Featured Post

GaPenTinG

February 10, 2013

Aboth my Brother


Di masa lalu aku pernah punya abang angkat namanya Alvin Ari Saputra. Usianya masih setahun lebih tua dari aku. Aku lahir tahun 1994. 
So, usia dia sekarang masih 20tahunlah. kadang usia inilah yang buat aku Lucu kalau inget dia, karna sekarang dia udah jadi seorang Ayah. Hahahah

Ada yang absturb dengan pernikahannya. Mungkin bang Alvin seorang yang polos. Aku pernah ngarang cerita buat dia, tentang sahabat aku yang diBuntingin sama cowoknya trus lari kerumah minta bantuan aku. Dan gak lama cerita karangan aku dikasih solusi sama dia. Aku denger kabar dia punya pacar anak SMA kelas satu  Udah hamil duluan (Whacks?)

Aku jadi ge er mungkin ceritaku terlalu bagus sampai bisa Nginspirasi dia kayak gini. Hueh
Dia nikah sama anak yang udah (bisa buat anak) ditanami benih sama dia. Aku denger kabarnya dan aku ikut bahagiaa. “Congrats to my Brother and his Wife”
Sejujurnya Aku sedikit cemburu sama istrinya, semenjak mereka menikah aku kehilangan sosok bang Alvin. Orangnya yang manis, kocak, perhatian, sayang sama semua orang, baik hati dan rajin menabung itu. Kini dia berubah sejak istrinya hamil dan mbrojolin orok.
Ya, aku gak bisa nyalahin siapa-siapa. Mungkin hanya kebetulan story bang Alvin mirip dengan naskah karanganku. Tapi setidaknya aku bisa berkaca, mereka terlalu Free menjejaki masa remaja. Istrinya yang dulunya Cantik, terlalu bego mau nyerahin ‘yang-paling-berharganya’ untuk pacar sebagai bukti cinta. Kini istrinya putus sekolah dan ngurus anak di rumah. Usianya bahkan belum nyampe 17tahun. Tragis! Gak kebayang kalau itu kualami. OMEGOT
Dan bang Alvin dia baru aja tamat sekolah, sebagai cowok dia pasti masih ingin berkelana kesana kemari mencari Pengalaman dan menatap dunia luar. Tapi faktanya dia harus jadi ayah yang bertanggung jawab ngidupin anak dan istrinya.

{FlashBack}
Bang Alvin anak pertama dari 6 bersaudara yang semuanya laki-laki. Aku kenal dia udah sejak kelas lima EsDe. Tapi mulai akrabnya sejak Sekolah di satu SMA. Kebetulan dia kakak kelasku. Rumah ku sama bang Alvin paling jaraknya 500 meter. Kalau dia nongkrong malem minggu sering barengan sama aku yang (dari dulu udah jomblo) kebetulan nongkrong juga. 
“yang pasti bukan nongkrong di jamban”
ataupun  nongkrong seperti isi pala lo.

Kalau aku ngobrol sama dia serasa dunia adalah miliknya. Ha ha.. Bang alvin memang tipe cowok meninggi dan Besar kepala. Tapi itu yang buat dia beda dan asik kalau lagi kuajak Mengarang bebas. Cerita tentang Gadged dia pasti update, cerita tentang otomotif juga dia banyak tau, sampe cerita tentang film Biru itu hapal semua dia. “film biru apasih?” #udah,anakkecilgakbolehtau
 Hue, trus ceritanya kenapa bisa jadi abang angkat aku?
Hm, ini nih yang serunya. Yang tau kalau kami saudara angkat ya hanya kami dan Tuhan. (sah gak nih, sekarang lo semua juga tau kan)
Waktu Sma aku juga pernah mengalami masa Al4y. aku juga suka ngusilin nomor telfon bang Alvin. Awalnya dia Cuek tapi akhirnya kita jadi sering sms an dan semuanya berubah saat dia bilang selama ini pengen punya adek cewek tapi gak kesampean. Dan aku juga bilang hal sama. (ya iyalah secara adeknya bang Alvin 5 cowok semua dan kk aq Cuma cwek atu atuna) cup, cup..
Oke..  resmilah sudah aku punya seorang ayah, ibu, abang, kakak, dan adek nyebelin.

 {and Flash Now}
Dia sudah dipanggil bapak oleh darah dagingnya, secara perlahan dan pasti kami makin menjauh dan hilang kontek. Aku kadang berusaha ngubungin dia dari Facebook. Tapi mungkin dia malu atau ada something yang disembunyikan dari aku.  Sampai abang angkat aku yang perhatian ini. Sekarang udah bener2 ngilang  dari hidup aku.
Yang tersisa hari ini Cuma namanya dan Akun facebooknya. Di profil masih terpampang foto praweding ‘mereka’. Dan ada sisa-sisa cemburu disana (di hatiku)
Tapi Sudahlah. Sebelum jadi abang angkat memang aku ada ‘Fell’ sama dia. Tapi sekarang murni kebahagiaan abang aku ini. Adalah kebahagiaanku juga. ##

February 03, 2013

Karna Permata itu Bukan Untukku


Terkadang semakin besar sesuatu yang ingin kita capai, maka akan terasa semakin besar pula pengorbanan yang harus dilalui.
  _Chery

..Kemarin perasaan sayang itu Pernah terjadi begitu indah sekaligus menyakitkan. Dan hari ini aku mulai Lupa. Kenapa, Aku tak pernah menggapainya?
Entah karna dia terlalu berharga atau karna tak ada upaya lebih yang bisa kupilih? Oh, mungkin (itu karna) Aku manusia biasa dan cukup sadar diri.
Ya,  so true, The Innocent like me can never Last. Andai waktu bisa diulang, aku pasti akan memperbaiki semua yang salah. Tapi sepertinya tidak. waktu adalah masa depan yang terus berjalan maju, mungkin dia tak lagi pedulikanku meskipun air mataku sudah mengering. Sepertinya masih terlalu klise jika Saat ini aku masih melihat jelas dirimu yang dulu pernah Milikku.

Bicara usia. Haha mungkin aku harus menahan malu.
Orang-orang pasti akan menertawakanku jika tau di usia hampir 20 tahun aku tak pernah berpacaran seperti kebanyakan remaja lainnya. (ada apa denganku ?)

Ya,kadang aku sendiri bertanya ‘kenapa aku begini’. Apakah terlalu bodoh jika aku mencintai sesuatu yang memang pantas untuk kucintai. Tapi kenapa aku tidak bisa bersamanya. ‘wahai hujan, beri aku jawaban lewat tetesan airmu. Yakinkan aku jika ini memang takdir Tuhan’.


Di masa lalu aku sempat menemukan permata itu. Dia lebih berkilau di antara semua permata yang kulihat. Ketika sedang berjalan aku membayangkan 2 sayap putih nan indah sedang mengembang di bahunya. Entahlah, seperti nyata tapi itu hanya imajinasiku --Wake me up Now--.
 Aku tertarik dan sudah-sangat-ingin memiliki permata itu sejak awal. Sungguh, aku akan memperoleh permata itu dengan kerja kerasku sendiri. WaW. Tapi dia indah, bukan hanya aku yang terkilau dibuatnya. Mungkinkah aku berhasil -_-??”

Ya Nyaris !

Jika bukan karna takdir, aku yakin permata itu masih akan menjadi milikku. Seseorang yang membawa pandangan lebih kini telah membeli Permataku. Dia memiliknya dengan mudah karna dia memiliki segalanya. Yah, tak ada yang bisa kulakukan lagi, aku Harus Ikhlas, ini sudah Finish.