HAi DIriku,
Boleh bicara sebentar, malam ini..
Sudah lama aku tidak mendengar kabarnya, sudah lama juga perasaan paling sakit itu tidak kurasakan lagi.
Kehilangan papa tercinta, seolah menjadi kiamat kecil yang paling membuat Luka.
Sepeninggalnya dirimu, aku terus saja bertanya-tanya, dimanakah kesetiaan yang kau sebut-sebut itu ?
Apakah sebatas dongeng seiring dengan putusnya ikatan antara kita ?
Saat ini, aku sudah memiliki seorang putri cantik yang sangat bergantung padaku. Di hari-harinya hanya ada aku, dunianya juga hanya aku, ibunya.
Dan dialah yang membuatku perlahan lupa pada "kenangan kita".
Anehkah atau wajar saja perasaan rindu ini.
Rindu saat cinta menyapaku dalam waktu singkat, menjadi begitu dalam dan terbawa sampai waktu yang tak terbatas.
Hai diriku.
Maaf untuk semua keterbatasan, aku hanya sudah semakin kekurangan waktu.
|Izinkanlah aku mengikhlaskan dan berharap untuk episode kehidupan yang akan datang.
Terimakasih Diriku..