June 01, 2013

Tragedi pembunuhan dan berita anjing ngepet

Sekitar dua minggu yang lalu desa kami digegerkan dengan insiden pembunuhan satu keluarga yang terjadi di bendungan.
Desa jatikesuma tempatku tinggal. Kira-kira 3km dengan desa namorambe/bendungan.

Secara Kebetulan keluarga yang mengalami kejadian naas itu adalah salah satu siswa di sekolah tempat kakakku mengajar. Jadi dipastikan berita ini langsung menyebar di kampung kami saat itu juga.

Saya tidak tau percis kronologi kejadiannya. Mungkin bisa kita baca disini.
Yang saya tau hanyalah ketika ditemukan dirumah pada pagi hari oleh tetangga, seorang bapak, ibu dan anak nya yang masih kelas 1 sd sudah tewas mengenaskan dengan luka senjata tajam disekujur tubuh.
Dan selama berita itu belum terungkap. Saya sudah mendengar 5 versi berbeda tentang motif pembunuhan dari berita ini, mulai dari perampokan, pesugihan, pemerkosaan, pembunuhan karna  dendam, ekonomi, dan bla bla bla.

Sialnya karna si pelaku pembunuhan belum tertangkap sampai hari ini. Warga di daerah rumahku jadi geger semua. Mereka jadi takut terjadi pembunuhan lagi, terlebih jika motif pembunuhan itu adalah untuk pesugian. Dan yang anehnya warga di kampungku percaya hal-hal berbau mistik semacam ini. Konon katanyasih (Cuma katanya) untuk memperoleh suatu ilmu tertentu, seorang harus membunuh satu keluarga dan mengambil salah satu bagian tubuhnya sebagai syarat.

Ketika berita ini ditayangkan di televisi dikabarkan keluarga ini baru saja menjual tanah seharga ratusan juta. Dan uang itu hilang bersama dengan tragedi mengenaskan keluarga ini. Jadi disimpulkan  polisi pembunuhan ini terjadi karna perampokan.

Lantas mulai hari ini aku harus lebih waspada agar tidak terjadi lagi perampokan semacam ini. Mama juga selalu berpesan untuk mengunci pintu saat sedang dirumah sendri.



...
Oke so, beberapa bulan sebelum kejadian ini  aku teringat pada cerita seorang warga desa yang kehilangan uangnya. Entah berapa banyak jumlahnya, yang jelas warga ini mengaku hilangnya uangnya tidak sekaligus melainkan sedikit demi sedikit. Kejadiannya juga selalu diiringi seekor anjing yang mondar mandir di samping rumahnya.

Haha, sebenarnya saya sama sekali tidak percaya cerita ini saya ingin tertawa. Tapi lalu, seorang warga lainnya mengakui hal yang sama. jadi mereka menyimpulkan hilangnya uang simpanan mereka itu karna ulah anjing ngepet.
Jika babi mungkin orang akan langsung menangkapnya jika terlihat berkeliaran di pemukiman desa tempat tinggalku. Karna disini tidak ada peternakan babi, tapi jika anjing, ya itu wajar saja. Beberapa rumah memelihara anjing.

Dan ketika hari pembunuhan ini diliput media, seenggaknya desa kami tersebut beberapa kali namanya di televisi dan koran. Dan yang anehnya, di hari saat rumah korban pembunuhan dirubungi banyak orang. aku malah berkunjung ke tempat pemandian alam yang melewati bendungan itu, dengan seorang teman baruku namanya jeryko. Padahal sudah hampir setahun aku  tak pernah lagi ke bendungan. Dan jeriko yang kuceritakan tentang pelaku pembunuhan yang belum tertangkap, dia hanya tersenyum "paling nanti kita yang diincer" katanya. Sepanjang hari ini aku banyak habiskan waktu sama jeryko dengan tertawa dan berbagi cerita.

Ya, Di saat semua orang geger pada berita pembunuhan, di saat semua orang takut kehilangan uang akibat pesugihan, di saat anjing dekil dikira bisa ngepet, justru di saat seperti ini aku sama jeryko bisa bahagia. Untungnya kami sama-sama percaya 'hidup dan mati adalah jalan tuhan. Lalu tak ada yang perlu disesali dalam hidup."
Thanx jerryko.