June 24, 2025

Sedang Membereskan

 Aku sedang sibuk nih..
Sibuk membereskan.

Apapun yang berantakan, akan kurapikan..
Lalu meletakkan sesuatu pada tempatnya..

Merekatkan lem yang sudah lepas..
Menggantung pajangan yang sudah jatuh..

-
Karena ini satu bagian yang kusuka dalam hidupku.. Merapikan dan menempatkan sesuatu pada tempatnya, apapun itu, sekecil apapun itu, sesepele bagaimanapun.
karena dari hal kecil yang sering dianggap sepele, sesuatu itu terkadang bisa menjadi besar dan memburuk.

#Semangat Diriku..

Semoga apa yang ditunggu dan diharapkan hari ini akan terkabulkan besok. Amin.

June 18, 2025

Semangat Hidupku

 Seberapapun lelahnya otak dan pikiranku.

Seberapapun muak dan lelahnya jiwaku.

Hanya kedua manusia inilah alasanku untuk tetap tegar, tenang, dan tabah.

Suami dan anakku..
Semangat Hidupku..🤩😘






June 17, 2025

Jejak tapak

 Akhir-akhir ini aku merindukan papa. Bahkan aku berharap papa menjemputku, mengajakku ikut bersamanya -tanpa aku sadar, bahwa aku tak punya bekal apapun untuk pulang- , kembali pada Sang Pemilik.

Aku ingin bertemu dan memeluk satu-satunya laki-laki yang mencintaiku di dunia ini dengan tulus itu.

Laki-laki yang mencintaiku tanpa mengharapkan apapun dariku. Laki-laki yang selalu memenuhiku tanpa membuatku terbebani untuk membalasnya.

Aku cukup beruntung papa, aku mendapatkan cinta dari laki-laki lain yang menerimaku apa adanya.

Tapi laki-laki itu bukan dirimu yang penyabar dan berhati lembut.

Wataknya keras, tutur katanya kasar dan penuh makian. Sekali dilontarkan aku bisa patah berhari hari.

.. Terkadang aku ingin menangis berlama-lama. Menyadari betapa rapuhnya diriku. Akupun benci itu.

Tapi putri kecilku yang cantik tak punya siapapun dan tak bisa berbuat apapun tanpa aku.

Jadi dengan segera aku harus sadar, memalingkan pikiran sejenak dan kembali pada pelukan kecil penuh semangat dari putri kecil itu.

Aku tak pandai merayu seseorang yang sedang merajuk. Aku hanya berbuat seadanya. Jika memang kesalahanku sebesar itu. Aku hanya minta maaf pada Tuhan.

... Apapun itu, aku harus segera sadar. Karna calon anak dalam perutku pasti juga akan tersiksa jika tau ibunya bersedih lama-lama.

Pinggangku yang rasanya mau patah, perutku yang mulas, rasa tak nyaman yang membuat mual, hingga sakit kepala yang berulang. Tak ada yang bisa menggantikan semua perasaan itu selain diriku sendiri.

Dan sepertinya tak ada yang bisa kuharapkan selain Tuhan sebagai penolongku.

Please Forgive Me God 🙏

June 16, 2025

Bayangan itu

Aku dilahirkan disebabkan karena cinta. Cinta papa dan mama, yang secara sengaja membuatku ada disini.

Tapi aku dibesarkan oleh didikan orang tua yang tidak sempurna.

Dari sisi papa yang penyayang, penyabar, lembut hati, bertanggung jawab namun terlampau pasrah.

Dari sisi mama yang amibisius, Agamis, lemot, lugu, namun licik dan bermulut jahat.


Semua didikan itu meninggalkan sifat yang bermacam dalam diriku.

Aku membenci dan mensyukuri hidupku disaat yang sama.


Memori-memori yang terpatri di ingatan masa kecil juga kebanyakan berasal dari siksaan dan hinaan.

Mengingat hal yang menyakitkan terkadang lebih besar dampaknya dibanding ingatan indah.


Bahkan memasuki usia dewasa, aku diperkenalkan dengan rasa cinta yang salah.

Bertemu laki-laki jahat, miskin dan tidak tulus. Meskipun dalam keluguan diri, aku masih menganggap

laki-laki yang tak sempurna itu, merekalah cinta sejati.


Susah senang suka duka. Semua akan berlalu.

Semuanya hanya akan meninggalkan satu hal, yaitu hukum karma dan pelajaran berharga di masa depan. 

June 10, 2025

Syarat Tak terpenuhi

 Syarat untuk menjadi kaya, salah satunya adalah 'berhenti berbuat dosa', karena hanya dengan berhenti dan takut akan berbuat dosa, seseorang akan menjadi lebih kaya.
-entah itu kaya harta, atau kaya hati-

Tapi hari ini -dan di hari-hari sebelumnya- syarat itu adalah sesuatu yang belum terpenuhi.
Entah itu oleh suamiku, atau oleh diri sendiri.

setidaknya dimulai dari hal terkecil, yaitu merubah tuturkata.


June 01, 2025

Malas berkunjung ke Rumah Saudara

Aku dan suamiku, punya satu problem kecil terkait soal saudara dan keluarga.

Yaitu, aku yang malas atau enggan kalau diajak berkunjung ke rumah saudara suamiku, dan suamiku yang malas atau enggan kalau diajak berkunjung kerumah saudaraku.

Aku dan suami punya alasan tersendiri, yaitu salah satunya kemalasan menghadapi atau menjawab pertanyaan seputar rasa kepo para saudara terkait kehidupan rumah tangga kami.

Karena kebanyakan saudara adalah mereka yang terlalu ingin tau dan juga mencampuri hal-hal rumah tangga yang itu diluar ranah kepentingan mereka sendiri.

Misalnya pertanyaan “Kapan kawin ?” dan saat sudah kawin pertanyaan akan berubah menjadi “kapan punya anak?” lalu, saat anak sudah lahir pertanyaan berganti menjadi “kapan nambah anak?” dan saat sudah nambah anakpun pertanyaan dan kekepoan para saudara belum berhenti..
“kerja dimana?” , “kerja apa?”, “Gaji berapa?”, bahkan sampai yang paling privat seperti “Sudah ikut Program KB?”......

“Aaarrrrggghhhhh........ BUKAN URUSANMU..” Rasanya ingin menjawab begitu, kalau norma sopan santun itu tidak ada.

*Lalu pergi dan tak pernah mengunjungi mereka lagi.*

Tapi beberapa orang bilang, itu hal yang salah..
karena Allah sendiri memerintahkan seorang hamba untuk menyambung tali silaturahmi, karna itu akan memperpanjang umur.

Well, bukan karena tidak mau tau. Tapi fake fact nya, di hari raya tahun ini saja, karena suamiku tidak mau berkunjung ke rumah saudara-saudaraku, maka akupun tidak mau berkunjung ke rumah saudara-saudara suamiku. Kan impas..hehe

Tapi tetap saja, itu . BUKAN URUSANMU..