Featured Post

Mimi dan Momo

May 30, 2010

AUTOBIOGRA_RIE

 Sebut saja namanya Rie, Chui, atau Cerry, lengkapnya Alfitra Isnaini Ceria.

Seorang anak manis yang tergila-gila sama band D’masiv ini lahir di London, Cuma karna keburu dideportase ke Indonesia akhirnya lahirlah bayi cantik ini di Indonesia, tepatnya kota Medan pada tanggal 8 April 1994.

Saat ini cerry sudah berumur 16 tahun. Anak cewek ini suka music, sampe suatu hari dia berfikir untuk menciptakan sebuah alat music bertenaga Uap. Hehehe

Karna kalau nyiptain mesin Uap, udah ada yang nemuin duluan. Hups..ss..sss

Tapi berhubung kepentok biaya. Akhirnya Cerry berfikir untuk menyalurkan bakat gila menulisnya dan memberi topic “menulis sambil menguap”.

Karya tulisan pertama dari cery berjudul ‘liburan kerumah nenek’ yang ditulis ketika cery masih SD kelas 3.

Dan karya-karya tulisan cerry yang berikutnya, telah mendapat banyak penghargaan dari anak SD dan para pecinta permen Harum Manis. Wkwkwk..

Dan buat semuanya., kalau ada yang merasa kurang berkenan dengan karya-karyaku. Jangan langsung patah hati. Abaikan saja aku, atau pecahkan saja semua gelasnya biar diomelin emak.

Haha

Selanjutnya yang mau kasih Kritik atau Saran dapat dikirim ke kantor POS Polisi terdekat  //www.orangsaraf.pispot.coid. Jangan lupa kirim sebanyak-banyaknya..

Dan buat yang mau ngasih puji-pujian, silahkan kirim email ke Cerryraytama57@gmail.com

And Now

Don’t Go Anywhere

Tetep disitu nunggu nasi bungkus. Laper Neeeuuhh

May 28, 2010

Nonton Konser Lagii

Bulan mei 2010, banyak kejadian yang hanya terjadi pertama kali dalam hidupku.

Sesuatu yang mungkin akan mengubah pemikiran dan sejarah diriku.
Cek it..

Untuk Rahmadani dan Muh.Iqbal, teman sekelas yang ngajak aku nonton konser. Makasih banyak, meskipun aku tau niat kalian ngajakk aku biar ada yang bayarin ongkos. Tapi kalau  kalian gak ada juga aku gak bisa pergi sendiri.

Dari rumah, satu-satunya yang kubawa Cuma duit lebih, manatau ada yang ingin kubeli.
kita sampai di lokasi jam 12 lewat. Kami Cuma ber 4. Dani, putri, aku dan iqbal.
Lapangannya sunyi, kemungkinan Cuma ada 2. Karena konsernya udah selesai, atau karna belom mulai.

Tanya-tanya sama orang yang disana, ternyata konsernya baru mulai jam 8 malam. Wew, kalau gitu aku manabisa pulang malam, naik apa malam2.
Tidaakk..

Waktu di depan lapangan aku ketemu sama marwan dan bg poniman dong.
sama bg Agus leo jugak, tapi sifatnya gk seperti kemarin, dia agak sombong dan pendiem. Padahal aku rindu, tapi mungkin dia punya alasan sendiri kenapa sifatnya seperti itu.

Selagi ngulur-ngulur waktu, kurang lebih 6jam sampai konser tiba, aku, dani sama si putri makan bakso di depan lapangan, bakso pansit pinggir jalan.
posisi pas di depan aku dan putri ada seorang akang2 yang juga makan bakso. Mereka yang keramahan ngajak si abang ngobrol, dan pas si akang mau bayar, si dani nyeletuk “bang sekalian ya!”  “yaudah katanya”. Eh kami dibayarin dong makannya.
Merasa berterima kasih si dani minta nomor abangnya dong.
Thx a lot.

Setelah makan bakso, kami balik ke lapangan, disana ada sponsor –motor- jadi ada pameran motor ‘ninja warior indo’,  Liatin orang main bilyar dan ada juga panggung kecil konser band medan –lokal.

Band yang sama sekali belum terkenal, tapi bisa buat aku terkesan juga sih. Karna nunggu giliran mereka manggung, mereka itu duduk di bawah pohon besar kan. Aku lihat gaya mereka itu keren-keren, dan mirip artis benaran juga.

Awalnya Cuma aku yang pengen foto sama mereka, tapi waktu ada Aqu band nyanyi lagu kotak Beraksi dan Kosong tujuh si dani juga jadi mau foto sama mereka. Maaf ya kalau saya norak sendirian.

Waktu kami minta foto bareng, mereka juga tidak sombong. Biasa kan kalau belum punya nama masih ramah-ramahnya itu.
Dan vokalisnya juga kata dani mirip tantri kotak “cantik ada tomboya dikit”, dia bahkan mau ngasih waktu dani minta nomor kontaknya. “Makasih ya kak, sukses”

Dan ada juga satu orang lagi yang mukanya lumayan manis, aku juga gak tau nama bandnya, tapi aku sempat minta fotonya. Dia bilang, foto 1x lagi bayar 10ribu.
*eh malah ngelawak dia nye

Sempat hujan gerimis, yang buat kami neduh di tempat orang main bilyar. Ada seorang abang2 yang kata si putri sok kecakepan karna gayanya yang pakai kacamata hitam. Tapi waktu manggung ternyata dia vokalis yang gaya panggungnya keren sekali.
“ih ternyata keren kali kakak itu, kupikir tadi banyak gayaya”
oh putri.. putri..

Waktu mereka perform kami sempat melambaikan tangan, dan dibalas dong sama kakak itu. Setelah mereka selesai nyanyi kami heboh sendiri sambil tepuk tangan.

Saat tiba jam 6 sore, marwan belikan kami bakso. Baik sekali.
jumpa lagi sama orang yang waktu itu bantu aku buat masuk ke bawah panggung dan mempertemukanku sama d’masiv. Namanya Rahmat, waktu kutanya sama marwan.
Tapi kali ini dia sedikit beda, agak cuek. Mungkin saja dia udah lupa.

Trus, something happen, waktu si putri kepergok bapaknya ada disana. Bapaknya yang baru pulang kerja, langsung nyuruh dia pulang. Awalnya putri gak mau, dan jadi ambek-ambekan sama dani. But finally dani ikutan pulang. Mereka berdua pulang meninggalkan aku sama iqbal dan marwan.

Kamipun masuk ke bawah panggung, aku duduk samping bg poniman, dan kulihat kanan kiri tak ada satupun cewek disitu.
Well, masa aku cewek sendiri, bytewe.

Aku jadi mikir buat pulang ajalah.
Nunggu 2 jam lagi TRIAD tampil, keburu gak ada kendaraan lagi yang lewat.
Akhirnya akupun pamit sama bg iman, dan dianter naik becak sm iqbal dan marwan.
Aku pulang Ya. Nonton Konsernya Titip salam aja.

Percuma nunggu lama, ujung-ujungnya batal.
Sorry for all my Family, because im lie.

story by me


May 09, 2010

Sheila Marcia





Salah satu aktris cantik di Indonesia yang menurutku Real Cantik adalah Sheila Marcia. Film yang membuatku mengakuinya cantik adalah film Tentang Cinta yang dibintanginya bersama Vino Bastian dan Fedi nuril.

Pada tanggal 24 februari 2010, Sheila Marcia melahirkan anak pertamanya yang diberi nama Leticia Charlotte Agraciana.

Dia membesarkan anaknya sendiri tanpa bantuan pengasuh. Dengan telaten menggantikan popok, memandikan hingga kontrol ke dokter.

Ibu sheila marcia, Maria Joseph mengakui sejak kelahiran Leticia, sikap Sheila marcia semakin Dewasa.

Yang membuat publik kaget adalah Ayah   biologis dari bayi itu, ternyata Anji Drive. Dimana sebelumnya tidak ada pemberitaan bahwa sheila dan anji memiliki ‘hubungan’.
Saat putri mereka lahir, anji mengatakan turut senang. Keinginan anji diungkapkan, dimana dia ingin mendampingi leticia “aku pengen banget bisa beli mainan bayi bareng, jalan bareng leticia” ungkap anji.

Anji juga mengatakan “lucu banget, bibirnya mirip aku”.

Pria bernama lengkap Erdian Anji Rihartanto ini tidak sungkan untuk datang ke rumah sheila untuk melihat tumbuh kembang leticia. Dann anji mengaku siap bertanggung jawab untuk sheila dan leticia.

Meskipun anji telah mengakui jika dia adalah ayah biologisnya Lethicia, tapi sheila tetap bersikukuh ingin membesarkan putrinya itu sendirian.

 

May 08, 2010

Sedikit Cerita tentang Aku dan D'Masiv


Kamu pakai Jaket putih dengan ukuran sedikit pendek dibanding tinggi badanmu.
Jaket itu tergantung, tepat diatas tali pinggang yang ada dibaliknya, jaket itu menutupi hampir semua tubuhmu, kecuali bagian lengan dan depan dada datarmu.

Kamu bernyanyi sekitar  delapan lagu nonstop dengan semangatmu yang bergelora. Di panggung itu.
Malam itu.

Aku tidak ingat lagi warna baju kaus yang kau pakai di balik jaket putih itu.
Tapi aku sangat ingat sebuah tulisan cukup besar yang tersablon di baliknya, tulisan berwarna merah muda yang terbaca THANKS GOD.

Merah muda, Sesuai dengan warna hatiku malam itu. Dan Terimakasih Tuhan telah menakdirkan aku untuk berada di sini.

Kamu terlihat lebih memukai di dunia nyata. Jauh lebih memukai daripada kamu yang biasa kutonton di setiap video clip lagumu.

Kamu bernyanyi dengan semangat, lagu itu berjudul Diam Tanpa Kata, Cinta ini Membunuhku, Merindukanmu, Semakin, Diantara Kalian dan lagu hits Band D'masiv yang lain.

Aku ingat tanggal itu, 8 Mei 2010.
Hari dimana tanggal lahirku dan bulan lahir d'masiv disatukan.

Aku tau, tidak ada yang terjadi kebetulan dan tanpa disengaja. Meskipun itu bukan karna rencana manusia.

Semua yang terjadi, semua yang nyata hari ini, adalah rencana Tuhan. Skenario Alam Semesta dalam menciptakan Keajaiban-demi keajaiban yang disebut Takdir.

Kamu yang sedang berada di panggung konser itu, yang sedang bernyanyi dengan suara lembutmu. Adalah kamu yang pernah kugilai semasa sekolahku.

Aku begitu bahagia bisa melihat konser band D'Masiv secara langsung.
Aku pura-pura tak sadarkan diri agar bisa masuk ke dalam ruang konser lebih dekat.

Dan saat kau turun dari panggung. Kukejar dirimu dan Kupeluk saat itu juga. Air mataku mengalir, aku bersyukur bisa berada sedekat itu denganmu.
Bajumu wangi, tubuhmu sedikit kurus dan benar-benar tinggi.
Wangi yang kucium saat itu, aku benar-benar berharap tidak akan melupakannya seumur hidupku.

Tanpa kau sadari, tanpa kau tau, kau adalah teman dikala aku sendiri, kau adalah penghibur disaat aku sedih dan kau adalah penyemangat hidupku saat aku putus asa.
Meski hanya mengenalmu dari karya dan media. Tapi aku sudah cukup mengagumi itu.

Aku menunggu ketika akhirnya kau masuk ke dalam ruangan yang dijaga ketat oleh beberapa kru dan polisi.
Mereka menarik tanganku paksa agar melepaskan pelukanku.

Begitu kalian keluar, aku mengejar gitarismu lagi. Dia sungguh putih dan bersih seperti yang ada dalam bayanganku.
Dia kaget dan berusaha melepaskanku.

Hingga aku terjatuh dan kembali menangis.

==
Aku ingat malam itu, malam yang gelap dan bising. Dimana impianku untuk bertemu Band Pujaanku akhirnya terpenuhi.

Aku terbangun di pagi hari dan mendapati semua yang terjadi seperti mimpi.
Tapi wangi yang tertinggal di bajuku, menandakan jika aku benar-benar telah bertemu mereka di malam yang gelap itu.

Aku tidak lupa, dan susah untuk lupa.
Kelak, di masa yang akan datang. Aku akan tetap ingat, Jika laki-laki pertama yang pernah kupeluk dalam hidupku adalah Rian Ekky Pradipta.
Seorang Musisi yang menciptakan karya yang bermakna sangat dalam di hati.
Seorang Vokalis, yang malam itu memakai Jaket Putih bertuliskan THANKS GOD.

Ya, aku juga ingin mengucapkan THanks God For This MemOries :D

Ponds Teens Concert (PTC) Part 4

Konser itupun terus berjalan dengan segala keseruannya. Aku lihat kearah manapun tak kutemukan orang yang kukenal.

Hingga konsernya usai dan aku masih ada disana. Si agus dan Ulan pasti juga sudah pulang.
Aku kembali ke depan panggung, dimana aku jumpa sahmian dan juleha, mungkin saja mereka masih ada disana.
Tapi yang kutemui Cuma dokter yang tadi nemenin aku waktu pingsan. Kutanya “kak temen2ku tadi mana?” “loh ya udah pulang” “gimana ya kak, tadi aku mau masuk gak boleh, sekarang aku ditinggal pulang deh” “iya dek, itu memang udah peraturan ya gaboleh masuk”

Di tengah semakin bingungnya aku, tiba-tiba aja ada marwan yang lagi angkat besi panggung. Aku lega, setidaknya ada orang yang kukenal masih disana. “Marwan juleha sama sahmian mana ?” “yah, aku gatau cer” jawabnya.
“Marwan pulang jam berapa” “aku gimana ya *sambil garuk2 kepala* aku gak pulang sampai pagi mau disini aja bantu-bantu.”

 WHAt.. trus aku gemana.. *sambil jambak rambut ke atas*

Marwanpun nyuruh aku duduk di situ aja, nemenin dia. Tapi aku agak males karna ada polisi yang jalan-jalan dan mantau..
Tapi ada satu lagi orang yang kukenal disana. Bang Praiman atau poniman gitu kl gak salah namanya. Dia Cuma orang yang sering lewat depan asrama tempatku bersekolah, dan baru berani kuakrapin beberapa menit yang lalu.

Akupun tanya kak praiman mau kemana, dia mau jalan menelusuri kota malam hari –sekalian pulang-, sama ada satu temannya lagi bg Agus Leo. Kamipun jalan bertiga, lampu jalan yang indah dan kesunyian tergambar disana. Dalam hidupku, mungkin suasana langka ini, takkan terulang setahun 2x.

Langkah demi langkah kami Cuma jalan den bercerita, tak ada ketakutan sedikitpun karna wajah 2 orang asing yang bersamaku ini bukan wajah-wajah kriminil.
karna sudah tidak ada kendaraan apalagi angkutan umum, yang ada hanya warnet buka 24 jam, akhirnya kami memutuskan untuk singgah ke warnet.

Warnet yang pertama kami singgah, waktu sudah jam 1 malam, tempatnya tertutup dan nyaman. Tarifnya 10ribu sampe pagi.
Bg iman dan agus malah manfaatin warnet itu untuk tidur.

Akupun buka facebook dan langsung kulihat siapa yang lagi Online.
Ternyata si iqbal juga lagi di warnet La Tansa.
Disana, tengah malam itu, aku chattingan facebook sama dia. Ngobrol2 soal konser tadi dan cerita seru yang kualami beberapa jam yang lalu.
Iqbal adalah orang pertama yang mendengar semua cerita ini. Cerita jika akhirnya aku sudah bertemu orang yang kuidolakan setengah mati sejak aku masih SMP kelas satu.

Malam ini aku senang. Seribu kali lebih senang dari kesenangan biasanya yang kurasakan.

Cerita pun ditutup sampai pagi hari tiba, kami sarapan lontong bertiga. Aku pulang naik p25 ke rumah ulan, dan diantar pulang sama ulan naik kereta.
Makasih Tri ulan, berkatmu aku terhindar dari kemarahan papa dan mama gara-gara gak pulang semalaman.
Akupun jelasin semuanya, dan ternyata Hpku diambil sama agus, bukan hilang. Thx juga agus..

 

Ada banyak band yang perform di malam itu, tapi kebingungan yang kurasakan, malah membuatku gak fokus menikmati konser di depan mata itu.
berikut list lagu yang band-band itu bawakan. Kira2 ada 5-6 lagu dari setiap band yang perform.

D’MASIV : Rindu setengah mati, Aku percaya Kamu, Diam Tanpa kata, Sudahi perih ini, dan Ilfell (Manusia tak berharga)

NIDJI : Disko Lazy Time, Bila Ku Jatuh Cinta, Dosakah Aku, Biarlah, Hapus aku

The Cangcuters : Gila-Gilaan, Senandung Pertemanan, Racun, Sisanya Lupa..

ALEXA : Wajahmu Indahkan Duniaku,  Sampai Kapan, Dewi, sisanya lupa..

UNGU : Dilema Cinta, Dengan Nafasmu, Ku ingin selamanya, sisanya lupa..

Ponds Teens Concert (PTC) Part 3

Lanjut cerita, setelah meluk dan merasakan betapa wanginya idolaku.

Akupun nungguin personil d’masiv yang lain keluar dari tenda putih itu. Yang ada difikiranku saat itu Cuma satu. Aku ingin meluk kak Rama juga, karna dia yang wajahnya paling banyak ngasih aku inspirasi.
Suasana di luar tenda itu Gelap, lampunya nyaris remang ditambah mataku yang buram karna menangis. Aku nungguin kak rama keluar, sampai gak nangkap ada 3orang yaitu kak ray, wahyu dan satu  lagi additional namanya kak robby yang ikutan keluar juga. Tapi aku sama sekali gak lihat kak kiki.
Melihat Ray dan way dalam jarak sedekat itu, aku seneng banget juga. Gantengnya mereka gak jauh beda sama yang di Mv dan Foto.

Trus dibelakang kak Robby ada Makki (bassisnya band ungu) dan dibelakang Makki barulah ada kak Rama.
Gak mau buang kesempatan, aku langsung lari dan peluk kak Rama, aku bilang “aku ngefans banget sama kakak..” entah jelas atau tidak intonasiku, karna aku ngomong sambil nangis.

Tapi kak rama gak seramah kak rian.  Waktu aku peluk dia kaget campur kesel. “eh, siapa ini. Iya.. iya. Kakaknya capek ya,, kakaknya mau pulang dulu..” dia ngomong gitu sambil ngindarin aku.
beberapa bodyguard yang disitu ngelepasin tanganku dan narik aku biar menjauh dari kak rama. Sambil bilang “udah dek kakaknya capek”

Mungkin karna udah ganti baju, dan mau istirahat di suatu tempat, mereka keluar dari tenda itu dengan bersih, gak seperti waktu habis manggung.
Karna aku meluknya erat banget, wangi parfumnya masih nempel bahkan sampai aku pulang kerumah. Jika tidak salah, jika benar ini parfum kak rama aku akan cari parfum yang serupa dan menggunakannya dengan senang hati selama hidupku.
Tapi dikawatirkan, ini adalah wangi parfum tri wulan yang nempel di bajuku juga. Karna wulan bilang merek parfumnnya bellagio yang warna hijau.

Waktu kak rama pergi, aku lihat kak rian yang ramah menyapa mereka yang ada disitu. Tapi akupun terjatuh lemas lagi. Dan mereka membawaku lagi ke satu tempat yang akhirnya memisahkan aku kembali sama teman-temanku yang tadi jumpa di depan panggung. Aku mau masuk lagi kesana tapi dilarang.

Ditengah itu semua aku lalu kebingungan, sampai tiba di belakang penonton dekat pintu keluar aku lihat seorang polisi dan bilang “kak temen aku hilang, mau dihubungi Hpnya hilang”.
Saat itu aku malah diajak ke kantor dan disuruh laporan. Karna konsernya di lapangan Brimob, jadi ada aja disitu semacam pos jaga.

Ada beberapa orang yang meringkuk, ketahuan jambret Hp dan beberapa Hp yang tergeletak, tersusun tak berdosa di atas meja. Polisinya tanya “ada Hpnya”.. dan kulihat disana gak ada Hpku.
akupun Cuma menggeleng dan pergi dari sana.


#bersambung part 4

Ponds Teens Concert (PTC) Part 2

Di tengah kebingungan itu, tiba-tiba aku lihat teman sekelasku si marwan. Aku langsung panggil dan minta bantuan agar bisa masuk ke dalam. Karna kufikir agus dan ulan, ada di dalam gerbang itu.

Tapi ternyata salah, ada satu sekat gerbang yang lainnya lagi.

Trus si marwan lihat aku langsung nyamperin, dia manggil seorang kakak yang manis dan baik hati yang mau bantu aku biar bisa masuk ke bawah panggung. Awalnya dia kasih aku Tag Name  panitia Ponds Teens Concert agar aku dapat izin masuk ke dalam. Tapi petugas yang jaga pintunya gak ngizinin, mungkin sanksi lihat mukaku yang habis nangis.
Tapi kakak panitia yang baik itu akhirnya jemput aku untuk masuk jalan tikus, sampai aku berada posisi pas di bawah panggung.

Di tempat itu juga aku lihat dua orang lagi teman sekelasku si juleha dan sahmian.
Serasa dunia sangat kecil, bertemu mereka membuatku senang sekaligus takjub. Gak tau kenapa leha dan mian mencoba untuk menjaga aku disana.

Di saat yang bersamaan, yang sedari tadi D’masiv masih perform. Kak rian pun bilang gini “untuk masivers medan yang pernah merasakan rindu, ini ada sebuah lagu yang maknanya dalem banget”..
Diapun nyanyi lagu “Rindu Setengah Mati”.
Mendengarnya, live musik itu.. langsung masuk ke hati, dan akupun makin nangis. Sambil meluk si juleha dari belakang.

Dan tanpa nunggu, aku tau inilah kesempatanku untuk bertemu mereka (D’masiv).
aku tanya sama juleha, “Juleha, aku bisa ketemu orang ini *sambil nunjuk ke atas panggung*. Trus si juleha ngomong ,tadi sama kakak yang manis tadi “bang, tolonglah pertemukan dia sama D’masiv”

Trus kakak itu ngajak aku jalan lagi di sebuah lorong gelap di bawah panggung, yang ujungnya ada sebuah tangga. Dan kakak itu bilang “nanti artisnya turun dari situ, dan kejar aja nanti artisnya kalau pingin ketemu” .. “iya kak” sahutku.

Gak lama nunggu, lagu terakhir d’masiv ‘diam tanpa kata’ akhirnya selesai juga dibawakan. Dan saat mereka mau turun dari panggung, entah dapat keberanian darimana aku yang lihat kak Rian turun pertama kali, langsung lari dan meluk kak rian.

“Kak Rian.. aku ngefans banget sama kakak” sambil nangis..

“eh, iya halo” kak rian bilang begitu.
trus aku bilang lagi “kak, aku pengen banget ketemu sama kakak”
“iya, tadi kan udah lihat kakak nyanyi kan”
“belom kak, tadi aku tuh pingsan”
“apa”
“tadi aku pingsan” masih sambil terisak aku terus ngomong
“ya ampun kok bisa, ya udah kakak ganti baju dulu ya..”

“kak rama mana ..”
“iya, iya kakak ganti baju dulu ya”

Pelukan itupun lepas dan kak rian pergi dalam bilik, ganti baju.
Aku senang, ternyata di balik kesuksesannya kak rian ramah dan bersahabat sekali. Aku bisa merasakan keringatnya yang basah dibajunya, tapi tetap wangi bangett..
Tubuhnya yang tinggi dan proporsional, seolah pas untuk dipeluk. *dengan ini, kak rian menjadi cowok pertama, -diluar hubungan keluarga- yang pernah kupeluk dalam hidupku.

But so well, aku tidak ngefans dengan penyanyi yang salah.


#Bersambung Part 3

Ponds Teens Concert (PTC) Part 1

Selangkah lebih maju dengan idolamu..

Yeah.. aku hampir dapat kebahagiaan yang sempurna.

-
Bermula dari awal hari yang ‘b’ ajah.  Pagi langsung cabut ke sekolah, dan belajar tanpa huru hara.
Sampai tiba-tiba temanku tri wulan dari dan Iqbal, ngabarin aku kalau nanti malam ada konser D’massiv.
Well, secara aku kan masivers. Dapat kabar itu aku seneng bgt.
“Bel, apa aku boleh ikut?”
yaudah, itu terserah kau.

Akhirnya, berencanalah kami berlima. Aku, agus, iqbal, dani dan ulan buat nonton konsernya. Ngumpul dirumah ulan jam 4 dan langsung on the way jam setengah lima. Tapi rencana Cuma tinggal rencana. Si dani batal pergi dan si iqbal pergi bareng temennya yang lain.

Akhirnya, aku, ulan dan agus pergi bareng bertiga jam 5 sore.
Karna terkendala takut gak dikasih izin, aku pergi ga bilang-bilang sama orang dirumah, kecuali bagus. Hehe

Kami naik angkutan umum. Jalan kaki bertiga kelapangan brimob, dengan gaya yang agak gimana gitu.
Situasi udah lumanyan rame, dan kami langsung jalanambil posisi paling depan.

Yang lagi perform sekarang adalah alexa, udah rame tuh dah seru. Sampai  tiba azan maghrib hening, panggung konser sepi. Bahkan penontonnya diminta nunggu sampai waktu isya selesai.

Bete,bete, bete, satu lagi deh, bete.
Karna selama waktu menunggu itu penontonnya udah dipaksa sumpek-sumpekan sesak nafas.

Sampai kira-kira jam setengah 8, konsernya pun dimulai.
Keluarlah 4 orang presenter yang ngoceh bla,bla,bla. “ini dia konser selanjutnya D’Masiv”
Yeahh.. Akhirnya selama bertahun-tahun ngefans sama D’masiv, kesampaian juga nonton dan ketemu mereka secara langsung.

Ya Allah, aku benar-benar bisa lihat mereka di depan mata. Senangnya, alhamdulillah..
Lagu pertama yang mereka bawakan itu, aku percaya kamu..
so sweet..
Tanpa sadar aku teriak-teriak manggil kak rian, kak rama, kak rai.. kak wahyu, kak kiki gitu.

Sejenak muncul fikiran, bagaimana aku bisa bertemu dengan mereka lebih dekat ?
Bukan Cuma jarak dari panggung ke penonton. Well !

Tiba-tiba teride gitu aja “Gubrak” akupun jatuh pingsan. Terasa seseorang tak dikenal menyelamatkan aku. Terimakasih banyak, karna dengan begitu aku gk diinjek. Terasa juga sebelum diangkat, seseorang ngambil handphone dari tanganku.

D’masiv masih perform, dan selama di gendong itu aku dibawa ke depan ke tempat yang penontonnya dikit. Aku buka mata sedikit dan terlihatlah rian d’masiv masih bernyanyi dengan begitu memukau.
Aku dibawa ke tenda yang kayaknya berisi korban darurat. Ada dokter agak cabul yang grepe-grepe. Tapi aku langsung bangun dan beranjak dari tempat itu.
meskipun dokternya bilang, istirahat aja dulu.

Aku keluar tenda dan perasaanku langsung campur jadi satu, antara bingung, takut dan seneng.
Bagaimana kabar si tri ulan dan agus.?
Tapi aku mau bertemu d’masiv.

#Bersambung part 2

May 02, 2010

H.Paeno Wiyono Berawal dari keprihatinan hingga jadi pengusaha sukses


Pak paeno, begitu beliau disapa dalam kesehariannya. Di usia yang menginjak 57 thn, pria yang lahir di pacita 8 agustus 1953 ini masih begitu semangat mengurus usahanya.
Bapak dua anak ini , secara formal hanya mengenyam pendidikan sampai tamat SD. Akan tetapi dengan tekad, kemandirian, dan pengalamanlah yang membawa perubahan signifikan dalam perjalanan usaha dan hidup beliau.

Kisah usahanya diawali ketika pak paeno berusia 14tahun. Sebagai orang jawa tulen dengan nilai-nilai spiritual yang kuat, pria ini berusaha untuk menerapkan pesan dari  guru spiritualnya untuk 'lara lapa'. Sebuah istilah jawa yang berarti ikut bekerja bersama orang lain dengan tujuan untuk belajar dan mencari pengalaman.
Pak paeno bekerja dan belajar selama 11tahun, sejak 1967-1978. pak paeno ketika itu tidak mendapat upah, karna ia ikut bekerja bersama orang yang menggeluti usaha barang pecah belah.

Pada tahun 1978, beliau menemukan tambatan hati dan memutuskan untuk mengakhiri masa lajangnya. Merasa tanggung jawabnya bertambah, pak paeno memutuskan untuk merintis jalan usahanya sendiri. Hanya dengan bermodalkan tekad yang kuat, ilmu, serta pengalaman yang diperolehnya selama ini. Pak peno memulai usahanya, walau harus berhutang untuk usaha awal barang pecah belahnya.

Tahun 1980, beliau mendapat tambahan modal dari seorang keturunan cina yang dikenalnya baik. Usaha yang dirintisnya sedikit demi sedikit mengalami perkembangan. Hingga pada tahun 1994, sebuah perusahaan jasa keuangan dijakarta memberinya kepercayaan untuk mengurus bisnis armada dan leasing mobil sebanyak 9 unit. Dengan kinerja yang baik, tahun2000 beliau kembali mendapat tambahan kepercayaan untuk membuka usaha showroom mobil yang sumber dananya juga dari perusahaan yang sama.

Dengan kerja keras, keuletan,dan kecermatan analisa,hingga saat ini usaha pak haji paeno telah memiliki 9 jenis usaha yang beliau kelola bersama kedua anaknya yang tersebar dikota pacitan dan magelang. Di magelang terdapat 3buah counter hp. Sementara usahanya di pacitan meliputi barang pecah belah, mainan anak,  Hp, Spare part, bengkel motor, meubel dan jual beli mobil.
Dan pak paeno dibantu oleh sebuah bank swasta dalam upaya mengembangkan setiap usahanya.

Perjalanan dan nilai positif dari kisah pak haji paeno ini pantas untuk kita jadikan panutan dalam menjalankan usaha.walaupun berawal dari keprihatinan, tapi dengan tekad yang kuat dan kemandirian, kita bisa mencapai segala mimpi dan cita-cita kita.




Sumber:koran kita-kita