December 25, 2021

Watafak


Semakin lama, aku semakin lemah dan lelet, dan akupun muak menyadari hal ini.
-
Semalam datang ke arisan, and I can see everything not like ago, when I still child.
Semua orang tua sudah menua, yang sebaya baya sudah beranak pinak dan yaa,,, begitulah adanya.

Aku tak lagi menarik, tak lagi diperhatikan, tak lagi punya andil.
But, Niatku hanya ingin menyambung silaturahmi karna Allah, Just it.
Daan asiknya aku tak bawa uang dan keluar sepenserpun untuk membayar segala keperluan dan cengkonek. Uhuy.
Donaturnya ya.. KAPIA DONG.
Malamnya tempat kak dedek, rumahnya mewah dong !”serius miapa”
Untuk semua makanan enak, kampretnya tak ada yang bisa kunikmati dengan baik, gara-gara bibir dan mulut yang hancur akibat Panas Dalammm..
--
So, kembali sama hari ini.
Alhamdulillah pada Allah, aku udah Sehat hari ini, sudah baikan. Hanya saja masih malas. 
Aku akan perbaiki ibadah. Semoga Allah juga memperbaiki hidupku.

December 23, 2021

Nikmatnya Cobaan


Hidupku sekarang ini benar-benar kacau balau tanpa celah.
Dan aku tetap berusaha menjaga kewarasan pikiranku dengan menulis disini. Gimana tidak.
Saat ini aku dikelilingi hutang, Mesin Fotokopi rusak dan membutuhkan biaya jutaan untuk perbaikan, Suamiku selalu minta dilayani pagi siang, malam. Kalau untuk kerepotan diakibatkan seorang bayi, akusih tak masalah, tapi kalau suami dan dunia.
“Aaaarrggghhh”
Satu-satunya yang bisa kulakukan hanyalah menikmati Cobaan ini. 
Huhu hihi “sambil nangis bombay”

December 19, 2021

Melepas Cincin Nikah

 

Hari ini, Aku bangun siang, Belajar agama, lalu males gerak, dan semuanya berantakan. Satu-satunya waktu istirahat adalah ketika main android lama-lama.
Ya, once again.
Kunci dari semuanya ada padaku. Rumah ini, Usaha kecil ini, Anak, dan suamiku, semuanya ada di tanganku.
Aku hanya bisa bergantung pada diriku sendiri.
Suami yang tak tau diri itu, hanya minta dilayani saja, tak pernah berfungsi melayani.
Syukur-syukur sekali duakali masih mau megang anakku.
Hutang koperasiku masih ada. Beban banget.
Kayaknya udah saatnya untuk tidak menerima gaji dari suamiku lagi. Biar dia sadar fungsinya di rumah ini gak ada sama sekali.
HIDUPKU AKAN JAUH LEBIH BAIK, TANPA KEHADIRANNYA.
Entah !
Mungkin sejak melepaskan cincin kawin itu, yang sakral dalam ikatan pernikahan itu auranya memudar dari sukma.
Aku jijik, dan muak sama tingkah suamiku.
Tiap malam minta dilayani, seperti binatang saja.
Nanti kelak kalau udah tersudut, kujual saja cincin itu.
Kalau biayaku sehari-hari itu mudah dan murah, tapi kalau untuk melayani dan membiayai seorang suami, itu sama saja judulnya membunuhku pelan-pelan. DAMN !
Anggap saja ini sebuah bentuk kesombongan, tapi memang aku bukannya lebih layak bersombong diri, jika diposisi ini. Ketimbang laki-laki yang datang di hidupku membawa janji-janji tapi tak satupun yang ditepati.
Bagaimana ??

Not income


Aku sudah coba untuk semangat menjalani hari. Ya, aku masih mencoba, belum menjadi.
Tapi aku patah dengan sendirinya.  Aku terpuruk dan terluka.
Rasa cintaku, hanya sebatas fisiknya saja. Pemikiran, tingkah laku dan wataknya, benar-benar memuakkan. Membayangkannya saja, cukup membuatku kesal setengah mati.
Berawal dari pagi hari saat meminta membeli lontong untuk sarapan, 10,000, memintaku belanja tahu, 12,000 lalu beli gorengan untuk ganjal perut 6,000 dan masih kusisihkan lagi untuk bayar hutang, 35,000. 
Lalu minta ini itu, membuat kepala mau meledak. Memikirkan pengeluaran makin banyak, pemasukan sodikitt..

December 12, 2021

Hatiku ingin Cerita 😒

 

Hai, apa kabar hatiku?
Kabarnya sedang sedih, terluka, kecewa dan nyaris putus asa.
Hatiku langsung tergores begitu aku membuka mata, melihat wajah sang suami dan mendengar kata-kata itu.
Suamiku bilang aku perempuan pemalas, pemboros dan bodoh.
Ya, well, setelah menikah kata-kata hinaan semacam itu adalah makananku sehari-hari. Jika diucapkan sambil tersenyum akupun melewatkan kata-kata itu dan menganggapnya sebagai Guyonan.
Tapi pagi ini, kata-kata itu diucapkan tanpa dipikirkannya, terdengar serius, dan akupun sakit hati.
Setelah menikah mungkin sudah ditakdirkan jalannya, Cobaannya untukku adalah yang jenis ini. 
Suamiku bisa marah, bisa minta ini itu, dan menghinaku sesukanya.
Sakit hati, Air mata yang keluar, semua itu sama sekali gak ada nilainya.
Jika perasaanku tak sesuai aku hanya bisa diam dan menyimpannya dalam diri ini sendirian. Jika tubuh dan pikiranku lelah, Obat dan Semangatku adalah putri kecilku. Ya, senyuman dan pelukan putriku adalah obat segala luka.
Aku ingin membalas sekecil apapun rasa sakit yang dibuat oleh suamiku. Tapi demi Tuhan, aku tidak bisa.
Aku punya etika dan tata krama yang kupegang sejak masa sekolah. Berbeda dengan suamiku yang tidak punya itu, karna kebodohannya yang tidak pernah menempuh bangku pendidikan.
Orang-orang yang datang dihidupku, silih berganti, setiap hari. Takkan ada yang tau, tentang apa yang kurasakan.
Aku tak punya seorangpun untuk mengungkapkan keluh kesah  dan berbagi cerita. Aku khawatir beban di dada yang kian menumpuk akan meledak secara dahsyat sewaktu-waktu.
Dan setelah aku memiliki anak, aku tak ingin emosi itu meledak lagi.
Aku hanya perlu mengingat kenangan ketika  emosiku pernah meledak, suamiku ketakutan dan meminta maaf atas kesalahannya, lalu mencium keningku.
Aku harus mendeskripsikan posisiku dengan tegas, tentang siapa dan harus apa aku sekarang.
Aku adalah istri, yang harus menjaga anakku dengan sebaik mungkin. Aku tidak mencintai siapapun secara berlebihan, dan satu cara agar aku tetap bisa menjaga kestabilan emosiku adalah dengan menulis dan mencurahkan isi hatiku di sini.
--
Jika suamiku marah, atau mengatakan sesuatu seenak jidatnya, maka aku cukup menganggap itu sebagai angin lalu. Karna  dibutuhkan jiwa yang besar untuk menghadapi seseorang yang tidak dididik dari kecil seperti dia. 
Jika aku malas-malasan dan suamiku mengungkitnya, maka aku tidak boleh marah jika dia juga malas-malasan, karna sekali lagi, dibutuhkan rasa maklum yang besar untuk menghadapi suami yang tidak berotak seperti dia.
Tak ada gunanya menangis, air mataku hanya terbuang percuma.
Aku susahpun tak ada yang bisa bantu, yang bisa kuandalakan hanya diri sendiri saja.
Satu-satunya cara hanya mendoakan agar suamiku dapat hidayah dan berubah, juga dilembutkan hatinya oleh Sang Maha Besar. Amin
--
Sering ku berfikir, kenapa aku harus menganggung susah untuk suatu kesalahan yang dilakukan oleh orang lain. Orang lain yang berhutang, kenapa harus aku yang kesulitan –kepala jadi kaki-kaki jadi kepala- untuk melunasi hutang orang lain.
Saat orang lain meminta tolong dibayarkan hutangnya, kenapa aku jadi orang yang bersalah karna tak bisa membantu.
Orang lain yang mengkonsumsi narkoba dan merusak masa depannya, kenapa harus aku yang menanggung dampak dari kebodohan itu.
Semua orang hanya ingin memaksakan kehendaknya. Tapi aku-bagaimana denganku- apakah aku hanya bisa menjadi pihak yang dipaksakan, karna sikap diamku ini.
Sialnya,  kenapa juga selama ini aku merasa bersalah untuk kesalahan  yang tidak kulakukan.
Tuhan,  Mentalku masih lemah. Di kondisi seperti ini aku pasti akan kalah menghadapi siapapun. Tempalah aku agar menjadi seseorang dengan mental dan jiwa yang lebih kuat.
Aku ingin Tegas, dan punya pendirianku sendiri.
Hanya karna aku yang terkecil, bukan berarti aku akan menciut setiap kali ditindas. Aku ingin berubah menjadi yang terkuat di kondisi paling mendesak sekalipun.
Bantu aku Tuhan, Aku percaya, karna Hanya Engkau yang bisa membantuku.

December 07, 2021

Cemas (Paranoid) _Gejala, penyebab dan pencegahan

 Cemas merupakan perasaan yang wajar, dan sering terjadi pada orang yang mengalami tekanan masalah. Namun kecemasan yang berlebihan adalah hal yang tidak wajar, bila selalu merasa cemas terhadap hal-hal yang sepele, hal-hal yang tidak realistis, dan cemas terhadap hal yang belum terjadi dan selalu menghantui selama 6 bulan lebih.

Cemas seperti ini akan menyebabkan gangguan kepribadian dan merusak kesehatan badan.

Gejalanya :

-          Selalu cemas akan hidup yang selalu befikir akan tertimpa masalah

-          Cepat tersinggung sehingga sulit untuk berteman

-          Stress dan sulit tidur

-          Tangan berkeringat banyak, denyut jantung berdetak kencang (palpitasi), perut sakit dan diare, sering pusing dan sering buang air kecil

-          Kadang sampai sesak nafas

Penyebabnya :

Masa lalu yang selalu menghantui kehidupan dan ketakutan yang berlebih,  dan juga selalu berfikir negatif

Pencegahannya :

Istirahat yang cukup, kurangi kerja sampai larut malam, dan hindari stress berat.

sekian


October 09, 2021

TV termurah dan Ps 2

 Waktu kemarin, sempat buka rental PS 2, aku dan suami beli TV tabung 21in merek changhong. TVnya memang model lama. Gambarnya agak kartun, tapi harga belinya itu murah bngt, cuma 200ribu.
Minusnya itu ada di colokan antena belakang yang agak longgar (goyang).



Trus untuk Ps 2nya beli seken, cuma mesinnya aja dibeli juga murah bgt, 200ribu. Tapi ditambah beli stik dan gamenya di Flashdisk, totalnya sekitar 380ribu.
Lalu, berjalanlah rental Ps kami dengan seadanya. Uangnya cukup untuk jajan anak dan tambah-tambah belanja.

..
Lalu seiring kebosanan anak-anak dan tergeser kecanggihan android. Satu persatu anak-anak pergi dan Ps mulai sepi.

Merasa tak ada lagi yang minat, Nganggurlah Ps dan Tv yang kami beli murah2 ini. Akhirnya daripada rusak, terbengkalai tak terpakai. Kami jual kembali TV dan Psnya dengan harga 500rbu. Tapi stik nya sudah goyang2.
Dan yaa begitulah adanya.

Sebagai kenang-kenangan aku foto dua benda itu, dan menyimpannya disini.
Well, setidaknya pernah punya.
Walau beli seken-seken dan harganya murah.




October 04, 2021

L o s e

 

Aku semakin menjauh, dari Ayah, Ibu dan kedua saudara kandungku. Bukan karna jarak yang memisah. Tapi karna pola fikir yang berubah.
Suamiku, dia bukan orang berpendidikan. Malah bisa dibilang buta ilmu dan etika.
Tapi naluri telah membesarkan dan membentuk pola pikirnya.
Aku yakin, suamiku orang berhati baik.
Tidak berkata bohong, dan melakukan segalanya apa adanya.
Tapi otaknya telah berpasir dan menumpuk debu tebal. Tidak bisa ditimpa dengan air jernih, atau tanah humus. Hanya bisa dibersihkan pelan2, sampai debu tebal itu mengikis dan lenyap.
Aku jadi benci ibu kandungku, karna dia berkata bohong dan sombong. Aku jadi kecewa ayahku karna dia tak bisa mendikte ibuku ‘sejak awal’ menjadi wanita lurus, dan karna dia bersikap memuakkan di hari paling bahagia, satu-satunya di hidupku. Juga adikku yang sok, dan bertingkah seolah tinggi,padahal kosong tak berisi. Masih lumayan kakakku, ada kesamaan isi sebagai istri dan ibu. Tapi itupun jadi menyebalkan karna ipar yang kayak tai.
Entah siapa yang harusnya kudekati.keluarga inti menjadi tak ada berarti, sang suami juga bertingkah selalu sesuka hati.
Rakus, dan tamak, dan menjijikkan,memuakkan, dunia ohh dunia.
Satu-satunya penghibur hati, hanyalah putri manis yang suci milikku ini.
Almira Micher Rambe..

September 28, 2021

Karma itu Hadiah untuk mereka yang teraniaya

Di tahun 2014 aku pernah curhat singkat soal Sepasang penipu, Pak Amin dan Buk Nova.

Btw, spoiler aja. Aku ingin bahas kisah itu kembali sebagai bahan pembelajaran untuk kita semua.


So, siapa mereka berdua ini.

Mereka adalah pasangan suami istri yang sudah berpisah, tapi mereka bersekongkol dan bersatu kembali untuk menipu keluargaku.

Lebih spesifik, menipu ibuku.

Buk nova sendiri adalah seorang pegawai telkomsel. atau mungkin mantan pegawai telkomsel. aku juga gak tau pasti.

Yang memperkenalkan kami sama mereka adalah seorang tetangga jauh bernama pak agus, yang kebetulan anak laki-lakinya juga sudah bekerja di telkomsel.

Bagian teknisi, atau simpelnya manjat-manjat tiang tower.


Pak agus sendiri meyakinkan jika buk nova adalah "orang dalam" yang bisa membantu orang yang mau masuk kerja ke Tekomsel.

Kebetulan saat itu udah setahun tamat SMA, dan kakakku juga lagi cari kerja.

Di iming-iming gaji tinggi dan kerjaan di kantor, ibukupun tertarik untuk melamarkan aku dan kakakku kerjaan di sana.

Awalnya aku ogah, dan bilang, masukkan saja kakakku dulu.

Jika dia sudah mulai kerja, baru aku nyusul. Tapi ibuku yang menganggap ini kesempatan bagus, memutuskan untuk melamarkan kami berdua kerjaan itu.


Singkat cerita Buk Nova dan Pak Amin ngajak kami kopdar, ngobrol ina ini yang intinya minta sejumlah uang agar 'prosesnya lancar'.

Aku sendiri gak tau pasti berapa nominal uang yang mereka minta, dan kebetulan saat itu aku gak tanya sama ibuku.

Tapi demi memenuhi uang itu, papa sampai menjual kereta Vixion nya.

Kereta moge keren, yang dari awal beli sampai terjual aku bahkan belum sempat "belajar mengendarainya".

Papa ikhlas dan legowo saja kereta itu dijual, demi kedua anak gadisnya bisa kerja enak, gaji banyak.


Mama dan akupun ketemuan sama pak Amin di KFC titi kuning, kami bahkan gak pesan makanan dan minuman apapun.

Karna tujuan kami kesana adalah kasih surat lamaran dan sejumlah uang itu pada buk nova dan pak amin.

Kalau aku tak salah tebak, kurang lebih uang yang di amplop itu sebanyak 7juta.


Selama menyimak pembicaraannya, hati kecilku ini sebenarnya gak yakin sama kerjaan yang dia janjikan.

Satu-satunya bukti yang bisa mereka tunjukkan adalah sebuah kartu nama pudar milik buk Nova.

Yang menyatakan bahwa dia memang bekerja di tekomsel dan sudah banyak membantu orang buat masuk kerja disana.

Dan saat menerima amlop berisi uang dari Ibu, hati kecilku ini berkata "abis ini pasti mereka foya-foya".

Tapi karna saat itu aku belum 'paham orang', kuanggap hati kecilku sebagai prasangka tak mendasar.


Ibuku yang polos dan baik, selalu saja percaya.

Bahkan sampai sekarang masih saja percaya pada orang-orang yang datang hanya bertujuan menipu.

Sanking polosnya, ibu tak berfikir jika orang akan memanfaatkannya. Ibu hanya yakin semua orang itu baik seperti dirinya.


Singkat cerita, beberapa bulan pun berlalu, kabar kejelasan soal kerja di telkomsel itu tak juga datang.

Ibukupun mendatangi rumah pak amin, berdasarkan alamat di KTP nya.

dan ternyata, pak amin memang sudah sering menipu orang dengan modus yang sama.

entah berapa banyak korban dan jumlahnya, tapi intinya ibuku menjadi salah satu yang Tertipu.

Rumah yang didatangi ibuku juga ternyata rumah orang tua pak amin, yang kondisinya sederhana dan bapuk.

Orang tuanya juga sudah mulai renta. Pak amin sudah lama tak tinggal di sana.

Buk Nova sendiri adalah mantan istri pak amin, yang mungkin sudah kumpul kebo kembali, bersekongkol menipu orang.


Akupun mendengar kabar itu dari papa. Papa bilang "yang sabar ya, banyak doa, mama kena tipu".

Ekspresiku tidak kaget, karna sejak awalnya hatiku selalu membenarkan jika pekerjaan itu fiktif.

Aku malah menyayangkan karna mama gak mendengar waktu aku bilang, kakak saja yang dimasukkan kerja dulu, aku nyusul.

Mungkin kalau mama mendengar pendapatku, uang yang ditipu gak akan lebih besar.


---

Bla, bla, bla..

Pak Amin dan buk Nova pun menghilang tanpa jejak.

Karna kejadiannya sudah lumayan lama, aku juga tak ingat penipuan mereka itu dilaporkan mama ke polisi atau tidak.

Yang pasti sebelum ibuku, ada pihak lain yang juga sudah lebih dulu melaporkan penipuan mereka ke polisi.

O_O


Di tahun 2020 awal, ibuku kebetulan lewat di depan rumah orang tua pak amin.

Saat itu ibuku bersama laki-laki yang sekarang sudah menjadi suamiku.

Ibukupun singgah, berharap mendapat informasi terbaru soal pak amin. syukur-syukur mereka sudah bertaubat dan uang ibuku kembali.

Tapi ternyata kabar tak terduga yang didapat ibuku. Tetangganya yang  menyampaikan kabar itu.

Beberapa bulan sebelumnya pak amin sudah meninggal dunia.

Penyebabnya sungguh tragis, yaitu ditabrak Kereta Api.

Dan lokasi meninggalnya bukan di medan melainkan di ibu kota Jakarta.


Well, ibuku kaget dan menyatakan turut berdukacitanya.

Tapi suamiku bercerita, saat itu bisa saja keluarga pak amin mengarang cerita soal kematian pak amin.

Agar para korbannya berhenti mencari kerumah dan mengikhlaskan tindakan Penipuannya di masa lalu.


Tapi kalau didengar-dengar Karangan cerita semacam itu sungguh tragis ya, syukur-syukur kalau benar terjadi.

Karna bukti kebenaran ceritanya juga, We Never Know.


Seandainya memang sudah meninggal, semoga diampuni segala Dosanya.

Tapi jika masih berkeliaran hidup, semoga bertaubat dan menjalani kehidupan yang lebih baik.


Itu saja Doa Baik dariku.

Semoga kisahku ini bisa jadi pembelajaran.

terima kasih banyak sudah menyempatkan membaca.



August 08, 2021

Very Hurt and SAD


Jangan bilang aku bodoh, karna ini sudah menjadi bagian dari diriku sejak –masa itu-.
Selamat ulang tahun ya, Cinta pertama yang sudah menjadi Kenanganku.
Aku tak ingin siapapun tau, tapi aku juga gak ingin menyembunyikan ini sendirian. Kenyataan bahwa aku memang tidak pernah bisa membuangmu dari ingatan dan perasaanku.
Karna Takdir dan Jalan Cerita Tuhan telah menjadikan ini semua terjadi.
Tanggal yang sama dengan hari pernikahan orang tuaku adalah hari kelahiranmu beberapa tahun setelahnya.
Kau yang pertama membuka hatiku, bagaimana mungkin aku bisa lupa, kau yang mengawali semuanya, kau yang mulai memberikan bahagia dan luka di hari-hariku sejak kedatangan dan kepergianmu sampai detik ini.
-
Kau Tau, cinta pertamaku, setiap kali aku menyadari kenyataan pahit itu, ingin rasanya aku mati dengan menyayat nadiku atau menggantung leherku sendiri.
Tapi sekarang aku sudah menjadi seorang Ibu dari seorang Putri paling cantik di dunia. Dan aku sudah berjanji untuk terus bersama dan menjaganya, sampai Tuhan sendiri yang mencabut nyawaku.
Seperti harapanmu agar aku bisa melanjutkan kebahagiaanku. Kini aku sudah menikah  dan melahirkan seorang putri.
Aku sedang mencoba menyirami kembali sesuatu yang pernah kita tanam, yang sudah pernah layu.
Meskipun memang sulit dan takkan mungkin yang kita tanam itu bisa tumbuh subur kembali.
-
Suamiku, dia tidak benar-benar mencintaiku, semua yang dilakukannya adalah kebohongan, topeng, dan modus.
Aku sudah mulai merasakannya sejak awal sampai detik  ini.
Kami bertengkar, dia menyakitiku dan tidak peduli sedikitpun dengan apa yang kurasakan. Baginya aku adalah alat, aku adalah pembantu dan aku adalah temannya yang menjijikkan.
Entah ini hanya pikiran kotorku saja, tapi aku memohon dan berdoa pada Tuhan,Jika memang dia bukan laki-laki yang baik untukku, Tolong Pisahkan saja kami. Setidaknya aku sudah pernah merasakan bagaimana itu, Kehidupan Berumah Tangga.
Kehidupan topeng yang memaksaku harus mengubur semua impian dan tujuan hidupku.
-
Aku mendengar kembali lagu kenangan kita. Tapi waktu telah membuat luka itu perlahan sembuh.  Meski tidak pernah benar-benar hilang, bekas dari luka itu sesekali juga masih mau berdarah.
dan ketika menulis kata-kata ini, luka itu sedang berdarah sangat banyak. Rasanya perih dan menyakitkan. Aku tak bisa mengandaikannya.

- Sakit memang jadi aku. Dinikahi dengan cara licik seperti ini. Aku fikir mana ada laki-laki yang mau menikah denganku, wanita berbadan jelek dan bodoh, tidak bisa apa-apa. Huh, sejenak, aku hilangkan fikiran itu demi meningkatkan kepercayaan diriku. Tapi nohol, pada faktanya memang aku jelek dan tak pantas dicintai. Bangsat, siapa pulak manusia yang bisa menerima wanita yang penuh kekurangan macam aku. ANjing. Benar-benar pemikiran setan yang menyiksa batin. Aku harus mengurus hidup manusia tak tau diri dan melayaninya sepanjang hidupku seperti ini. Padahal manusia berjenis kelamin laki-laki itu, tidak peduli sedikitpun padaku seperti ini. Heyyy,, Berpisah aja yok. Aku tak takut apa-apa lagi sekarang. Yang kukhawatirkan hanya, anakku besar tanpa sosok ayah. Itu saja. Dari berbagai segi dan aspek, tampaknya hidupku akan jauh lebih baik, lebih bahagia dan terarah kalau kau tak ada. Suami Laknat.

July 28, 2021

Mental Lemah

 Mentalku memang lemah. Persiapanku untuk menjadi pebisnis masih nol.

Tapi biapun begitu aku punya usaha.

Seseorang bilang, kalau usahaku tak ada duitnya, tak ada hasilnya.
Sumpah, sombong sekali cara bicaranya itu.

Memang ibuku pernah bicara merendahkanmu, Tapi kan bukan aku.

Kalau kau, kau sendiri yang merendahkan aku.

Pantas saja Jauh Rezekimu.

senyum diluar, kecewa di dalam



July 22, 2021

Kalau Komputerku Bisa Menjerit

 Kalau Komputerku bisa ngomong, mungkin dia akan menjerit "Aaaa.... Tolong AKu..Aku Lelah..Isi memoriku sudah tak sanggup menampung lebih banyak data.."


ya. Seperti si kepalaku yang juga hampir petcah.
Yang kadang, aku masih mengagumi diriku sendiri. Betapa hebatnya aku bisa menanggung ini semua.
Kesibukan dan tanggung jawab yang tiada habisnya.


Semoga Di masa depan, ini semua akan berbuah manis.



June 01, 2021

If

 Jika saja teriakan ini dapat didengar, mungkin kau akan ikut merasakan sakitnya perasaan yang kurasakan ini.
_Chery

Selain disini, tak ada lagi tempatku bisa menyampaikan keluh kesah.
Well, ingin berkeluh kesah pada Tuhan, tapi hati masih bolong-bolong ibadah, lagipula Tuhan Maha Tau, right !

Aku masih bingung, bimbang, dan ambigu dalam menyikapi segalanya.
Suami, Ayah, Ibu, Saudara, dan seluruh keluarga. Mereka satu persatu menanamkan pemikiran berbeda di kepalaku yang membuat hampir gila.






May 29, 2021

Ironi

 Hayy..

Ada yang tak bisa kuartikan dengan logika.
Karna..
Mungkiinn..

lebih baik aku menulis saja demi menjaga kestabilan mental dan emosiku.

Aku ingin menjerit sekuatnya, jika bisa.
Tapi kutahan.. Kutahann..

Memiliki anak adalah sebuah tragedi sekaligus ironi.
Banyak hal yang kusesali hari ini, karna hal sepele di hari kemarin.

-
Saat nyumbang tempat wira dan widi tadi, aku melihat seorang ibu yang sedang menyusui anaknya.
Hatiku sesal.

Aku Rindu..
Rindu saat masih bisa menyusui bayi mungilku itu.

Sesal tiada tara, karna hari ini bayi cantik itu sudah tak mau lagi menyusu pada payudaraku..

May 22, 2021

Mungkinkah Suami Selingkuh sama Ibu !

 Aku tau, kecurigaanku ini tidak mendasar, dan sama sekali tidak pantas.
Tapi bukan hanya sekali duakali kulihat di depan mataku sendiri Suami dan Ibuku bermesraan dengan intim.

Semuanya bermula dari kenyataan tak terbantahkan bahwa wajah suamiku mirip dengan mantan Tunangan Ibuku di masa lalu -yang akhirnya mereka gagal nikah- sebelum akhirnya ibu menikah dengan bapakku.

Dan juga, suamiku yang hanya tamatan sekolah dasar, membuatnya kekurangan Etika dan Sopan santun dalam bertingkah dan ber-laku.

Selama hampir dua tahun kami menjalin rumah tangga, aku sudah tau dan kenal betul bagaimana sifat, isi, luar dalam bahkan taik giginya suamiku. Suamiku sangat pandai ber'akting, juga lihai berkata dan bersilat lidah. Dia nyaris tidak pernah berbohong, tapi dia bisa menutupi suatu kebenaran dengan kata-katanya yang ringkas, alami dari otaknya.

Lebih dari itu, suamiku juga termasuk tipe laki-laki yang tidak bisa mengerem nafsu birahinya. Dia nyaris seperti seorang Hyperseks yang harus berhubungan seks setiap hari. Minimal sehari sekali.
Bahkan suamiku gak mau tau bagaimanapun kondisiku, entah ketika sedang datang bulan, sedang sakit, bahkan ketika aku sedang hamil. Selama itu bisa membuatnya menyalurkan nafsu seksnya, maka dia tidak peduli bagaimana kondisiku.
Bukan sekali duakali aku melayaninya di kasur dalam keadaan terpaksa.
Aku seperti diperkosa, tapi harus ridho karna yang memperkosa adalah suami sendiri. Yang jatuhnya malah aku melihatnya seperti laki-laki bajingan yang akan membuatku Trauma batin.

Lalu, kondisi ibuku yang juga tak kalah menambah suudzonku.
Ibuku berusia 55tahun, dan masih merasa dirinya terlihat muda dan cantik. Jujur saja, meskipun dia Ibu kandungku, tapi -tak bisa kupungkiri- kenyataannya, bahwa ibuku itu sangat genit dan centil pada lawan jenis. Dia suka tersenyum dan menggoda laki-laki yang dianggapnya tampan, atau berduit.
Untungnya saja, ibuku bukan wanita murahan yang mau disentuh sembarangan oleh laki-laki. Sikap centil dan menggodanya selama ini hanya sebatas kata-kata dan kedipan mata.

Ironisnya, Ibuku sudah lama pisah ranjang dengan bapak karna suatu alasan pribadi.
ya, singkatnya ibuku itu kurang belaian laki-laki, dimana kondisi bapakku juga sudah tidak mampu lagi untuk memenuhi kebutuhan batin ibuku.

Tidak, ibu dan bapakku tidak bertengkar ataupun bercerai, hanya saja untuk urusan di ranjang, aku tau ibu dan bapakku sudah sangat jarang -nyaris tidak pernah lagi- melakukannya.

Dan setelah menjabarkan  kisah di atas, ditambah kondisiku yang punya bayi usia 3bulan. Otomatis muncullah pemikiran itu.
Pemikiran biadap yang -selalu saja- menduga kalau suami dan ibuku itu punya hubungan "intim" di balik ketidaktahuanku.

Lanjut Cerita ☝

Secara Kebetulan, di rumah kami ada sebuah mobil sedan, yang hanya bisa dibawa oleh suamiku.
 Dan ibuku yang juga seorang pekerja keras, kebetulan juga sering ada kepentingan -kesana kesini- selalu mengandalkan suamiku untuk mengantarkannya, alias jadi supir.

Jadi masih kebetulan, karna situasi ini Ibu dan Suamiku sering pergi kemana-mana berdua. Lebih sering mereka malah, daripada aku dan suamiku sendiri.

Setiap kali mereka pergi berdua, intuisiku bergidik merasa curiga sendiri.
Akankah terjadi sesuatu antara suami dan ibuku diluar sepengetahuanku ??

Aku tau ini pemikiran bodoh, dan lagi-lagi tidak mendasar, mana mungkin seorang laki-laki semuda suamiku mau berhubungan dengan ibuku yang -bisa dibilang- sudah nenek-nenek.

Tapi kembali pada Fakta di hari-hari sebelum hari ini, tidak sekali duakali kulihat di depan mataku sendiri suamiku melakukan hal tidak senonoh pada ibuku, seperti meraba payudaranya, mencium pahanya, bahkan memeluknya dengan nafsu. Dan kampretnya, ibuku malah senang diperlakukan seperti itu.
Mereka hanya menganggap itu suatu candaan, bahan luconan, dan gurau-gurau saja.
Tapi mereka tak tau, apa dampak yang akan muncul dikepalaku akibat candaan itu.

Sejak awal memang ibuku sangat suka pada laki-laki yang kini sudah jadi suamiku. karna itu kami bisa menikah tanpa banyak proses riwet, ana-anu-ina-ini...

Itu semua tak ayal karna kepiawaian suamiku ber'Akting selama masa kami pendekatan.
Semua aktingnya itu terbongkar tatkala kami telah menikah, Sungguh terlalu, Pandainya dirimu mengambil hati keluargaku dengan "akting" pura-pura baik dan rajin ibadahmu itu.

PeAcE✌

Pernah suatu hari, aku mendapati bayiku nangis kejer tanpa sebab. Kala itu aku dan bayiku hanya berdua dirumah. Dan -masih- kebetulan ibu dan suamiku sedang berduaan di tempat yang jauh dari kami.
Atas dasar pemikiran laknat, dan diiming-imingi bisikan setan, terhubunglah imajinasi dan Suudzonku pada perlakuan suamiku (yang gila seks) dengan ibuku (yang haus seks) sedang melakukan zina hal yang tak patut.

Subhanallah,.. Aku berdoa dan memohon pada Allah, Jika memang suudzonku ini benar maka tunjukkanlah padaku kebenarannya ya Allah, Tapi jika memang dugaanku ini salah, Luruskanlah semua masalah yang tidak pernah terjadi ya Allah. terangkanlah,,terangkanlah,,

Lalu, belum lagi tenang tangisan anakku muncullah suamiku dengan noda lipstik di bibirnya, saat kutanya itu apa dijawabnya "mama, cium-cium" (dengan ekspresi seolah dia korban dari ciuman mama). Subhanallah.. Semakinlah bertambah buruk sangkaku pada ibu dan suamiku.
Kupukul kepala suamiku sekuatku, menandakan aku sangat marah.. dan itu membuat kami bertengkar cukup sengit.

Tapi lalu, dengan akting  kepiawaiannya bersilat lidah, sekali lagi suamiku mampu menjelaskan dan memutar balikkan keadaan, bahwa memang tidak terjadi apa-apa antara dirinya dan ibuku. Dan ibuku juga menjelaskan itu cuma salah paham. Penjelasan mereka itu membuatku makin -k a c a u-..

Ya Tuhaanku Ya Allah.. Ubahlah keadaan kampret ini, Pikirku.
Apakah intuisiku sebagai istri -yang curiga jika ibu dan suamiku ada apa-apanya- hanyalah sebuah kecurigaan kotor semata.
Atau mungkin ini memang sesuai kenyataannya.

Oke, let's it. 
Biarkan waktu yang akan menjawab itu semua. 
Karna selagi aku masih setia, maka Allah akan menunjukkan padaku dengan sendirinya, ketidaksetiaan suami selama ini -jika ada-.

Dan well, kenapa aku menulis catatan ini. ??
Sungguh,  kuberharap tidak ada yang membaca Catatan ini, karna di Ranah internet, blog ataupun tulisanku tak akan menarik minat bagi siapapun dibandingkan blog2 lain.

Aku menganggap blog ini adalah diary pribadiku (meski masih bisa dibaca orang lain) tapi ini kulakukan sebagai pengganti kertas dan pena, yang bisa saja rusak dan hilang sewaktu-waktu.

Dan jika tanpa sengaja -siapapun anda- membaca catatan ini dan muncul pernyataan di hati, kenapa seorang wanita muda, berbakat, cantik dan pintar sepertiku harus iri pada ibu sendiri, karna bisa saja kedekatan dan kemesraan antara suami dan ibuku hanya sebatas kedekatan antara ibu dan anak.

Oya, lupa kujelaskan bahwa suamiku adalah seorang Yatim Piatu, dimana dia sudah yatim sejak usia 1bulan, dan sudah piatu pada tahun 2015. Karna itulah suamiku sangat mudah dekat dengan ibu-ibu, karna sejak kecil hingga dewasa, dia hanya hidup berdua dengan seorang ibu.
Ditambah lagi suamiku adalah anak paling kecil, yang otomatis punya sifat bawaan Manjaa..
Ya, Luar Biasa Manjaa..
Karna itu suamiku suka bermain dan bercanda seperti bocah meskipun usianya sudah tua.
Saat pertama kali melihat kebaikan ibuku, suamiku terpana, dan nalurinya langsung ingin bermanja, seolah menemukan pengganti ibunya yang telah tiada.

Dan soal kenapa aku bisa cemburu pada ibu, itu karna aku punya kekurangan fisik, yang gak ada pada ibu. Sampai -dulu- aku sempat krisis kepercayaan diri.
Meskipun sudah tua, ada beberapa hal dalam tubuh ibuku yang nilainya lebih baik, daripada yang ada di tubuhku. Karna itu aku takut kalau suamiku tergoda.

Dan malam ini, aku tak bisa tidur, karna beberapa jam yang lalu, suamiku baru saja pergi bersama ibuku. lagi-dan lagi aku berburuk sangka secara otodidak.
Saat kugoda suamiku, diapun mengaku kalau hari ini "spermanya" sudah dibuang.
 WhatDaFUk, itu artinya beberapa jam yang lalu -pada hari ini- suamiku sudah berEjakulasi.
Apakah itu dengan seseorang >?
Ataukah sendirian di kamar mandi seperti pengakuannya ?
Entahlah, jawabannya hanya suami dan Ibu  Tuhan yang tau.

Emmm..  Ngomong-omong.
Ada satu pengakuan nih, aku tulis di sini, agar tersimpan di memori dengan baik.
Ketika suatu hari kami bertengkar gara-gara "ibu" suamiku pernah bersumpah -untuk mengembalikan kepercayaanku-.
Jika memang dirinya pernah atau ada melakukan hal-hal tak senonoh pada ibu di belakangku, maka dirinya akan celaka. Yang celaka hanya dirinya sendiri, katanya tidak akan merembet ke orang lain.

yahh, apakah itu benar, apakah itu benar pemirsa.
Kita tunggu saja survey membuktikan.

Jika dia memang berkata jujur dan hanya menganggap ibu sebagai tempat bermanjanya sebagai orang tua, semoga saja suamiku tidak akan pernah celaka selama hidupnya, dan malah akan tambah ganteng. 

Amin




 




April 28, 2021

Keluh kesah menjadi istri

 Jadi istri itu berat, Sangat berat. Ditambah lagi kalau punya suami gak ada pengertiannya.

Hari ini aku merasakan betapa beratnya itu, ditambah perasaan sakit dan sedih.

Aku menjaga bayiku yang berumur 2bulan sendirian. Memandikannya, mengganti popoknya, menggendongnya, menenangkan dan mendiamkannya di saat dia menangis, dan aku juga yang menyusui dan memberinya minum susu setiap saat. Aku bisa merasakannya, sungguh Betapa beratnya itu.

Ditambah kerjaan rumah yang entah kapan akan selesainya. Mencuci piring, memasak, membereskan rumah, menyapu dan mengepel, sampai mencuci dan melipat kain. Semuaanya aku lakukan sendiri tanpa ada dibantu sama suami.

Bukan, bukannya aku tidak ikhlas dan mengungkit itu hari ini.
Tapi aku lelah, aku rindu ingin istirahat dan tidur siang seperti saat aku masih gadis dulu.
Aku ingin tidur tenang di sepanjang malam tanpa ada gangguan dari suara tangisan anak, atau rengekan suami minta dilayani bergulat.

Aku ingin mengadu dan bersandar, merebahkan lelahku ini, entah pada siapa.
Satu-satunya yang kumiliki hanya suami yang tidak ada pengertiannya sama sekali.

Dia hanya bekerja memenuhi kewajibannya mencari nafkah.
Bekerja hanya 8 jam. Tapi begitu pulang kerumah, bukannya meringankan pekerjaanku, malah membuatku makin kerepotan.
Suamiku selalu minta dilayani kebutuhannya, minta diambilkan makan, minum, bahkan baju untuk dipakai. Semua yang sudah kusediakan dan tinggal ambil sendiripun masih menyuruhku.

Bukan, bukannya aku tak ridho.
Andai saja aku bisa lebih berani mengatakan padanya, bahwa aku sangat lelah melewati hari demi hariku.
Mungkin suamiku takkan menggampangkan segalanya seperti hari ini.

Dia selalu memintaku untuk tampil cantik dan berdandan. Tapi boro-boro berdandan, uang belanja darimu saja hanya cukup untuk makan dan beli susu untuk anak kita. Mana bisa aku membeli bedak dan kosmetik untuk memoles wajahku. Lagian mana ada waktu aku berdandan dan membentuk alis. Bisa Mandii 2x sehari saja aku masih bersyukur.
Rasanya waktu 24jam pun tak cukup untuk menyelesaikan semua pekerjaan yang ada.

Dan satu hal lagi, karna sebelum bertemu dan menikah dengan suamiku aku sudah membuka usaha fotokopi. Mau tidak mau, rela ataupun tidak aku masih harus menjalankan usaha itu sampai sekarang. Menambah lelah dan dukaku.

Ya Allah..
Semoga semua yang kulakukan mendapat ridho dari suamiku. Karna semua yang kulakukan kini hanya untuk mendapat ridhonya.
Entah sebesar apapun rasa kesalku padanya, atas ketidakmengertiannya akan kondisiku. Aku tetap ingin mengharapkan keihklasannya. Aku tak ingin semua rasa lelahku hari ini menjadi sia-sia.

Kutuliskan ini agar dadaku bisa sedikit terbebas dari rasa penat menahan lelah.

Semoga Ramadhan kali ini menjadi berkah buatku dan keluarga kecilku. Amin

April 27, 2021

Gendut Setelah Lahiran

 "Memang sudah Kodratnya, perempuan yang habis lahiran badannya jadi Gendut."

Usia anakku sudah 2 bulan, dan udah mulai kembali ke rumah kecil kami untuk beraktifitas (karena kemarin tinggal dirumah mama).

Jadi pada suatu sore, aku mandi bersih dan suamiku memotretku.
Gendut, Berisi dan tak menarik lagi.

Tapi kata suamiku tetap cantik, karna itu aku difoto.






hehe

April 07, 2021

Hbd from me and darla doo..


Hari ini adalah hari pertambahan umurku, sekaligus menjadi hari sejarah untuk anakku, karena 8 april:
•Penabalan nama anakku “Almira Micher Rambe”
•Pertama kali micher pakai baju anak besar, bukan baju bayi merah
•Pertama kali micher pakai bando
•Pertama kali micher pakai pampers
•Pertama kali micher dipublish ke Publik

Launcing Bayi Cantikku

 Selamat datang di dunia bayi Cantikku.

Almira Micer Rambe

Hari ini ayah dan mama buat acara sederhana, untuk pemberian nama Cantikmu.
Maaf kalau tidak ada Dekorasi mewah dan Marhaban nya.

Mama cuma bisa kasih doa terbaik dan pengharapan yang tak muluk-muluk. Agar kau sehat dan tumbuh dengan tanpa kekurangan sesuatu apapun. Amin






Ini mama sama ayah nyanyi sedikit untuk rayakan kebahagiaan ini.

ini kado dari buk eka

kado dari buk eka juga

kado dari buk comel

kado dari buk nanda ropita

kado dari oma

kado dari wak isum
THANKS ALL :D




April 05, 2021

Come

 Banyak yang ulang tahun beberapa hari kebelakang, sejak tanggal 1 april kemarin. Well, kirim Doa aja dari jauh.

Untuk Afrida Luthfiyanti, Erwinsyah putra, Mama, dan bg Carbang. Semoga kita semua diberikan Umur yang panjang untuk bisa menjalani hari kedepannya. Amin

..

Untuk putri  kecilku, sebentar lagi kita mau selapan ya sayang. Mama berdoa segala yang terbaik untukmu. Mama Mencintaimu :D

Semakin hari Putri ku tumbuh semakin baik. Hari ini dia tidak rewel, tidur dengan nyenyak dan lama –hingga aku bisa menulis dan menonton film the daughter of war-.

Aku ingat beberapa momen mengesankan bersamanya.
-ketika hari ketiga pulang dari Rumah Bidan, Micher kubawa ke kamarku, dia menatapku dengan matanya yang hitam dan menawan, ,seolah mata band2 Gotik. Tangannya menyamping seperti anak yang sudah besar, lalu dia terdiam dari tangisannya dan tertidur, sembari melihatku yang tertidur juga.

-ketika aku masih takut-takut menggendongnya. Micher berkata e’eh, e’eh, seperti orang dewasa yang membuatku merasa lucu dan terhibur.

-ketika micher begitu berisik mengoceh di pagi hari dan aku masih begitu ngantuk, Kubilang padanya “bobok kenapa dek, mama ngantuk. Tep. Sontak saja micher terdiam dan tertidur.

-lalu hari ini, ketika pagi hari hingga jam 12 siang, micher belum juga tertidur pulas. Kubacakan dia ayat-ayat suci al-quran. Kubisikkan ditelinganya kata-kata positif dan Doa-doa yang baik. Alhasil, micherku tertidur nyenyak, menatapnya saja aku bisa merasakan betapa jiwanya sedang menggenggam kedamaian.
Jiwa yang sangat suci, Micherku sayang..

Putriku Jemping


March 26, 2021

Kabar, Meninggalnya Nenek

Haii..

Hari ini ada berita Duka yang terjadi “masih” seperti mimpi. Saat mama tidak pulang kerumah, dan membiarkanku tidur berdua dengan putriku. Dan ketika pintu rumah diketuk wak Budi jam setengah 2 pagi.

Innalillahi wa inna ilaihi rojiun.. Segala milikNya akan kembali padaNya.
Satu-satunya Nenek yang kupunya telah dipanggil oleh yang Kuasa jam 1 dinihari tadi.
Ingin rasanya menangis keras, tapi ketabahan hati ini telah kurengkuh demi putri kecilku. Aku tak ingin energi yang ada habis untuk menangis. Kujaga perasaanku agar tidak Stress.

Subuh menjelang pagi, aku dan suamiku datang kerumah mbah. Rumah yang biasanya kumasuki setiap hari karna beraktifitas di sana. Rumah yang di dalamnya selalu ada sosok mbah dan suaranya yang takkan terganti. Yang disetiap sudut ruangannya mengandung ‘Mbah’.

Aku menatap mbah tak begitu lama-lama, karna putri  kecilku sedang kutinggalkan dirumah. Kupeluk tubuh mbah yang masih terlihat seperti tertidur, raut wajahnya putih pucat, tak lagi terlihat rona ‘beban’ di wajahnya.
Aku ingat saat masih Gadis aku tidur disamping mbah menemaninya.
Terkadang ia minta dipijit, mengeluhkan rasa sakit di tubuhnya. Menceritakan pengalaman hidup yang ia bisa bagikan padaku. Atau hanya sekedar membahas masalah kecil ‘besok mau masak apa?’

Nanti, seiring waktu, akan semakin banyak kenangan bersama Mbah yang terlintas difikiranku.
Aku akan semakin rindu, dan sayang sama Mbah. Dan satu-satunya cara untukku berkomunikasi dengan mbah, saat ini adalah dengan DOA.

Sepeninggalnya mbah, Tidak ada pertanda dan firasat apapun yang kurasakan.

Tapi kedatangannya ke Rumah di pagi hari –tadi-, masih terngiang jelas di ingatanku.
Aku bahkan gak mengajak mbah bicara sepatah katapun.
Aku bahkan tidak menatap wajah mbah yang tengah duduk di ujung tempat tidur mama.
(kelak, ini akan kusesali di kemudian hari, karna ini adalah hari terakhir aku bisa bertemu mbah semasa hidupnya)

Aku ingat kata-katanya, saat bilang ‘Ndi raine ra ketok’ sambil mendekatkan wajahnya ke wajah anakku.
Dan kalau tak salah ingat, mbah sempat menggendong putri  kecilku sebelum mama memandikannya.

Ya Allah, kehadiran mbah dirumahku pagi itu, seolah ucapan selamat tinggal secara tidak langsung.
Ingatanku melayang soal anak-anak mbah yang selalu bikin mbah susah dan kepikiran. Pembicaraan singkat itu terlontar juga bersama mama.
Kufikir, mama satu-satunya anak yang sudah bisa menyenangkan mbah walau tak sepenuhnya.

Nenek Jumiah

Semoga mamaku tabah dan sabar menerima kenyataan kini kedua orang tuanya Telah pergi ke Rahmatullah.

Ya, Aku sendiri sudah Ikhlas, karna ini sudah takdir Allah.
Semua yang terjadi tak ayal adalah jalan terbaik . Sudah cukup bagi Mbah merasakan sakit, dan beban pikiran yang diakibatkan oleh anak-anaknya.

Semoga Amal Ibadah mbah diterima oleh Allah, diampuni segala dosanya dan ditempatkan di tempat terbaik disisinya. Amin

--

Sewaktu di rumah, kakak tertua papa dan karib-karibnya suamiku datang.

Wak uwas memberiku banyak pesan penting untukku sebagai Ibu. Menyadarkanku bahwa Asi adalah yang terbaik. Dan mulai hari ini aku harus semangat memberikan asiku pada bayiku.

Dan juga hari ini adalah hari pertama aku memandikan anakku. Dia tidak menangis sedikitpun, membuatku merasa lega.

Suamiku tak banyak membantuku mengurus Baby. Tapi kehadirannya disisiku rasanya sudah lebih dari cukup. Karna aku mencintainya, dan biar bagaimanapun aku Membutuhkannya.

March 24, 2021

Curahan hati Istri

 Tidak banyak yang bisa kuharap. Laki-laki tidak berpendidikan dan kurang sopan santun seperti kau. 

Hanya ibadah mu yang sedikit bisa kusyukuri. 

Aku tidak boleh kecewa berlebihan agar terbuka pintu rezekimu. Setidaknya kau sudah berusaha memenuhi kebutuhan keluarga kecilmu. Patut disyukuri walau tak seberapa, karena hanya sebatas itu kemampuan mu. 

Terkadang, ingin kembali meledak emosi ini. Tapi logika masih harus terjaga di kepala. Putri kecilku butuh ayahnya. Lingkungan ku harus menjaga mata orang-orang fasik, dan menutup mulut orang-orang syirik ( dengan adanya suami disampingku). 

Ya. Well. 

Kesabaranku ada karna hatiku ada Allah. Aku harus selembut tetesan air, samai bisa melubangi hatimu yang terlanjur keras -seperti bongkahan- batu. 

Semoga aku bisa sesabar ayahku pada sosok istri dan anaknya, kelak. 

Semoga tak ada perceraian, meski setan kerap kali mewujudkan perpisahan antara aku dan suami. 

Hidup terus berlanjut, banyak yang masih harus diperjuangkan. 

Sedikit solusi, mungkin dengan mengurangi rasa suka dan cintaku pada CiptaanNya. 

March 21, 2021

Back of

 Akhirnya kau kembali ke rumah. 

Kau pulang untuk mengatakan kalau kau itu suamiku, bukan cowokku. 

Karna tak semudah itu meninggalkan hati yang sudah menjadi rumahmu. 

Kau memelukku saat sudah selesai mandi. Duduk, mungil punggungmu dan bugil. Sesuatu yang indah yang memenangkan jiwa. 

Aku tak pernah menikmati yang seperti itu -secara nyata- dari orang lain. Ku pandangi keindahan itu cukup lama di balik pantulan cermin.

Lalu, malam hari, kita bercanda canda di kamar berdua. Sudah lama rasanya, saat kau mencium ku. Aku masih takut untuk "itu".

Tapi, kita sudah lama. Aku bisa merasakan kembali kerinduan yang membara di hati kita. 

Kau menarik seperti saat pertama kita bertemu, masih menjadi sosok indah dan mengagumkan di mataku. 

I love you.. 

Love you too.. 

Saling melontarkan cinta., masih. 

Perasaan ku masih tetap sama. Semoga kaupun begitu. 

Percaya Part 2


Abanga..
Adek’a..
Tayanga..
Boto..na..
Ingat itu, Panggilan sayang kita.
Syafridun Rambe,
Aku tak pernah bertemu Cinta sebesar perasaanku padamu, yang mampu membuatku benar-benar setia hanya pada satu orang, yaitu Kamu.
Aku tak peduli sebesar apa kesalahanmu di masa lalu, aku gak mau ingat kalau kau pernah hampir menikah dan punya anak dengan wanita lain. Aku gak mau menyakiti dirimu dengan mengingatkanmu pada kisah indahmu di masa lalu.
Meskipun kadang kamu gak bisa begitu.
Masih saja kau mengingatkanku pada masa lalu, dan gak menerima kenyataan itu.
Tak taukah kau, kesalahanku yang kau ungkit, nyatanya itu menyakiti diriku sendiri.
Karna kau adalah diriku juga.
..
Jika memang kita harus berpisah selamanya. Percayalah aku masih mencintaimu sampai akhir hayatku.
Dan kau,
jika kau benar-benar kecewa padaku karna amarahku hari ini.
Silahkan carilah wanita yang lain,
Yang lebih cantik dan lebih baik. Semoga bisa menandingi kesabaranku dalam menghadapimu.
Atau carilah wanita yang masih Suci dan belum pernah disentuh oleh orang lain, apakah hatinya akan setulus dan sebesar kasihku  padamu.
Dan juga, maukah wanita itu berkorban sebesar pengorbananku padamu.
Terimakasih Sayangku.
Bersamamu aku benar-benar merasakan kebahagiaan.
Meskipun tak lama.
Terimakasih sudah membantuku memiliki seorang Putri Cantik yang kita panggil dia Micher.
Aku janji akan menjaganya sampai aku Mati.

March 20, 2021

“Percaya”

Aku yakin aku bisa lebih bersabar daripada kau.

Menunggu waktu berputar, dan menemukan jawaban atas kisah pernikahan kita ini.

Ya, tulisan ini akan membantuku bertahan.
Buah hati kita akan membantuku untuk tetap kuat dan tegar.
Gak boleh nangis dan Stress demi putri kecil, Nak Gadisku.

Hari ini dan malam kemarin gak ada ketemu dan gak ada cerita. Mungkin ini pertama kalinya, selama kita menikah.
Aku yakin bukan hanya aku yang dipenuhi rasa sesak dan sakit. Kau juga.
Hari ini hanya berkabar satu kali. Itupun aku yang telfon kau duluan. Kau tanya ini siapa ?
padahal jelas-jelas aku menelfonmu pakai nomor mama.

“ini cery, gak mau pulang lagi”
“adek dah ngusir abang” jawabmu.

“Jadi biarin aja micher gak punya bapak”

“Ya”

“Yasudah, Assalamualaikum”
“Walaikum salam”

Dan kututup telfon menyakitkan itu, Ingin rasanya menangis kejer. Tapi untuk apa. Kasihan Putri Kecilku.

Oya, Nanti malam aku yang akan ngidupin api ari anak kita.
Sedihnya menyadari kalau anak kita belum selapan –belum diberi nama- kau sudah kehilangan kesabaran untuk menghadapiku.

Aku ingat berapa kali aku pernah marah padamu, dan  kau tak mau membujuk.
Kau pernah memohon dan meminta maaf. Tapi itu sudah lalu, aku hanya menahan sesak mengingat kenangan itu.

Kau terlalu layas, Percuma ibadah sholatmu jika kau sakiti istrimu ini sedemikian rupa. Kata-katamu tidak sopan, meskipun hanya sekedar kata tapi doa yang akan terkabul terkandung dalam kata jahanam dari mulutmu itu.

Aku sudah cukup menahan, sekarang tak terbendung lagi, anggap saja ini kita hanya istirahat sementara dari tatap muka.
Biarkan rindu dan kecewa meronta.

Sepatu bola, Pakaian, Benda, bahkan dirimu, semuanya masih ada disini, aku masih membawanya bersamaku. Mungkin itu bisa sedikit menenangkanku, memberiku sedikit keyakinan bahwa kau akan kembali.

Sekali ini aku ingin kau yang mengalah dan meredam Egomu. Aku ingin kau yang membujuk dan memohon karna rasa cintamu padaku.

Jika Tuhan sayang padaku, aku yakin Tuhan akan mengabulkan Doaku setiap malam, agar rasa sayangmu sebesar rasa sayangku, atau harus lebih besar.

Jikapun itu tidak terjadi, berarti aku bisa menilaimu, kaupun sudah bisa menilaiku.


_+_+

Cerita Pertengkaran Part 2


Putri kita, biar menjadi teman penggantimu jika kamu benar-benar pergi dan tak kembali.
Aku jadi teringat kata-katamu di subuh hari sebelum kau berangkat kerja, kau izin ingin pergi untuk selama-lamanya-kan. Hah, ternyata Tuhan akan mengabulkan itu.
Kau tak punya sifat sabar. Padahal aku minta kau untuk bersabar sebelum akhirnya kita balik lagi ke kios. Tidak terlalu lama-lama, paling tidak sampai anak kita punya nama.
Kau tau kenapa aku minta waktu, karna aku tau sifatmu. Di kios kau juga tak bisa membantuku apa-apa. Dan kau itu semena-mena. Membayangkannya saja, sudah jelas, aku akan lebih lelah dan capek di kios, karna harus mengerjakan semuanya sendiri ditambah mengurus anak kita.
Saat malam tiba, dan ada sedikit waktu, putri kita masih tertidur dan aku membuka laptop untuk menulis ini.
Entah kemana kau pergi, tadi ibuku sempat menelfon dan bilang kau ada di kios. Itu cukup menenangkan hati dan fikiranku. Tapi saat telfon kedua kalinya ibuku bilang kau sudah tak ada lagi di sana.
Kubilang pada mama, kau ke tempat kak Tina.
Tapi entahlah, kemanapun kau pergi, aku yakin kau bisa menjaga dirimu dengan baik.
Tidurlah kemanapun kau mau tidur malam  ini.
Aku harus belajar tanpa dirimu yang selalu kurindukan setiap malam untuk tidur disampingku. Sampai mama marah-marah karna aku pindah ke tempat tidur kita demi untuk tidur didekatmu.
Biar aku tidur dengan putri kita yang mungil ini.
Jika pertemuanmu pada mereka yang kau datangi di kepergianmu ini hanya untuk menjelek-jelekkan aku.
Gak apa, aku ikhlas.
Berarti memang tujuanmu selama hidup denganku memang tidak setulus yang aku bayangkan.
Kau tidak penuh mencintaiku, hanya butuh hubungan badan, numpang hidup dan butuh tempat tinggal.
Jika memang iya, aku sudah sangat banyak membantu hidupmu.
Terimakasih untuk kisah Rumah Tangga yang indah ini.
Jika saja kukira-kira, Ada banyak hal yang bisa kulakukan tanpamu.
Projek-projek dan impianku yang belum selesai kini bisa aku lanjutkan jika kamu benar-benar pergi.
well, yah, malah aku akan kecewa jika aku mencarimu kemana-mana untuk memohon kau agar kembali padaku. Haha, lucu sekali.
Kaulah yang harusnya memohon untuk kembali padaku.
Karna kau itu sangat perlu dididik dari awal lagi untuk semuanya.

Sekarang, Aku harus fokus pada putri kecilku yang cantik dan berharga.
Terimakasih banyak Syafridun Rambe, karna kau sudah memberiku Putri Cantik seperti bidadari ini.

March 19, 2021

Believe is percaya


“Percaya”
Memilikimu adalah sebuah keindahan dihidupku, aku benci harus terjadi hal seperti ini, ini akan membekas di ingatan dan perasaan. Seandainya pun keadaan membaik, pasti sudah berbeda dari semula.
Apakah ini yang dinamakan bunga Rumah Tangga.
Tadi malam aku begadang dan baru tertidur saat lepas subuh.
Ada yang berbeda di pagi ini, gak ada senyum ceriamu, Ciuman di kening dan punggung mungilmu di atas kereta saat akan berangkat kerja.
“Boto..” Aku memanggilmu dan itu memberikanku rasa rindu akan sosokmu.
Lalu, siang tadi papa melihat kakiku, Hancur babak belur, penuh bintik jorok dan menjijikkan. Aku tak bisa menjelaskan apapun pada papaku selain bilang, “Gatal” dengan hati tersayat.
Aku ingat baru-baru ini. Aku membelai wajah putihmu dan melihat tanganku yang penuh bekas luka seperti monster, aku tercengang pada pemandangan itu, sangat tidak cocok. Kulit hancur sepertiku bersanding dengan kulit putih sepertimu.
Muncullah rasa syukur karna kebesaran hatimu selama ini menerima bintik memalukan di kulitku.
..
Lanjut, setelah menulis ini aku ingin menyelesaikan untuk menghapus semua kenangan di Hp Samsung, Mencuci baju dan sarungmu, menjaga anak kita dan lalu menelfonmu jika aku berkenan. CkCk

Cerita Pertengkaran


Aku mencintaimu Suamiku, Syafridun Rambe.  Setiap kau tertidur aku selalu suka berada di sampingmu, memeluk punggungmu yang hangat, membelai rambutmu yang lebat, atau hanya sekedar menatap wajah manismu untuk kucium pipinya.
Setiap kali menatapmu yang sedang terlelap, hatiku berkata-kata, “Aku akan menjagamu semampu yang aku bisa. Aku akan melindungi dan membelamu dari semua orang disekitarku, karna aku yang telah membawamu masuk ke dalam hidupku.”
Hanya itu, Tapi untuk saat ini bisakah kau bersabar beberapa bulan.
Anakku, dia menangis dan terus saja menangis sejak pagi sampai jam 3 sore. Dia tak mau tertidur nyenyak, dan susah tenang.
Dia baru bisa tenang setelah mamaku pulang dan memandikannya.
Aku tak tau ada apa gerangan.
Tapi seolah pertanda, bayi suci ini mungkin tau jika ibu dan ayahnya  akan bertengkar sore ini.
Aku lelah, dan semuanya bermula saat aku minta tolong padanya mencuci popok bayi kami.
Dia memintaku memijak pingganggnya karna pegal, sesekali aku ingin melawan dan membalas, karna dia juga tak pernah mau jika aku minta tolong untuk memijat badanku yang kelelahan sehabis melahirkan.
Tapi ternyata –lagi dan lagi- suamiku melontarkan kata-kata yang sungguh menyakiti hatiku.
“benci kali aku nengoknya” dengan nadanya yang merendahkanku.
Aku terbayang betapa sering suamiku menghinaku dengan kata-katanya yang tak terdidik.
Apakah dia tak pernah belajar bagaimana tutur kataku padanya.
Akupun menangis dan masuk kamar mandi. Ingin kucuci popok itu sendirian, sebelum akhirnya suamiku memaksa masuk kamar mandi  dan membuatku berteriak spontan.
Aku takut dan aku trauma, karna dia begitu ingin menagajakku berhubungan badan beberapa hari ini, dia tak memahami keadaanku yang baru saja melahirkan dan masih mengeluarkan darah nifas.
Akupun marah dan membuatku tak bisa lagi menahan diri, tapi suamiku malah berbalik marah dan mengancam akan pergi.
Aku berteriak sekencang yang aku bisa, amarahku memuncak, dan aku tak peduli lagi bahwa aku mencintainya. Bagiku, sikapnya hari ini sudah membuatku kehilangan kesabaranku.
Aku memupuk sedikit demi sedikit kekesalanku padanya, dan hari inilah puncaknya, aku menyuruhnya pergi dengan berteriak dan aku tak peduli jika dia benar-benar pergi. Saat aku berteriak, ibuku masuk dan menenangkanku, seperti seorang malaikat, aku langsung luluh saat mama memeluk dan menempelkan wajahku di lehernya. Aku benar-benar masih diperlakukan seperti putri kecilnya yang dulu.

Dia sungguh tidak pengertian, membiarkan aku menjaga putri kecil ini sendirian, di saat aku butuh support dari seorang suami, dia hanya peduli pada dirinya sendiri yang selalu kecapek’an karna pekerjaannya.
Seolah gajinya yang seuprit itu mampu memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.
Aku tidak begitu peduli pada nominal uang yang dia berikan, dia sudah bertanggung jawab itupun cukup.
Tapi aku kesal juga pada diriku, karna tak bisa melayaninya seperti kemarin setelah aku melahirkan putri kecil kami.
kepergiannya setiap pagi tanpa pernah kubuatkan sarapan, atau hanya sekedar teh manis. Makan siangnya yang selalu beli karna tak pernah kubuatkan bekal, dan makanannya sehari-hari yang tak terurus karna akupun kesulitan mengurus makanku sendiri. Beruntungnya mamaku yang hebat mau memenuhi kebutuhan makan kami secara ajaib.
Akupun Mandi,  membersihkan diriku cepat2 sambil mencuci semua baju dan popok anakku.
Berharap aku dan suamiku bisa bicara baik-baik setelah aku Mandi.  Aku bahkan sudah menyusun kata-kata.
Dan lalu, kulihat dia terduduk seperti anak kecil yang baru saja kena hukuman di balik lemari.
Wajahnya disembunyikan dibalik lengannya.
Aku ingin sekali bicara, tapi dia tak memulai pembicaraan sedikitpun. Dan aku tak ingin membujuknya seperti biasa.
Karna aku lelah, dan dia juga tak pernah membujukku dengan gigih. Aku takut jika kami berbaikan saat itu, dia akan mengajakku berhubungan badan lagi.
Kulihat dia sudah menyusun dan memilih semua pakaiannya di tempat tidur. Lucunya, baju adik dan ayahku, lalu baju-baju yang didapatnya saat sudah bersamaku diambilnya juga.  Diadakannya baju itu ke dalam goni dan aku hanya menanggapi itu sebagai hal bodoh dan tidak dewasa. 
Tingkahmu, benar-benar membuatku terdiam membisu.
Jika benar-benar ingin pergi kenapa tidak bawa baju yang benar-benar milikmu saja. Terlihat sekali dia ingin dibujuk atau ditanyai, ingin pergi kemana. But, I don’t care.
Dia mencari Hp Samsungnya, menanyakannya padaku, tapi aku diam saja.
Tapi dia membawa kunci kiosku.
Apakah dia mau pergi ke kios ?
Ya Tuhan, mau pergi kemana suamiku itu ?
Siapakah yang kekanakan di sini, aku atau suamiku ?
Apakah dia fikir bisa semudah itu pergi dari hidupku.
Jika memang sesuai kata-katanya, -apabila sudah pergi dari hidup seseorang tak kan mau kembali lagi- ayo saja kita lihat apakah kau takkan kembali lagi padaku.
Jika iya, berarti Cintamu hanya segitu.
Dan aku juga kan pernah bilang, jika kau pergi maka aku takkan mencarimu lagi.

March 15, 2021

S E M O G A

 Saat sedang dalam posisi sekarang, aku sangat butuh perhatian, dukungan suami, dan bantuan penuh untuk mengurus putriku. Putri kecil yang baru umur sebulan. 

Tapi nonsen, nihil, nyehe. Suamiku malah nambahin kerepotan ku. Jangan kan untuk membantu, mengurus dirinya sendiri pun tak bisa. Apapun mau dilayani seperti saat sebelum punya bayi. 

Aku takut, ketika kembali ke rumah kios, aku akan stress. 

Kuncinya cuma 1, yaitu ikhlas. 

Hal tak menyenangkan dari suami, anggap saja karma dari masa lalu. Mau tak mau harus kuterima. Aku harus tabah melayani nya, karna bisa jadi itu adalah "cuci dosa" dari seorang wanita pendosa seperti ku. 

Saat nanti semuanya terlalui, aku harap suamiki akan berubah. Semoga cintanya sebesar cintaku, ketabahan dan keikhlasan hatinya lebih tinggi daripada aku. 

Dan seandainya keikhlasan hati itu berwujud, semoga orang-orang disekitar suamiku bisa melihat wujud itu dari hati suamiku. 

Ya, semoga. 

πŸ˜€aminkan saja ya! 

Tak ada yang tak mungkin jika Allah menghendaki. 

March 14, 2021

Malaikat di hidupku 😘


15 Hari sudah berlalu sejak hari pertama aku melahirkan putri kecilku, dan hari ini badanku terasa berat, berharap dikusuk seluruh badan, tapi batal karna tidak ada yang bisa menjemput si nenek tukang kusuk.
Suamiku pergi ke siantar, menjadi supir untuk keluarga besar mama ‘syukuran ke rumah baru citra’.
Dan mamaku –kau tau- semua hal sudah cukup repot ditanganinya sendirian. Dan aku hanya harus pengertian, karna tanpanya, banyak hal yang tidak bisa tertangani dalam keluarga besar ini.
Well, aku belum pernah sekalipun memandikan anakku, aku masih butuh banyak sekali belajar dalam merawat bayi.
Suamiku, bukan Sesuatu yang bisa diharapkan dapat membantu banyak dalam menjaga anak bayi kami, sampai terkadang aku berfikir benarkah memiliki bayi ini lebih menjadi beban buatnya, dibanding menjadi sebuah kebahagiaan.
Aku bersyukur mama mau membantuku merawat putri kecilku, sekarang hanya ada 3 malaikat dalam hidupku. Mama, Putri Kecil dan juga suamiku.
Kalau papa, aku tidak tau kenapa, dia seolah sudah berhenti menjadi pahlawanku sejak aku menikah dengan suami yang tidak sesuai dengan harapan besarnya.
Aku tidak nyaman setiap kali mendengar suara kereta papa pulang kerumah. Dan sifatnya yang tidak bisa ditebak, plin plan setiap kali berjumpa, membuatku bingung harus senang atau tidak jika mengahadapinya setiap kali ia pulang kerumah.
--
Suamiku, aku masih mencintainya, masih menyukai ekspresi lembutnya ketika sedang tidur itu.
Tapi entah kenapa, nasehat orang tuaku membuatku berfikiran buruk tentangnya soal kepeduliannya sejak aku punya anak bayi.
Ya, suamiku memang gak punya pendidikan tinggi, dia kolot, bodoh dan tidak sopan untuk banyak hal. Terkadang dia bisa berakting dan bersikap normal di depan papa, tapi akan kembali menjadi kurang dididik ketika hanya berdua berhadapan denganku. Dia bilang, dia suka menjadi dirinya yang bebas dan tidak dilarang ini itu begitu.
Tapi well, hidup ini kan ada aturannya, ingin sekali rasanya mengajarinya banyak hal soal aturan dalam menjalani hidup. Tapi itu seolah diluar kesanggupannku, jika aku memaksakannya, yang ada aku hanya akan sakit hati sendiri. Memintanya melakukan sesuatu atau memerintahnya, seolah lebih baik aku lakukan sendiri saja semua hal itu.
Aku tau ini semakin lama akan memanjakannya, membuatnya lupa akan sedikit tanggung jawabnya dalam membantu istri, tapi tak mengapa, karna aku mencintainya, dan selama ini –sebelum bertemu dengannya- aku sudah banyak berbuat hal yang mengecewakannya. Mungkin inilah saatnya aku mencuci Dosa dengan baktiku pada suami.
Hanya dengan Doa, aku berharap bantuan dari Allah, agar sifat dan Watak buruk dari suamiku bisa diubah perlahan-lahan, sedikit-sedikit demi menjadi permanen kedepannya. Amin Ya Rabb..
Dan special untuk putri kecilku, Semakin hari dia semakin Cantiik sekali..
Aku ingin dia selalu sehat, dan tumbuh dengan baik tanpa ada kekurangan sedikitpun. Amin..
Mama Sayang Kamu, Micherr, Jauh sebelum kau Ada.

March 07, 2021

Curhat si ibu baru

 Aku lelah, karena aku sedang belajar banyak hal untuk merawat bayi kecilku dengan baik dan benar. 

Suamiku bilang, sejak melahirkan aku makin cantik, makin muda, kembali gadis dan langsing. Lagi. 

Alhamdulillah jika dia berfikir begitu. Mungkin setelah melahirkan hatiku menjadi lebih lembut. 

Karna aku ingat -takkan pernah lupa- hati bayi yang lembut hanya bisa ditaklukkan oleh orang yang berhati lembut juga. 

Aku selalu berzikir dalam hati "laa haula WA laa quwwata illa billah" 

Tiada daya dan upaya, kecuali atas izin Allah. 

Ku percayakan semuanya pada Allah. Berharap Allah akan bukakan lebar-lebar pintu rezeki keluarga ku setelah kehadiran bayi kecilku ini. Amin ya rabb πŸ™‚πŸ™‚πŸ™ƒ