April 29, 2020

Tahun ini Aku menikah

 Tahun 2020, adalah tahun dimana aku akan jarang nulis blog. (Kayaknya sih gitu).

Soalnya di tahun ini aku banyak menangis. dan aku juga sedang memulai awal yang baru.

Karna di Tahun ini aku menikah.
Mencoba menyesuaikan segala sesuatunya dari nol lagi.

Menyesuaikan itu adalah hal yang paling sulit. Tapi nanti kalau udah 'duduk', tinggal nikmati hari saja.

SEMOGA


foto pakai cincin mahar


April 21, 2020

So Li Lo

 Jika aku tak di sisimu saat ini.
Ingatlah !
Dulu kita pernah bersama
Menggapai Cita, Merajut asa.

Kita pernah susah payah Memikirkan Dunia.

Alam dan berjuta Kejutannya

Mungkin juga, Dia yang pertemukan kita.



April 15, 2020

Khalifa Diara Okta

 

Namanya Yara,
Dia adalah sepupu paling kecil dari anak nenek yang paling kecil

Selain manis, yara memiliki paras yang mirip orang jepang
Hasil persilangan ayah jawa, dan mama nias.

yara adalah teman yang manis,
Dibalik usianya yang terpaut jauh dariku

Kami suka bermain dan iseng berdua.

Melet bersama

Rambutnya tebal dan lurus, terkadang aku up ftonya di Instagram

Jadi Model

Belajar Lighting kamera dan yara jadi modelnya

Sore-sore di kios

Jadi Model waktu mati lampu

Waktu pesta Bik nanin

April 09, 2020

Tragedi pernikahan

Dua hari sudah sejak akad nikah -pertama dan terakhir- dalam hidupku digelar.


Selesai sudah perjalanan cintaku.

Kini yang ada dari sebuah kisah cinta bukan lagi pencarian, tapi kehidupan.

Kehidupan yang masih menjadi teka teki misteri akan bagaimana.


Sebuah kabar menabrakku (menabrak dalam arti yang sebenarnya).

Dimana mobil yang dibawa oleh abang ipar suamiku menabrak sesuatu di jalan dan membuatnya ringsek.


Suamiku yang tak tau apa-apa, mau tak mau menjadi orang yang bertanggung jawab, karna dia yang meminjam mobil itu.


Entah harus menceritakannya dari mana.

Apakah harus dijabarkan secara runtun, akupun tak punya cukup 'kebesaran hati' untuk menjelekkan keluarga suamiku.


Aku hanya merasa kurang dihargai sebagai mempelai wanita.

Aku yang dibesarkan dengan kasih sayang dan dididik dengan baik oleh keluargaku.

Nyatanya dianggap wanita tak bernilai oleh keluarga dan saudara suamiku.

Yang diambil dengan Gratisan dan mudah.


Yang bahkan diperlakukan seolah wanita tidak terhormat.

Bahkan beberapa saat -perlakuan itu sudah berlaku- tak lama usai akad nikahku digelar.


Sedih rasanya, ingin menjerit dan menyesali.

Tapi apalah daya, sudah seperti ini jalannya.