December 20, 2015

Renungkan ini sebelum ML sama Pacar

Kalau boleh dikatakan, ini mewakili sebagian alam pikiran cowok. ‘Seribu Satu Cara diusahakan hanya untuk dapatkan (Maaf) Pepek'.

Disadari atau tidak, telah banyak disekitar kita Cewek cacat akhlaq yang lebih memilih jalur zina, jalur ML gratisan dengan pacar, dari pada memilih jalur suci, elegan, diridhoi Allah bernama pernikahan.

Ada orang yang berpikir bahwa semata mata urusan laki laki dan perempuan adalah bersenang senang ? ‘Itu salah’

Piciknya, mereka maunya bersenang senang secara bebas dan tidak bertanggung jawab, Bersenang senang melakukan seks bebas tanpa memikir masa depan masing masing, Yang maunya jalan nikmat diperoleh secara instan, mengeksploitasi tubuh wanita / pasangannnya ‘dengan murah’ dan ‘praktis’.\

Lalu apakah selamanya Jika pacar mengajak berhubungan seks /ML, Kita harus mengiyakannya !
 Tanya aja balik ke sang pacar, “Apa alasan kuat saya harus menuruti kemauan bejatmu itu?“.
Apa Motifnya karena cinta? ‘Emangnya Sejak kapan cinta didefinisikan harus menjadikan diri budak seks manusia lainnya?’
Jika Motifnya ketulusan dalam mencintai, Bapak ibumu yang sejak dulu tulus mencintaimu apa pernah minta layanan seks kepadamu, padahal mereka yang jauh lebih tahu bagaimana memberikan cinta secara tulus kepada anak anaknya.

Kalaulah memang cinta, kalaulah memang benar benar menghargai, itu layaknya seseorang memiliki suatu barang. Katakanlah 'baju, dia sangat menyukai baju itu. Apa yang dilakukannya? dijaga baik baik baju itu jangan sampai kena percikan bara rokok, dijaga baik baik pake cuci manual dengan kehati hatian agar jangan robek, jangan kena luntur. Disimpen pun hati hati dilemari dengan disetrika rapi dahulu. Itu urusan baju.
Apalagi urusan manusia. Urusan menjaga kesucian yang merupakan mahkota berharga dari wanita. Hadiah indah bagi suami kelak. Maka apa mau dengan murahan dikasihkan ke manusia yang nggak layak meneguknya?

Pahamilah:
1. Tidak ada kaitannya cinta dengan hubungan seksual. Tidak ada jaminan yang rutin berhubungan seksual lalu cintanya kekal, pacarannya kekal, pacarannya bisa nyambung sampai ke pernikahan.  Tidak ada kaitan pula kesuksesan pernikahan di hari yang akan datang (ya kalau nikah beneran) butuh ‘latihan dulu’ / perlu sering sering melakukan seks sebelum nikah. Kebanyakan, ketika sudah diambil keperawanannya, itu ditinggalkan begitu saja. Lalu, nanti bagaimana kamu bersikap dengan calon suami kalau udah nggak perawan?

2. Agama benar dan lurus semuanya mengharamkan perzinaan. Mau zina dengan pacar, zina dengan tunangan, apalagi sekedar zina dengan teman yang satu nasib satu penanggungan. Cinta itu bukan urusan selaput dara saja.

3. Sekali berani menolak di awal, menolak seterusnya jauh lebih mudah dari pada nantinya memendam sakitnya perasaan sudah ternoda, dosa di dunia juga dosa di akhirat, rasa menyesal kepada orang tua, juga kalau sampai nantinya ketagihan.

4. Seburuk buruk pasangan hidup yang dia mengaku setia, baik, seakan bertanggung jawab. Kalau sudah berani mengajak sesuatu yang melanggar norma? dimana bertanggung jawabnya? dimana baiknya? untuk hal yang prinsip. Sangat prinsip saja dia sudah berani melanggar, maka men-selingkuhimu, meninggalkanmu, melanggar hal hal lain akan lebih enteng baginya.

Tekniksnya:
-Kalau doi seorang yang religius, ingatkan tentang keberkahan pernikahan. Pengen berkah nggak pernikahannya? Kalau mau berkah pernikahannya, memperolehnya juga harus dengan jalan berkah bukan jalan maksiat dan dosa. ML sebelum berstatus suami istri resmi merupakan perbuatan dosa yang dikutuk oleh Allah.

-Kalau doi orang yang tipikal bisa membayangkan impian dan masa depan, ajak dia inget baik baik. Kalau kelak anak wanitanya dibegitukan sama orang lain, gimana perasaannya? Gimana kalau adiknya di ML sama orang lain yang bukan haknya? Kakaknya? Atau mungkin ibunya, Apakah dia sanggup menerima kenyataan itu. Karena hakikatnya setiap wanita kalau bukan kakak, adik, ibu, tante ya pasti ada status keluarga dengan dirinya. Jadi jika kira-kira wanita yang dicintainya dilukai laki-laki lain, Kira-kira bagaimana perasaannya ?

-Kalau dia tipikal tegas ya sampaikan bahwa kalau ngajak ke arah yang haram gitu, meraba raba, memberikan sinyal ke arah hubungan intim kita putus. Kalau gara-gara itu dia mau putus, berarti tujuannya deket sama kamu kan Cuma buat itu.

-Kalau pernah sama sama khilaf dulunya pernah seks bebas. Yakini dan sampaikan, setiap orang pasti selalu punya kesempatan kedua yang lebih baik buat bertaubat. Bantu aku / saya agar bisa belajar benar dan menjadi baik. Kalau bukan baik buat diri sendiri, baik dimata Allah.

- Dan terakhir Kalau dianya berbuat kasar / Mengancam. Ancam hubungan ini putus, mau meninggalkan. Wah malah lumayan, kitanya nggak repot repot mutusin dia. Tapi kalau arahnya udah kekerasan fisik / ancaman membunuh, mau tidak mau harus berani kita membincangkan dengan sosok yang bisa memberikan kita ‘perlindungan’ seperti orang tua, kakak, atau lainnya sebagai penjagaan diri.

Jadi Lain kali kalau pacar ngajak Ml. Tinggal bilang