January 17, 2021

Cherrys Micher Rambe

 Hai. Aku Cery, Seorang Ibu hamil. Dan aku hampir Depresi.

Kufikir satu-satunya cara agar fikiranku tidak terlalu terbebani adalah menulis di Blog ini.

**

Aku hamil anak pertama di usia 26tahun.
“Cukup tua untuk ukuran seorang gadis Cantik yang dulunya dipuja banyak laki-laki”.
Haha

Dan saat ini aku sedang menanggung beratnya beban perasaan ketika menjadi anak, menjadi istri dan menjadi calon ibu.

Entah kenapa, Aku selalu disalahkan untuk hal yang bukan disebabkan karna ulahku. Dan aku harus menanggung segala hal yang selama ini tidak pernah menjadi persoalan dihidupku. Seperti mengurus makan suami, mengelola keuangan, mengurus rumah dan memanajemen Kejamnya omongan orang dari kanan kiri.

Tapi, aku hanya bisa bersabar untuk itu, karna aku tau emosi sesaat gak akan berujung Baik.

--

Aku mencintai Suamiku.
Bersyukur karna dia mau menerima semua kekuranganku selama kami menjalani hari-hari bersama.
Dan apapun yang dilakukannya padaku, kuanggap itu adalah karma yang mau gak mau aku terima untuk menebus semua dosaku sebagai wanita di masa lalu.

Aku juga menyayangi Ibuku. Tanpanya aku juga bukan apa-apa sampai detik ini.
Dan apapun yang difikirkan ibuku tentangku hari ini, kuanggap sebagai penebus dosaku selama Durhaka menjadi putrinya selama ini.

--

Micher Anakku. Ini Mama, sedang mengandungmu. Membawamu dalam perut mama kemanapun mama pergi. Mama Mencintaimu melebihi semua yang ada di hadapan mama sekarang.

Meskipun belum pernah melihat rupamu, mama selalu bisa merasakan kehidupanmu lewat gerakan2 kecil yang micher lakukan di dalam sana.
Mama bahagia bisa dianugrahkan kehamilan ini. Dalam diri mama, ada dirimu.
Menunggu detik demi detik kau akan hadir di sini dalam pelukan mama.

Biarkan saja semua orang ingin bicara apa, Mama tau micher bisa merasakan perasaan mama jauh lebih dalam daripada siapapun.
Jadi calon bayi yang baik ya Sayang. Lahirlah dengan Normal tanpa bantuan siapapun.
Jangan menyakiti mama diluar kesanggupan mama untuk melahirkan kehadiranmu di Dunia ini.
Mama mohon sama micher untuk mengerti keadaan bahwa mama tidak bisa mengandalkan siapapun di sekitar mama sekarang.

Mama tidak punya uang, tidak punya tempat untuk bersandar dan bermanja.
Dan hanya mengharapkan satu-satunya pertolongan hanya pada Allah.

Jika orang-orang disekeliling mama mau membantu, mama akan merasa bersyukur. Tapi sungguh mama tidak mengharapkan bantuan dari mereka

Mama akan mengusahakan ini sendirian sebisa mama.
Mama Janji.