August 03, 2015

JHON TARIGAN

"Enggak ikut?" Sapanya
"heh, kapan2 lah" Jawabku.

SHITT. Tiba-tiba jawaban itu ingin kuralat, berganti dengan jawaban. 'ya. Aku ikut denganmu hari ini. Bawa aku Mengenalmu' boleh !

Orang itu 'entah siapa namanya'. Aku melihatnya pertama kali ketika berdiri menunggu di depan Ruko tempatku bekerja. Dia Tersenyum sangat manis, Dengan bajunya yang sederhana dan lagak yang apa adanya.


-Satu minggu setelah pertemuan itu-

Sekitar pukul 6 Sore, Orang itu sedang duduk di balik kemudinya. 'Ya, Profesinya adalah supir angkutan umum P25'. Aku baru saja pulang kerja, dan dia baru saja menurunkan penumpang.
Sekali lagi, pertanyaan yang sama ketika dia melihatku. 'Mau Ikut'
'Shitt, Kali ini aku mau ikut'

Aku hanya naik ke Mobil itu, Berkenalan. Namanya JHON TARIGAN.
Anak Pertama dari 4 Bersaudara.
Dia anak yang seru, asik, pemalu, dan apa adanya. Putus sekolah di usia SMP. Kemiskinan membuatnya Dewasa di Jalan. Aku tau fikirannya dewasa di balik usia kami yang ternyata Seumuran.

Kami berjalan bersama sedikit agak jauh, menghabiskan banyak kata untuk menghibur diri -yang ketika itu sedang galau- sampai waktu mengharuskanku untuk kembali pulang kerumah.

Saat bulan di langit semakin tampak tinggi, Bisa kulihat wajahnya yang lugu itu tersenyum. Senyuman yang manis, tapi penuh beban. Entahlah! beban apa yang sedang dipikirannya.

Aku hanya mengucapkan terimakasih untuk Waktu nya yang singkat itu.
Aku tak pernah lagi berharap bisa bertemu dengannya Suatu Hari.
Dia -bukan seorang yang baik untukku- mengejutkan juga. Ketika aku tau, beberapa bulan setelahnya, jika salah satu adik perempuannya, pernah menjadi Pacar adik Cowokku satu-satunya..


Whoaaa... Dunia benar-benar selebar Daun kelor Ternyata ::::DDDD