January 06, 2013

Veromone (Cerpen by Me)

Reply of" Hadiah untuk seorang perjaka

 

me

Malam ini kepala pusing dan hari yang penat, kuhabiskan disebuah kafe di pinggir jalan. Pekerjaanku yang bermasalah seakan mengancam karirku yang cemerlang.
Sepertinya percuma sudah perjuanganku mencapai posisi wakil ketua di perusahaan.
Karna ulah seorang penghianat, Perusahanku kini terancam ditutup.
Aku dan termasuk puluhan karyawan lainnya akan dipecat dalam minggu ini.

Kupesan dua botol minuman beralkohol pada seorang pelayan wanita. Pelayan cantik yang pakaiannya terbuka memperlihatkan kulitnya yang putih langsat dam sedikit belahan dadanya.

Sepertinya aku akan menghabiskan malam ini disini, Sampai fikiranku kabur dan masalahku memudar dari ingatan.

Gemerlapnya suasana di tengah ibu kota perlahan membuatku lupa akan tata caraku bertindak dan berfikir selama ini.
Fikiranku sedang kacau ditambah dengan pengaruh alkohol. Kafe tempat dimana aku berada ini terlihat semakin malam semakin ramai.
Wanita-wanita cantik berjalan di sekitarku, beberapa dari mereka menawarkan diri. Tubuh-tubuh indah itu, hanya dengan beberapa lembar rupiah berwarna merah, maka bisa dijamah sepuasnya oleh para pria.
‘sungguh miris, pikirku.
Karna sepanjang hidupku, di usia yang kini sudah 28tahun, Keperjakaanku belum pernah ternodai oleh wanita. Aku tetap menghargai setiap wanita, dan memperlakukan mereka semua dengan sopan seolah wanita-wanita itu adalah saudari atau ibuku.

Akupun menolak mereka yang datang, dengan cara berbohong jika aku adalah seorang gay. Merekapun pergi dengan tatapan sinis dan kecewa karna kehilangan pelanggan, berarti tidak dapat uang.
Terlepas dari apapun stigma negatif tentang kupu-kupu malam itu, setidaknya mereka tidak merugikan siapapun dan itu adalah bentuk usaha mereka mencari uang, sama sepertiku dan kalian.

Dengan mata yang sudah terasa berat. Kurebahkan kepalaku di atas meja kafe.
Disamping tempat dudukku terlihat sepasang remaja sedang berpelukan dengan mesranya.
Wajah mereka tidak terliha jelas, namun di balik jaket si wanita, terlihat sebuah seragam sekolah yang masih dikenakannya.
Tampaknya mereka masih anak sekolah, entahlah.

Bersamaan dengan itu dua botol alkohol sudah habis kutenggak, botol alkohol itu bertuliskan kandungan kadar alkohol yang tinggi, yang sebenarya berbahaya jika diminum saat perut kosong. Tapi aku tak peduli, aku bahkan lupa apakah aku sudah makan sesuatu sejak siang.

Akupun berjalan sempoyong ke arah mobil jaz putih yang terparkir di depan kafe.
Sadar jika tidak memungkinkan untuk mengemudikan mobil, akupun membuka pintu dan masuk kedalamnya tanpa menutup pintu itu kembali. Kurang dari 5menit, akupun tertidur.

Jam 3,30 pagi, aku tersentak karna mendengar bunyi suara notifikasi handphoneku.
Dan masih dalam keadaan setengah sadar, kulihat disekitarku masih banyak kupu-kupu malam yang lewat menjajakan diri pada pria hidung belang.

Sampai tiba-tiba aku dikejutkan kehadiran seseorang di dalam mobilku, duduk tepat disamping kemudi.
Entah kapan orang itu masuk, kemungkinan besar menyusup saat aku sedang tertidur tadi.

Saat itu aku ingin berteriak dan memukul orang itu, Tapi begitu menatap matanya yang biru dan bening, seolah terhipnotis mulutku langsung terbungkam dan diam tak bisa mengeluarkan suara.
Mobilku yang gelap, tiba-tiba terang karna pancaran cahaya dari tubuh orang itu.
Aku tidak bisa memastikan apakah dia seorang wanita atau pria.
Aku hanya melihatnya sebagai sosok manusia yang tidak seperti manusia biasa.

Kulitnya putih bersih dan bercahaya, di tengah keningnya terdapat sebuah titik bening seperti permata.
Aku terhipnotis, tak bisa mengendalikan diri dan langsung terpesona akan apa yang kulihat di depan mataku sekarang.
Harumnya sangat semerbak, wangi seribu bunga.
Kutatap wajahnya, terbelalak tanpa berkedip. Saat itu mataku berpindah menatap bibirnya yang sintal dan merah seperti cery.
Aku menciumnya lembut dan manis.

Lalu, aku dan sosok itu terbuah dalam cinta. Waktu seolah terhenti karna aku seperti tak lagi berada di alam nyata.
Kami bercinta dan aku sangat menikmati itu.

 

Keesokan harinya

Beberapa jurnalis sedang mengambil foto, wartawan dan para peliput berita sedang mewawancarai para saksi mata.
Lalu, beberapa petugas kepolisian memasang Garis polisi di TKP.

“Telah ditemukan jasad seorang laki-laki dalam sebuah mobil jaz putih, di depan kafe Veromone. Diperkirakan Laki-laki berusia 25/30tahun ini tewas akibat overdosis minuman keras”