuk bukan dosen yang bawel itu. Kebetulan ibu dosen sedang sibuk, jadi ada dosen penggantinya. Dan ini memperlancar segalanya (termasuk nafas dan aliran darah kami).
Karna makalah dibuat dalam waktu mepet kita tidak pakai catatan kaki, daftar pustaka dan logo kampus dihalaman depan. Wah ini kalau dipersentasikan sama dosen aslinya bisa jadi masalah besar.

Dan alhamdulillah, persentase kami lancar, pertanyaan dari teman-teman pun bisa terjawab dengan baik. Akupun bangga bisa satu kelompok dengan cowok terbaik di kelas 1sia4  ini.

Btw, Ada kejadian lucu waktu kita persentase. Tapi aku sudah tulis itu di Diary aja. karna cukup memalukan.

Ps:Di minggu berikutnya kelompok PPkn yang ke2 maju, Anissa dan andika. Mereka sama-sama pakai kaca mata. Tidak seberuntung kami, kelompok kedua dibimbing langsung sama ibu dosen.  Padahal makalah mereka jauh lebih baik dari kelompok kami, mereka pakai daftar pustaka dan power point tapi kesalahan makalahnya terasa sangat banyak sekali. Oh my god.

Lalu kamipun akhirnya pulang. Aku mlengos gitu aja menuruni tangga. Tapi hadi tiba-tiba jalan disampingku. "untung kelompok kit a udah maju", katanya.
"iya, kalau sama ibuk ini deg,degan lo" Cuma itu yang  saya katakan. Waktu itu saya tidak lihat hadi, karna sedang menuruni tangga. Hadi ngomong sesuatu dengan suaranya yang halus. Saya tidak dengar dia ngomong apa. Tapi intinya dia mau minjem Flashdisk saya. File makalahnya hilang.

Keesokan harinya saya pinjamkan flashdisk saya sama hadi dan betapa bodohnya file makalah itu tidak ada di sana. Saya sempat ngeprint daftar isi dan kata pengantar kemarin, dan file makalahnya tertinggal dilaptop. Saya lupa. Jadi flashdisk yang saya pinjamkan isinya Cuma fto alay dan biodata saya yang mau ikut Indonesian Idol.
Hahaha..

Hadi bahkan minjem flashdisknya lebih dari 2 hari. u-know he just quite. Dia enggak bilang kalau makalahnya enggak ada. Dia lihatin saya tapi kayak enggak berani mau ngomong. Dan saya, dengan ge ernya merasa dia selalu memperhatikan karna saya cantik.
 Haha Prett..

Setelah beberapa hari hadi mengembalikan flashdisk saya. Sayapun baru menyadari kesalahan itu. saya coba bilang sama hadi.
'eh, itu makalahnya kan enggak ada'. Hehe
Hadi Cuma cengar cengir dan tanya 'catatan kakinya manaaa…'
"kok enggak bilang"
Tapi yaudalah, anggap saja angin laluw.
ckck

Meski Kejadian itu udah lewat, tugas Ppkn juga udah dikumpul. Tapi soal ini masih membuat saya merasa bodoh dan bersalah sama hadi. Iya sumpah ini!
Hadi saya minta maap yak!

**
Waktu pelajaran desain, saya duduk di barisan depan sendirian. Sampai akhirnya hadi datang dan duduk disamping saya. Alamak! Itu salah satu hari keberuntungan saya. Mungkin karna ketua kelas, saat ini hadi memang mulai populer  di kalangan wece-cewe.

Saya kan jagonya Cuma desain. Waktu dikasih tugas desain sama pak mukhlis otomatis ya saya bisa pamer dikitlah ke temen-temen. Hadi sempet nanya 'lho ini gimana!
Saya lihat File nya baru dia buka dari flashdisk, sheetnya sampe 12, dan desain dia hilang. Nyempil entah kemana. "lho gak ada" katanya sambil klik2 mouse.
Haha, ekspresinya hadi lucu sekali..
Dan saya ajarin dia hal-hal yang dia bingung. aduuuhh :P

Biarpun begitu,terlepas dari itu semua Kepopulerannya. kalau kontekan sama hadi biasanya Cuma bisa ngobrolin tentang kampus, tanpa dia tau. Cewek-cewek di kelas pada pingin ngobrolin yang lain sama dia.
Satu satunya tugas kampus dari hadi yang ada sama saya adalah slide show system oprasi widows, yang dia kerjakan sendiri dalam waktu 1malam.

Si wita (sekertaris kelas) sampai marah sama hadi gara-gara ini. Tapi saya coba tenang, karna ini hanya salah paham. Kita sama-sama ngerekomendasiin oprasi sistem linux dan hadi menyetujuinya aja. Padahal saya dan wita beda kelompok. Kasihan 'si hadi enggak boleh diomelin gitu'. Dia bingung aja itu cara ngomongnya. Begitu kata teman-teman. Tapi hadi sabar sekali jadi orang.

Waktu pelajaran linier saya duduk dibelakang hadi,  saya tidak sengaja termenung memperhatikan dia. Ternyata rambutnya bagus. Mungkin jika kupangkas rambutku sependek dia, rambut ini akan sama. haha..

Baiklah, this is absturb.
saya pernah baca di internet katanya kalau orang sudah terlalu sering dicium, otomatis bentuk bibirnya makin indah dan sensual.  Hahuw..What the hell, hadi im sorry I think about it, when I look your lips.
Suddenly, aku jadi kepikiran dia terus. He so sexy.. Damn!
What in love,relly?  No,not me. Im so felt interest.
Secara spontan, saya akan peluk hp saya kalau ada sms dari hadi. Meskipun isinya Cuma ngasih tau kelasnya mana. ghahaha. mungkin sanking senengnya.

Jika saya ditanya dan harus jawab jujur. "siapa cowok yang paling seksi dikelas 1sia4?"
So,my answer 'si Hadi. Mungkin dia enggak sadar, temen-temen yang lain juga gitu. Tapi sumpah dia itu seksi.

 
Tapi biarpun dia seksi,saya mau apa? apa mau mikir yang aneh-aneh?
Ah, yang benar saja!
Tidak, tidak. Saya tidak mau jadi cewek yang aneh. Saya mungkin lebih baik jauhin hadi dan mulai fokus sama pelajaran saya. Jadi kalau tidak perlu-perlu amat lebih baik saya menghindari dia.
 Tapi mungkin gak ya? Dia kan ketua kelas.
Oh hadii.. Hadi!


Aku mengagumi hadi, itu aja. Cukup.

Rian Rahmadani

Aku baru sadar setelah seminggu lebih. Ternyata dikelasku ada cowok namanya Rian-Rama-Dani.
Gila.. Ketiga nama itu punya arti 'urgen' dalam sejarah hidupku.
Aku bahkan yakin sebuah nama yang sama akan memberikan dampak yang juga tak jauh beda. *apasih*

Waktu diabsen sama dosen "rian rahma dani".
Seorang cowok di ujung saja mengangkat tangannya sambil bilang "hadir". Aku yang duduk tak jauh dari tempat duduknya, tiba-tiba cengo. Ingin rasanya jungkir balik. Bagaimana bisa ada seseorang bernama Rian Rahma dani dikelasku dan aku enggak sadar.
  Dulu ketiga potong nama itu pernah hadir di hidupku, mereka pernah menjadi sahabatku dan  satu diantarnya menjadi impian indahku -sebelum akhirnya kita berpisah.

 Dan hari ini nama itu kembali disebutkan dan dijawab oleh seorang cowok, yang ternyata senyumnya Manis sekalii.
Aku jadi memperhatikan cowok itu sepanjang  pelajaran di kampus. Fikiranku flashback dan kalau enggak salah, cowok itu pernah satu meja denganku waktu Test pertama kali masuk kampus ini.
Aku coba pikirin lagi. Maybe yes meybe no!

Keesokan harinya waktu pulang kampus aku coba minta nomor hapenya. Dia senyum waktu kubilang "minta nomornya? Nomor hape ya"

Dia ngasih nomornya gitu aja. Dan aku baru sms dia beberapa hari setelahnya. Kita Cuma kenalan, tanya-tanya singkat, dan diakhiri dengan shodaqoAllahul'aziim..
Ternyata cowok itu asli orang siantar, disini ngekos, sambil kerja,kuliah dan sebagainya.

Aku pernah juga chatingan di facebook sama dia. Seakan sama-sama ngasih perhatian yang tidak langsung, aku tanya apakah dia sudah makan? Dan dia tanya balik.
Dari profil facebooknya, Ternyata dia suka Avenged Sevenfold.

Dan yang buat aku senyum-senyum sendiri sekaligus gak nyangka adalah waktu aku lihat foto-foto SMA dia di facebook.
Di zaman Sma, cowok itu radak  dekil, kurus, dan tipe-tipe bocah petualang. Sangat berbeda sama dia yang sekarang. sekarang kulitnya jadi putih bersih (Mungkin keseringan direndem kaporit) Haha, tapi Aku tidak menanyakan hal itu, takut dikira kepo.

Tapi memang terlihat beda sekali, saat sudah kuliah cowok ini senyumnya jadi manis, dan badannya agak gemukan.
Kalau kekampus cowok bernama rian rahma dani itu, selalu pake almamater, mungkin karna cari simple. Maklumlah anak kos,kan nyuci baju sendiri.

Kebetulan almamater kampus kami itu berbentuk jaket tebal dan berlengan panjang. Otomatis aku enggak pernah liat bentuk badan cowok-cowok dikampus. Apalagi liat isinya -tidak pernah sama sekalii.

Hingga suatu hari, ketika mau pulang dari kampus. Rian-rahma-dani berlalu dihadapanku. Tiba-tiba Aku mau tanya Soal Roby _temen SMA_nya yang mendadak sering menghubungiku Lewat sms. Ternyata dia yang ngasih nomor hapeku sama roby.
Waktu mau tanya soal itu, dia berjalan begitu cepat, aku sampai menarik lengan bajunya.
Dan wow, u know, what I'm touch?
Tangannya kekar sekalii. Wah ini cowok pasti fitnes ni. Gila, aku jadi penasaran.

Kemana sekarang dirimu>?
Oh Rian Rahma Dani



December 02, 2013

Pesan Untuk Sahabatku

Sahabat.. Di malam yang larut ini, saat semua orang terlelap. Entah kenapa kau merasakan hatimu tiba-tiba gelisah sekali. Kamu mungkin bingung, sejak siang tadi. Saat kamu bertemu lelalki yang tampan itu kau tak bisa melupakannya. -_-"

Hey.. Kau jatuh cinta ya teman. Selamat ya, Cuma ini yang bisa kuucapkan padamu !

Kau jadi terbayang wajahnya itu kan, kau pasti mengira cowok itu adalah makhluk paling sempurna yang pernah diciptakan Tuhan di muka bumi ini. Hayoo.. Ngaku..
Ya, yaa.. Aku tau kok. Senyumnya memang sangat menawan. Rambutnya yang halus dan hitam berkilau. Hm.. Pasti saat terkena sinar matahari dan saat dia mengibaskannya kau jadi terpukau.

Sebagai cewek kita tak mau munafik kan teman. Terkadang beberapa tipe cowok mampu membuat kita tertarik hanya dalam hitungan detik. Saat dia lewat dihadapan kita membawa bau keringatnya yang khas. Mungkin hal sesimpel itu bisa membuat hati kita bergetar.
Dan tak dipungkiri postur cowok yang serba rata, terkadang membuat kita tak bisa konsentrasi hanya karna ingin dekat dengannya.

Tapi biar bagaimana, wanita tetaplah makhluk yang rumit. Kenapa saat kita jatuh cinta pada seorang cowok, sangat sulit rasanya mengungkapkan cinta. Sangat sulit jujur bahwa kita sudah jatuh cinta. Kenapa?
'mungkin beginilah cinta, Seribu juta kata bahkan tak mampu mewakili keindahannya'

Dan sahabat..
Tanpa hari-hari yang berlalu kini membuatmu bisa dekat dengannya. Kau sudah berusaha bersikap menyenangkan dan baik dihadapannya. Kalian berteman sekarang.
Tapi tetap saja kau belum berani mengungkapkan cintamu.
Suatu hari saat kalian sudah sangat dekat, aku yakin orang itu akan menyadari ketulusanmu dan  dia juga akan menyukaimu.

Aku Ucapkan selamat Padamu.

Tapi sahabat, ingatlah satu hal yang sebelumnya pernah kau tau, dan semoga kau takkan lupa. Jagalah dirimu, jangan berikan apapun yang berharga dalam dirimu kepada laki-laki itu.
Meski kalian sudah salling jatuh cinta, meskipun kalian sudah bersama. Ingatlah sebelum janji suci itu Terucap. Ada batas tipis antara kalian, yang harus dijaga demi kebaikan bersama.

Maaf bukannya sok menggurui. Aku  ingin ungkapkan ini karna aku menyayangimu teman.

Meski saat kau sudah bersamanya. Kita tak lagi seakrap dulu.

Hopee