August 25, 2016

Remember JERO HALOHO

One Take
Saat sedang menulis ini, Saya dan Bang Jero Sudah Lama sekali tidak bertemu dan Bicara satu sama lain. Setelah hampir setahun lalu saya mengenalnya.


Ada sebuah Surat yang pernah dia tulis di tempat kerja. Seperti surat anak Sd, Yang ditulis asal.
 Tapi saya  sempat mengabadikan Surat itu. Isinya kurang lebih seperti ini 

"Mungkin suatu hari ku tak tenang lagi
Saat ini dirimu tlah ahdir dalam hidupku
tpi suatu saat nanti kau akn pergi
tapi untu melupakan dirimu akan sulit. butuh waktu
Hingga akhir hidupku aku gak tau knp perasaanku bisa kayak gini
mungkin kamu Hipnotisku dengan rasa sayangmu
Terimakasih telah hadir dalam hidupku
Saat ini, Karna aku merasa bahagia saat ini
Walau pun keadaan seperti ini...!!!!

Apakah kamu memahaminya ...!!!


Kalau ditanya apakah kami pernah Pacaran. Tidak !
Kami hanya pernah dekat.
Dia salah satu orang yang ada di foto INI

Aku memang Ingin Mengenalnya sejak pertama kali Bertemu.
Dan Kami pernah punya rasa saling sayang dalam hati.
Rasa sayang yang tumbuh gitu aja kurang dari satu bulan.
entah sebagai apa, Mungkin teman tapi lebih. 
Jika pacar tapi bukan.

Seperti Cerita Pertemuan Singkat -lainnya- dalam Hidupku.
sang Hujan selalu menjadi saksi.

Aku ingat  Hujan sore itu,
Hujan yang menjadi saksi ketika kami bela-belain membelah jalanan untuk sampai di
Pemandian Alam Kasanova. Semua Demi Kasanova.

Tiket masuk kesana juga disimpan sama bang Jero.

Entah apa yang kami lakukan disana.
YangPasti aku dan Dia takkan melupakan hari itu.
Ini pertama kalinya kami pergi berdua.

--
Bagiku
Bang Jero adalah seorang -Anak- Cowok  yang Baik.
Sepolos polosnya aku, dia terasa jauh lebih polos karna berasal dari kampung.

Sejak awal kenal, kami tau kalau kami Berbeda agama.
Karna itu jarang membahas soal Keterikatan.

Terkadang, jika malam hari ada waktu untuk bicara di Telfon.
Bang Jero sering bicara dengan asik sendiri Soal Agama.
Baginya, Agama itu hanya soal keyakinan. Semuanya mengajarkan yang Baik.
kalau kita jodoh dia mau masuk agama saya.
Haha, Saya cuma bisa ketawa.

Pernah sewaktu saya kerja, bang Jero Ngambil Foto saya dan MengUploadnya di BBM.
 saya pinjam Hpnya untuk MengCapture gambar ini.

Batre nya tinggal 2% Euy

Kalau ditanya kenapa Kami bisa bertemu, Mungkin awalnya kebetulan. Saya juga kadang bertanya-tanya.
Tapi tidak sesimpel itu, Setelah waktu berlalu. saya merasa pertemuan ini seperti rencana yang dikabulkan diam-diam.

Dari bang Jero aku belajar Ketulusan, karna sikap kampungnya yang kelewat polos.

Setelah sekitar Akhir Tahun 2015 dia kembali ke Kampung.
Dia ingin aku mengantarkannya Pulang. Tapi kebetulan aku tidak bisa pergi.

Dan Aku tak mau tau lagi kabar dia.

Terkadang menyapa di Telfon, Tapi itu tidak Intens.
Ketemu di Situs Sosial juga Cuek-Cuek saja.

Pernah beberapa kali dia datang kembali.
Menghubungi dan berusaha kembali Bertemu.
Tapi aku cari Alasan, aku Cari cara agar bisa Mengelak.

Aku Benar-benar tak ingin mengenalnya lagi sejak Tahun Itu Berlalu.

Sekarang satu-satunya yang kupunya.
Kumpulan beberapa Foto waktu kami iseng di tempat Kerja.









Selamat tinggal Bang Jero. Anggap saja ini Pertemuan Singkat dalam hidup kita.

August 12, 2016

MY Brother Nri. Again !

Aku harap aku gak pernah bosen untuk ceritra tentang bang andri
he's Loyal Person. Right


Dia, Seorang kristiani yang tidak pernah kujumpai.
yang Selalu jadi pendengar yang Baik.
Learn to Hear

Karna satu yang aku pelajari sejak kenal dia. 
aku juga jadi seorang pendengar yang baik.
Pokoknya bang andri My Best friend dahh

August 03, 2016

Tekhnologi Membuat Kita Acuh

Semakin berkembangnya Tekhnologi. Kita gak bisa lari dari kenyataan ini.
Kenyataan Bahwa berbagai Situs Sosial Media membuat kita Acuh sama Lingkungan Sosial kita yang sesungguhnya.

Saya sudah 6tahun menggunakan situs Social media seperti Facebook dan Twitter.
Sebelum akhirnya Tekhnologi mengembangkan Ratusan situs lain yang hampir serupa seperti Instagram, Line, Whats Up, Bbm, Dan banyak lagi.

Sebagai kaum Modern, dan juga generasi Muda. Memang sudah sewajarnya kita mengikuti perkemabangan Tekhnologi.
Tapi kadang itu membuat kita lupa pada kehidupan kenyataan yang sebenarnya.
Apa-apa harus di upload gitu.

Liat ni ! Ngapain Diuload cobak.
Biasanya seorang New Bie, Atau User Baru akan memiliki kecanduan atau keasyikan sendiri ketika pertama kali masuk ke  Situs-situs sosial yang tersedia di internet itu.
Sehingga banyak waktu yang dihabiskan untuk melototin Gadget.

Setiap aktifitas yang terjadi di kehidupan yang sesungguhnya bahkan bisa sampai terabaikan akibat Kecanduan Main Sosial Media.
Lupa belajar, lupa mandi, lupa makan, bahkan bisa sampai lupa tidur.

Kita sering Lupa pada kenyataan bahwa hidup kita bukan bergantung pada Tekhnologi.
Tapi kerja Keras dan Usaha yang sesungguhnya.

..
Kembali pada pembahasaan, bahwa Media sosial membuat kita acuh pada Kehidupan nyata.
Ini juga berbahaya.
Kita bisa Tau teman facebook kita sedang sakit ataupun meninggal.
Tapi kita bisa tidak tau, Jika teman kita atau keluarga kita dikehidupan yang sebenarnya yang sedang sakit.
Dan Sering tidak tau jika ada Tetangga kita yang meninggal.

Seperti yang terjadi padaku hari ini.
*Parah, Parah.. Parah..

August 02, 2016

Hujan Yang Merindu

Dedaunan  itu terlihat basah dan Merekah.
Aku ingin memotret ribuan daun itu di tengah remang cahaya bulan dan cecahan air di pinggir jalan.
Tapi yang ada hanya tetesan
Sampai
Hujan Deras itu telah berhenti.
Membawaku kembali pada kegalauan hati.

Aku mengingatmu. Aku Merindukanmu.
 entah kenapa perasaanku padamu tak bisa terhenti tiba-tiba seperti sang hujan.
Tapi dia sering kali datang tanpa sepengetahuanku.

kau-tau

Aku tetap ingin menyimpanmu di dalam hatiku seperti ini.
Meski tak ada yang tau.
Meski tetap terlihat stupid.

aku ingin terus dan terus menuliskan namamu di hatiku.
dan menyimpannya dalam Mawar Itu.



August 01, 2016

De Ja Vu dan Teka Teki dan Skenario Tak Tertulis

Aku Terhenyak sesaat menyadari kenyataan ini.
Kenyataan bahwa semua yang terjadi Dalam Hidupku Bukanlah sebuah kebetulan.
Bahkan untuk semua pertemuan dan perpisahan. TIDAK ADA YANG KEBETULAN UNTUK ITU SEMUA

Seakan itu bukan hal yang terjadi Tiba-tiba dan begitu saja.
Sebelumnya, Akulah yang menginginkan semua hal itu terjadi.

--
Hari ini saat sedang beres-beres, aku kembali membuka buku catatan lamaku.
Sekitar tahun dua ribu sepuluh aku memang udah sering nulis perasaanku di lembaran lembaran kertas.
Aku sedikit tertutup dan  juga pendiam. Karna itu aku sering mengungkapkan perasaanku dalam bentuk tulisan. aku lebih suka begitu daripada harus menyuarakan isi hatiku.
Aku tau tak ada yang peduli untuk itu. Semua orang hanya peduli pada dirinya masing-masing

Dari sana, aku menyadari sesuatu yang penting
Saat tanggal-tanggal itu tertoreh dan aku lupa apa yang terjadi
Catatan-catatan itu mengingatkanku kembali


Tepat di tanggal dan bulan yang sama enam tahun lalu dari sekarang
aku menemukan kekecewaan kecil dalam hidupku tapi lalu mengikhlaskannya
Aku hanya Kecewa dan tak bisa berbuat apa-apa.
Dan empat tahun setelahnya dibulan dan hari yang sama itu
Aku tak sengaja bertemu seseorang yang sampai hari ini telah mengisi Penuh Hatiku
Dia seseorang yang membuatku merasa berat memikul beban Rindu dalam hati

Aku fikir pertemuanku adalah kebetulan dengan Orang itu.
Tapi itu adalah jawaban dari kekecewaanku empat Tahun yang Lalu itu.

Dari situ aku seolah mengerti.
Untuk setiap doa, Tuhan Pasti Mendengarkan Doa itu.
Hanya saja tidak semua Doa dikabulkan dalam waktu sekejab OlehNya.
Ada kalanya jika Doa itu Terwujud saat kita Hampir Lupa.

Jika kufikirkan hal yang lainnya lagi.
Memang Semua yang terjadi Dalam hidupku memiliki keterkaitan satu dengan yang lainnya.
Semua memori itu muncul dan hilang begitu saja.
Dan takdir Hidup telah membuat segalanya datang dan pergi tepat pada waktunya.

Bajingan, bajingan itu, Yang pernah mengganggu hidupku juga memiliki satu kesamaan dalam inisial namanya.
Mereka yang sempat hadir tanpa sempat aku miliki, selalu punya kisah dibalik Hujan.
Kendaraan yang selalu kencang dan menjadi Saksi Cinta Kita. Melarikan diri dari Realita.
Baju dan Warna yang mereka gunakan ketika datang dan pergi dari hidupku juga akan selalu mengingatkanku pada Baju Idola itu.
Tetesan air mata yang Kekecewaanku, akhirnya berubah menjadi tetesan air mata yang harus mereka Bayar.
Cemooh yang dilontarkan untukku, kini malah menjadi semangat hidupku

Aku juga sulit mengerti ini semua.
Dalam Setiap Peristiwa, Segalanya tetap adalah Teka- teki.

Aku Hanya Yakin, Selalu ada Waktu, Warna, Tempat dan Alam semesta yang menjadi Saksi.

Untuk Semua Yang Terjadi Dalam Hidup ini.

KINI ITU SEMUA TELAH TERJAWAB.

Perbaiki diri dan sikap mulai hari ini. Akan membawa kebaikan kelak di masa yang akan datang.