Akhirnya aku kembali pindah ke rumah orang tuaku, Rumah keluarga intiku. Papa dan Mama.
Hehe
Hari ini paketku datang.
Jam 9 pagii..
Gercepnih mas paket nya. Terimakasih banyak ya mas'e.
Padahal niatnya mau saya kasih minum es atau apa gitu. Tapi apalah daya, belum belanja. Di kulkas juga gak ada apa-apa.
Dan Taraaa...
Seperangkat alat Make up dibayar DANA |
Akhirnya setelah sekian lama. Setelah kena tipu berkali-kali belanja on-line. Ada juga yang jualan online bukan nyari untung tapi nyari berkah.
Sumpah demi apa ini. Segini banyak yang saya dapet. Cuma bayar 35ribu doang.
Udah sama ongkir udah sama kepuasan. Uhuyy...
Barak Allah buat owner-nya. Ketemu di Tokped melalui iklan Tik tok. Ternyata ada gunanya juga main sosmed dan ngikutin tren sekali kali.
Saya yakin ini yang jualan gak cari untung. Tapi cari berkah. Diluar logika ajasih belanja segini banyak dengan harga segitu murah.
Persetan sama kualitas. Tohh gak ada yang expired kok.
Duhh senengnya gak bisa dibilang dengan word2..
Sekarang waktunya belajar Dandan..
Bingung mulainya dari mana..
Tapi memang harus dimulai sekarang, atau bahkan malah tidak memulai sama sekali.
Aku bingung, sedikit.Kakakku baru saja membuat story di Facebook. Dimana ada foto papa, berlatar sungai dengan diiringi lagu Andmes-Hanya Rindu. 😭
Seketika menangis lah aku.
Sungguh, melihat senyuman di foto itu. Aku benar -benar tak yakin bahwa orang yang ku sayangi itu telah tiada.
Terkadang untuk menghindari rasa rindu. Aku hanya membayangkan jika papa belum meninggal dunia. Papaku, masih hidup. Hanya saja berada di tempat yang sedikit jauh.
Tapi melihat fotonya seperti itu. Kembali menamparku pada kenyataan. Bahwa tempat yang sangat jauh itu, sebegitu jauhnya hingga aku bahkan tak bisa menempuh jalan jauh itu untuk kembali menemui nya.
Papa. Jika ada kata yang lebih tinggi tahtanya dari pada kata rindu, aku akan menggunakan kata itu. Karena seperti nya. Kata rindu saja tak cukup mewakili perasaanku. Rasa betapa inginnya aku bertemu, melihat senyuman dan memelukmu lagi.
Aku tak pernah menyangka jika umurmu bahkan tak sampai 60tahun.
Jika aku tau, kau akan pergi secepat ini. Pasti akan kubahagiakan hidupmu lebih utama, lebih daripada mementingkan bahagiaku.
.
Jika sebuah lelucon yang kudengar lebih dari duakali tidak bisa membuatku tertawa dua kali. Kenapa kehilanganmu yang hanya sekali. Bisa membuatku menangis berkali-kali.
Papa. Sesuai janjiku.
Aku kirim Doa ini Untukmu. Alfatihah...
Sejujurnya aku merasa sangat nyaman saat sendiri.
I mean, Me Time yang membuat ku panjang umur adalah sebuah kesendirian.
Tapi sejak punya anak, bisa dihitung jari berapa hari yang ku habiskan tanpa ada anakku di sampingku.
Secara otomatis anakku menjadi bagian dari diriku.
Dan kini kalau anakku tidak kelihatan sebentar saja, aku langsung merasa kehilangan dan mencari nya.
Mungkin ini juga yang dirasakan semua ibu.
..
Beberapa kali aku berdiskusi dengan suami tentang memiliki satu anak lagi (maksudnya hamil lagi). Tapi sering kali jawaban yang ku terima adalah suami kurang setuju.
Alasannya klise, selain belum punya cukup banyak uang. Kami masih terlalu egois sebagai orang tua. Yang masih lebih sering mendahulukan apa yang kami inginkan, dibanding keinginan anak.
Me time bareng |
Tapi karena manusia adalah makhluk yang mudah berubah, bisa jadi pemikiran dan keputusan kami sebagai orang tua, akan berubah di masa depan. Ya, we never know.