Hari ini aku mau cerita tentang sahabatku temanku bernama Muhammad Iqbal.
Dia itu Lucu, Seru, Cerdas, selalu bisa buat orang disekitarnya merasa terhibur dan bahagia, terkadang menyebalkan, sedikit lebay, cuek kalau lagi tidak butuh bantuan, Menyenangkan sekaligus menggundahkan.
hehe, Begitulah iqbal menurut penilaianku.
Ada satu kata yang kuingat dari film yang kutonton di Teve-teve. yaitu dalam sebuah persahabatan pertemanan tidak ada yang namanya Maaf dan Terimakasih. Yang ada, memberi di saat kita bisa membantu dikala teman sedang susah, Tapi jangan sampai mengaharap jika kita butuh bantuan. Key !
Kalau iqbal, aku tidak tau dia menganggapku sebagai apa selama ini. Aku terkadag seperti dimanfaatkannya saja untuk hal-hal yang menguntungkan baginya.
Awalnya aku tidak peduli, karena kufikir, iqbal itu adalah Guru ke3 setelah Sekolah dan pengalaman. Karena darinya, aku belajar hal yang gak kudapat pada 2 guru sebelumnya.
Dan aku Berterimakasih untuk itu.
Saat aku punya, aku akan mengikuti alurnya, tapi saat aku tidak punya. Saat itulah aku patah dan sedih.
Karena saat tak ada lagi yang bisa kuberikan, akupun hanya bisa terpuruk sendiri.