April 12, 2024

I Mean

 Tadi malam aku tidur di rumah kakakku.
Kakak yang kufikir bernasip tak beruntung karna bersuamikan 'kaku'. Nyatanya sekarang sudah bisa menata hidupnya lebih baik dari yang kubayangkan.

Aku menyaksikannya sendiri, sebuah keluarga kecil yang disiplin.
Ayah yang rajin cari nafkah dan bertanggung jawab juga seorang ibu rumah tangga yang sadar akan keberadaannya.

Meski baru pertama kali nginap dirumah kakak. Tidurku nyenyak, dan aku nyaman serasa dirumah sendiri.
Nyatanya suami kakakku berasa seperti seorang abang yang akhirnya bisa kupunya, tanpa harus dilahirkan oleh orang tua kandungku.

Aku harap papa ku bahagia menyaksikan kebahagiaan anaknya yang sudah masing-masing memiliki pasangan yang baik.

--

Tapi meskipun nyenyak, aku bermimpi kurang menyenangkan. Dimana seorang mantan di masa lalu, datang di masa sekarang dan berharap aku mau menemuinya. Tapi aku marah dan aku memaki, yang membuat hal itu menyakitkan hatinya.
Di satu sisi dia terlihat kasihan, tapi kebencianku padanya tak bisa kututupi.

Well, Nyatanya orang yang kuanggap akan menjadi kenangan manis setelah tak bersamanya. Malah hari ini menjadi sebuah penyesalan, karna dulu entah kenapa kuhabiskan waktuku yang berharga hanya untuk mejalin hubungan sial tak berujung.

Wanita manapun pasti akan tersiksa menghadapi laki-laki pelit, bucin, tapi tak punya pendirian seperti laki-laki kampret itu.

--

Terkadang aku berfikir, apakah aku terlalu terikat pada masa lalu, hingga hari ini aku belum juga menatap kedepan.

Setiap kali ingin memulai kembali, ingatanku tersekat pada catatan-2 lama yang ingin kusalin lagi.
belum selesai.

dan jika aku mengusahakan untuk konsisten menulis, akankah adsenseku akan naik.

Tapi berat sungguh berat, Adsense Blogger nyatanya hanya seuprit dibanding youtube. Karna minat orang mencari hiburan lebih besar dibanding minat untuk membaca. Apalagi hanya membaca catatan remeh seperti di blog ini.

--

Di kala malam hari teman lama suamiku yang paling sering membuat 'bala'.
Malah datang kerumah dan bertamu. Namanya zakaria.
Kamfret sekali.

Biar bagaimana, aku meladeni sebisa dan seadanya.
bersama dua teman lainnya, mereka pergi ngeband untuk mengulang masa-masa indah saat lajang dulu.

Sampai jam 12 malam mereka belum pulang dan akupun menulis catatan ini.