December 17, 2024

Just Missing you, Papa

 Kehilangan paling besar, aku fikir saat Handphone 2,5juta pertamaku hilang, ternyata bukan.
Atau ketika pacar pertamaku membuangku, ternyata juga bukan itu.

Perasaan kehilangan paling besar, paling membekas di hati adalah ketika papa kandungku meninggal dunia.
Papa yang tanpa kusadari selalu mencintai dan melindungiku sepanjang hidupnya. Bahkan sampai di detik-detik akhir kepergiannya, papa masih menjaga perasaanku dengan tidak menampakkan 'sakaratul mautnya' di hadapanku.

Papa yang pendiam tapi selalu bekerja keras untuk keluarga. Hatinya sangat lembut, hingga ketegasan dan sifat kasar nyaris jarang sekali ditunjukkannya.
Yang kuingat selama ini, sedari kecil hingga dewasa, papa hanya menanamkan nilai kebaikan dalam hidup. Tidak boleh menjadi orang yang licik, pendendam, apalagi penipu.

Hanya saja,
Papa lupa memperkenalakanku pada dunia. Papa merahasiakan fakta jika dunia luar adalah sesuatu yang kejam dan liar, yang bisa menghancurkan jiwa seseorang sedemikian rupa.
Aku yang selalu merasa aman hidup di dalam dunia bersama papa. Pada akhirnya terluka bertubi-tubi ketika papa meninggal dunia. Karena aku baru saja menemui fakta jika dunia yang sebenarnya tidak seramah Papa.

Bahkan laki-laki yang kini menopang hidupku, rasa sayang dan cintanya mungkin tak jauh lebih besar dari sayang dan cintamu.
Karena, biarpun aku merasa aman bersamanya, sesekali bentakan dan hinaan yang keluar dari lisannya, masih membuatku meneteskan air mata.


Papa. T_T

Aku tau,kita semua akan meninggalkan Dunia ini.
Dan jika ditakdirkan papa lebih dulu pergi. Tak ada lain yang bisa kulakukan selain ikhlas.
--

Aku memimpikan saat-saat kita akan bertemu kembali,Papaku sayang.
"Cinta Pertamaku"